SUSU KEDELAI UNTUK ANAK KUCING?

by: Ryanka Edila

Ada yang jatuh cinta pada susu kedelai? Atau sobat memang salah satu SuLe Lovers? Susu kedelai, atau yang penyebutannya biasa disingkat dengan SULE, merupakan minuman yang dibuat dari sari kedelai. Sari kedelai disebut susu karena minuman ini berwarna putih kekuningan mirip dengan susu. Manfaat susu kedelai cukup terkenal di Indonesia sebagai salah satu minuman yang sangat menyegarkan dan baik untuk kesehatan. Biasanya susu kedelai menjadi alternatif bagi manusia yang memiliki kondisi intoleransi laktosa, vegan, atau mempunyai alasan kesehatan dan lingkungan tersendiri. 

Sumber: Gerava.com 

Kandungan susu kacang kedelai terletak pada komponen dalam kedelai yang mencakup karbohidrat, serat (fiber), vitamin E dan K dan asam lemak essensialnya. Lisin adalah jenis asam amino yang banyak terkandung dalam susu kedelai. Namun, apakah wajar jika susu kedelai menjadi nutrisi utama pengganti ASI bagi kitten? Banyak alasan diluar sana yang menjadi pelopor pemikiran ini. Salah satunya yang hits di media sosial yaitu kucing yang tidak mempunyai induk atau keterbatasan dalam proses menyusui, diberikan susu kedelai atas dasar rumor “kucing mengalami alergi saat pemberian susu sapi”. Sehingga diberikan pengganti yaitu berupa susu kedelai. Lalu ditambah keyakinan bahwa kedelai adalah sumber nutrisi nabati yang kaya serat, sehingga memperkuat pendapat bahwa susu kedelai sah-sah saja diberikan kepada kucing kesayangan. 

Duh, bagaimana sih fakta yang sebenarnya? Apakah pantas menjadi pengganti asi kucing? Yuk mari kita kupass. Prinsip pemberian nutrisi yang harus dipegag oleh pet-owner adalah Berikan Sesuai Kebutuhan. Nah, berbicara kebutuhan, tentu cara menjawab pertanyaan kita diatas adalah mencari tahu kandungan susu kedelai, lalu membandingkannya dengan kandungan Susu Kucing yang memang menjadi kebutuhan normal bagi mereka. 

Menurut data Remillar RL. (2010), kandungan protein yang dihasilkan induk kucing dalam 100 gram susunya adalah sebesar 7,5 gram. Sementara susu kedelai hanya 3,6 gram (Astawan , 2004). Dilihat-lihat, kucing memiliki kebutuhan protein yang lebih tinggi, ya? Bahkan dua kali lipat lebih banyak dari kandungan protein susu kedelai. Anak kucing membutuhkan protein yang tinggi sebagai kebutuhan pertumbuhannya. Saat pemberian dibawah kebutuhan, otomatis akan mengalami gangguan pertumbuhan dan berdampak pada hal-hal yang tidak diinginkan pada tubuh kucing. 

Pada sumber yang sama, juga dijelaskan bahwa kandungan energi dari dua jenis nutrisi ini sungguh jauh berbeda. Kandungan energi pada susu kucing sekitar 121 kcal/kg sedangkan pada susu kedelai hanya 69 kcal/kg. Memiliki kondisi perbedaan yang cukup drastis, menjadikan kebutuhan energi bagi anak kucing kesayangan tidak terpenuhi. Dan lagi-lagi akan menganggu proses pertumbuhan kucing peliharaan kita. 


Dan satu hal yang sangat penting, anggapan bahwa kucing alergi laktosa itu adalah pemahaman yang salah. Kucing tetap membutuhkan laktosa dalam proses pertumbuhanya. Namun seiring berjalannya waktu, kebutuhan itu berkurang menuju pendewasaan. Laktosa yang terkandung dalam 100 gram susu kucing adalah 4 gram, sedangkan pada susu kedelai tidak mengandung laktosa. Tubuh anak kucing yang masih membutuhkan laktosa sebagai nutrisinya menjadi tidak terpenuhi. So, jangan biarkan mitos-mitos menggiring kita pada perilaku yang salah ya, Sobat. 

Sumber: alatmesin.com


Itu beberapa hal yang bisa mengakibatkan hal-hal yang tidak baik pada kucing peliharaan seandainya kucing diberi susu kedelai sebagai nutrisi pengganti asi. Kandungan gizi yang jauh berbeda akan berdampak langsung pada proses pertumbuhan. Memang harus dituntut CERMAT, agar semua tetap SELAMAT hehehe. 

Lalu bagaimana cara yang terbaik? Memang nutrisi yang paling baik dan sempurna ada pada air susu induknya itu sendiri. Namun pet owner biasanya dihadapkan pada suatu kondisi yang menuntut harus berpikir pengganti nutrisi yang tepat untuk kucing kesayangan. 

Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk menanggulangi permasalahan tersebut memberikan cat milk replacer yang sudah diformulasikan khusus oleh ahli nutrisi hewan. Semua kandungan yang dibutuhkan oleh kucing peliharaan setidaknya sudah mendekati kebutuhan normal atau kandungan susu induk kucing pada milk replacer ini. Jadi kondisi kebutuhan nutrisi si kucing tetap ter-cover dengan baik dan kita tidak jadi pusing dengan mitos-mitos diluar sana yang mempercayai susu kedelai aman-aman saja bagi kucing. Semoga informasi ini menambah pengetahuan pet-owner ya, kembali lagi pada prinsip pemberian nutrisi kucing, yaitu Berikan Sesuai Kebutuhan! 


Guys, setelah baca artikel ini, kalau boleh tahu kalian menemukan artikel ini pertama kali dimana? IG? facebook? Group WA? atau searching sendiri? Please komen dibawah ya!


Sumber: 



Thatcher CD, Hand SM, Remillar RL. (2010). Small Animal Clinical Nutrition: An Iterative Process. Topeka, KS (USA): Mark Morris Institute. 

Astawan, Made. 2004. Tetap Sehat dengan Produk Makanan Olahan. Tiga Serangkai. Solo.

Post a Comment

1 Comments