by: Nisrina Syahira Ainiya
Suatu hari, seorang anak laki-laki menemukan seekor anak kucing tanpa induk di depan rumahnya. Terlihat lemah, anak kucing itu mencari induknya dengan mengeong sekuat tenaga. Tentu saja, anak itu tak tega melihat anak kucing tersebut terlantar seperti itu. Melihat kondisi seperti itu, anak itu mengadopsi anak kucing tersebut. Lalu, anak itu berpikir, kira-kira, anak kucing tersebut harus diberi makan apa, ya? Induknya tidak ada. Di rumahnya hanya ada susu sapi yang biasa ia minum. Lihat-lihat di Twitter, katanya susu kambing bagus untuk anak kucing. Apa kasih susu kambing saja, ya? Jawabannya, tidak! Hm, kok begitu ya? Untuk pembahasannya, kita simak baik-baik, yuk!
Anak kucing yang baru ditemukan tadi adalah anak dari seekor ibu kucing, bukan seekor ibu sapi atau ibu kambing. Mereka butuh susu yang paling menyerupai karakteristik susu induknya. Perbedaan spesies dari kucing, kambing, dan sapi membuat komposisi susunya juga berbeda, lho! Belum lagi masa pertumbuhan yang berbeda-beda dan nutrisi yang dibutuhkan juga berbeda. Perbedaan susu dari beberapa spesies trsebut dapat dilihat di tabel ini.
Sumber: Thatcher CD, Hand SM, Remillar RL. (2010). Small Animal Clinical Nutrition: An Iterative Process. Topeka, KS (USA): Mark Morris Institute.
Dilihat dari tabel di atas, proporsi setiap nutrisinya sangat beragam antara susu kucing dan susu spesies lain. Contoh, ME (Metabolized Energy) adalah energi yang tersisa setelah kehilangan energi feses dan urin. Dapat terlihat jelas bahwa susu kucing memiliki ME sebesar 121 kcal/kg, dan susu kambing serta sapi hanya 69 kcal/kg dan 64 kcal/kg. Susu kucing memiliki ME dua kali lipat lebih besar dari kedua susu kedua spesies tersebut.
Kandungan protein yang dihasilkan induk kucing dalam 100 gram susunya adalah sebesar 7,5 gram, sementara susu kambing hanya 3,6 gram dan susu sapi hanya 3,3 gram. Dilihat-lihat, kucing memiliki kebutuhan protein yang lebih tinggi, ya? Bahkan dua kali lipat lebih banyak dari susu kambing dan susu sapi. Anak kucing membutuhkan protein yang tinggi sebagai kebutuhan dari metabolismenya. Dalam proses pertumbuhan, protein juga dibutuhkan untuk perkembangan berbagai jaringan tubuh. Jika anak kucing diberikan susu kambing atau susu sapi yang kandungan proteinnya sangat rendah, perkembangan tubuhnya akan sangat terhambat.
Tak hanya protein yang memiliki perbedaan besar dalam komposisinya. Contoh perbedaan komposisi lain adalah laktosa. Laktosa yang terkandung dalam 100 gram susu kucing adalah 4 gram, sama seperti kandungan laktosa dengan susu kambing. Sedangkan susu sapi memiliki laktosa yang lebih tinggi yaitu sebesar 4,7 gram. Walau laktosa yang terkandung dalam susu kambing sama besarnya dengan susu kucing, susu kambing tetap tidak dapat menggantikan susu kucing karena kandungan protein dan ME yang berbeda tadi.
Bagaimana dengan susu non-laktosa yang diberikan untuk bayi manusia? Susu non-laktosa juga tidak dapat digunakan untuk menggantikan susu kucing. Walaupun formula susu tersebut tidak mengandung laktosa, karbohidrat yang terkandung dalam susu tersebut masih cukup tinggi untuk seekor anak kucing yang lebih membutuhkan protein. Banyak pula yang beranggapan kalau anak kucing tidak dapat mencerna laktosa. Sebenarnya, anak kucing masih memiliki enzim laktase saat masih bayi yang berfungsi untuk mencerna laktosa yang dari susu yang dihasilkan induk kucing. Hanya saja seiring berjalannya waktu, enzim laktase tersebut berkurang di dalam pencernaan. Bukan berarti menghilang lho, ya!
Ketidakseimbangan dalam berbagai aspek tersebut membuat susu dari spesies lain menjadi tidak ideal untuk menggantikan susu kucing. Misalnya, untuk memenuhi kebutuhan protein dan ME anak kucing mengggunakan susu kambing atau susu sapi, volume yang harus diberikan harus dua kali lipat karena susu kambing dan susu sapi hanya mengandung setengah dari jumlah protein yang dimiliki susu kucing. Tapi memberikan susu dengan volume besar akan membuat anak perut kucing overload dan dapat menyebabkan kucing diare, muntah, kembung, dan sakit perut. Walau diakali dengan memberikan susu dalam volume sedikit-sedikit tapi sering, akan ada nutrisi yang kelebihan saat kita mencoba untuk menutupi nutrisi yang lain.
Jadi, milk replacer yang memang diformulasikan khusus untuk anak kucing adalah pilihan terbaik, karena nutrisinya sudah diatur agar mendekati nutrisi dari susu kucing. Penggunaan milk replacer juga harus mengikuti petunjuk dari setiap produk agar kebutuhan anak kucing dapat terpenuhi, atau setidaknya mendekati kebutuhan nutrisi yang dapat dipenuhi oleh susu induknya. Anak laki-laki yang menemukan anak kucing tadi harus meninggalkan susu sapinya di kulkas untuk ia minum lain kali. Ia juga harus meninggalkan saran blunder dari Twitter dan tidak membuang-buang uangnya untuk membeli susu kambing atau susu non-laktosa bayi manusia. Ia harus bergegas ke pet shop, membeli milk replacer berkualitas, dan merawat anak kucing yang baru ia temukan sepenuh hati.
Daftar Pustaka
Craig JM. 2019. Food intolerance in dogs and cats. J Small Anim Pract. 60: 77-85.
Dobenecker B, Zottmann B, Kienzle E, Zentek J. 1998. Investigations on milk composition and milk yield in queens. The Journal of Nutrition. 128(12): 2618S-2619S.
Lawler DF. 2008. Neonatal and pediatric care of the puppy and kitten. Theriogenology. 70(3): 384-392.
Thatcher CD, Hand SM, Remillar RL. (2010). Small Animal Clinical Nutrition: An Iterative Process. Topeka, KS (USA): Mark Morris Institute.
Verbrugghe A, Hesta M. 2017. Cats and carbohydrates: the carnivore fantasy?. Veterinary sciences,.4(4): 55.
1 Comments
Ijin bertanya. Merek susu kucing apa yg bagus tp tdk terlalu mahal. Aku pny bayi kucing 3. Usia 4 minggu. Induknya sdh ogah2an mrnyusui. Kasihan anknya kelaparan. Setahun ll pernah urus bayi kucing mati satu2 pake susu breed. Tlg dijwb y dokter. Trm ksh
ReplyDelete