By : Margaretha Dhea Sintha Larosa
Sumber : Unsplash.com
Berbagi makanan dengan anjing dan kucing kesayangan kita merupakan hal yang biasa dilakukan. Bagaimana tidak? Siapakah yang tega menolak memberikan makanannya kepada anjing dan kucing ketika mereka mulai memasang wajah memelas sebagai jurus andalan untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan. Saking sayangnya pemilik anjing dan kucing rela berbagi makanannya meskipun harus setiap hari. Makan manusia memanglah terlihat lezat, ayam kentucky, hamburger, pizza, kue, roti, keripik dan banyak lagi. Namun apakah anjing dan kucing membutuhkan semua kelezatan itu? Apakah dengan itu nutrisi mereka tercukupi? Akankah mereka baik-baik saja? Atau justru sebaliknya?
1. Manusia, anjing dan kucing beda selera !
Faktanya indera perasa anjing dan kucing sangat kurang sensitif jika dibandingkan dengan manusia. Manusia memiliki ± 9.000 pengecap (taste buds), sedangkan anjing hanya memiliki ±1.700 dan kucing memiliki ± 470 pengecap (taste buds). Berdasarkan fakta ini anjing dan kucing sebenarnya memiliki selera yang berbeda dengan manusia dalam hal menikmati makanan. Anjing dan kucing lebih mengandalkan indera penciuman mereka. Ketertarikan mereka terhadap makanan manusia bukan disebabkan karena rasanya yang lezat, namun karena mereka dapat mencium “nutrisi” yang terdapat dalam makanan tersebut.
2. Kebutuhan nutrisi anjing, kucing, dan manusia berbeda
Selama berabad-abad anjing dan kucing telah menjadi teman manusia yang paling populer. Namun kebutuhan nutrisi anjing, kucing, dan manusia jelas berbeda dan tidak dapat dipukul rata. Menurut asosiasi pengawas makanan hewan Amerika Serikat (AAFCO) anjing dan kucing memiliki jumlah tertentu pada masing-masing nutrisi untuk melengkapi kebutuhan mereka. Seperti kebutuhan protein minimum untuk anjing adalah 18% dan 22,5% untuk anjing dalam masa pertumbuhan dan reproduksi, sedangkan kebutuhan lemak minimum untuk anjing adalah 5,5% dan 8,5% untuk anjing dalam masa pertumbuhan dan reproduksi. Pada kucing kebutuhan protein minimum adalah 26% dan 30% untuk kucing dalam masa pertumbuhan dan reproduksi, sedangkan kebutuhan lemak minimum adalah 9% baik untuk kucing dewasa, masa pertumbuhan maupun reproduksi. Untuk kebutuhan karbohidrat anjing dan kucing hanya memerlukan sedikit untuk menutrisi beberapa organ dalam tubuh mereka. Berbeda dengan anjing, kucing merupakan hewan golongan karnivora obligat (mutlak) hal ini menyebabkan kucing sangat membutuhkan asam amino esensial yaitu taurin yang hanya terdapat didalam makanan yang berasal dari hewan seperti ikan, daging, ayam, dan telur. Akibatnya kebutuhan protein kucing menjadi jauh lebih banyak dibandingkan dengan anjing dan juga manusia. Selain itu masih banyak lagi rincian minimal dan maksimal pemberian nutrisi untuk kebutuhan anjing dan kucing. Maka dari itu memberikan makanan manusia untuk anjing dan kucing dapat menyebabkan tidak seimbangnya nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh mereka.
Sumber : Unsplash.com
3. Bahaya yang mengintai anjing dan kucing dengan ketidakseimbangan nutrisi
Kekurangan ataupun kelebihan nutrisi akan berdampak sangat buruk untuk kehidupan anjing dan kucing. Ada banyak bahaya yang mengintai kesehatan mereka baik dalam jangka waktu yang panjang maupun dalam jangka waktu yang pendek. Masalah kesehatan yang muncul dalam jangka waktu pendek adalah permasalah kulit dan juga kerontokan bulu, hal ini tentu mengakibatkan kerugian baik untuk anjing, kucing dan juga pemiliknya. Selain itu ketidakseimbangan nutrisi dalam jangka waktu yang panjang tentu saja akan mengakibatkan penyakit-penyakit berbahaya seperti penyakit ginjal, hati, dan masalah gigi. Tidak sampai disitu, menurut penelitian yang dilakukan oleh G. Boch et al. pada tahun 2007, kekurangan ataupun kelebihan nutrisi dapat berpengaruh pada perilaku anjing dan kucing seperti menjadi lebih agresif ataupun sebaliknya.
Memberikan makanan untuk anjing dan kucing kesayangan tidak boleh asal kenyang dan sembarangan, karena pada dasarnya mereka mempunyai standar kebutuhan nutrsi untuk hidup yang lebih baik. Memilih unutuk memberikan makanan manusia kepada anjing dan kucing kesayanagan bukanlah pilihan yang tepat karena pada umumnya makanan manusia mementingkan cita rasa sehingga banyak bahan dalam makanan manusia yang sebenarnya tidak dibutuhkan oleh anjing dan kucing dan bahkan merugikan mereka, terlebih lagi mereka tidak dapat merasakan cita rasa dalam makanan tersebut. Selain itu memberikan makanan manusia kepada anjing dan kucing kesayangan juga berpotensi mengalami ketidakseimbangan nutrisi yang mereka butuhkan, dan ketidakseimbangan nutrisi ini akan berdampak sangat buruk untuk kesehatan dan kualitas hidup mereka serta merugikan untuk pemilik anjing dan kucing. Jadi, masih adakah alasan ?
Referensi :
1. 2019. A Cat’s Five Senses. Courier Journal. College of Veterinary Medicine & Biomedical Sciences, Texas A&M University.
2. Bekoff, Marc. 2019. “Dogs: an exciting journey through their sensory worlds”, https://www.psychologytoday.com/us/blog/animal-emotions/201904/dogs-exciting-journey-through-their-sensory-worlds diakses pada 16 September 2020 pukul 15.03.
3. 2018. Feeding Behavior In Cats. Veterinary Fokus vol. 28.3. IVIS
4. Bontempo, Valentino. 2014. Nutrition and health of dogs and cats: evolution of petfood. Veterinary Research Communications. Department of Veterinary Sciences and Technologies for Food Safety, University of Milan, Italy.
5. 2014. AAFCO Methods For Substantiating Nutritional Adequacy Of Dog And Cat Foods. The Association Of Amerika Feed Control Officials (AAFCO).
6. Bosch, Guidio, dkk. 2007. Impact of nutrition on canine behaviour current status and possible mechanisms. Nutrition Research Reviews (20) 180–194.
7. Legrand, Veronique. 1994. Difference Between Cat And Dog : A Nutritional View. Proceedings of the Nutrition Society (53), 15-24.
8. 2019. Sudah Diberi Makan, Anjing Juga Bisa Terkena Malnutrisi. http://dokterhewan.co.id/detailpost/sudah-diberi-makan-anjing-juga-bisa-terkena-malnutrisi. (dIakses tangga 17 September 2020)
0 Comments