By: Ryanka Edila
Berbicara tentang kebersihan pet animal, mereka punya waktu untuk
perlu dimandikan, termasuk kucing atau anjing. Mungkin pet owner punya cerita yang menarik dan berkesan saat memandikan
hewan peliharaannya. Oh iya, satu hal yang menarik adalah ketika memandikan anabul, erat kaitannya dengan penggunaan
sampo. Namun masih banyak stigma yang simpang siur diluar sana tentang pengunaan
jenis sampo untuk hewan peliharaan. Apakah
boleh memakai sampo manusia untuk hewan kesayangan?
Sumber: Kucingpedia.com
Tentang sampo, mungkin sebuah pertanyaan yang membingungkan. Namun memiliki konsekuensi yang luas. Bukan berbicara boleh atau tidak boleh, namun tentang tepat atau tidak tepat. Timbulnya pertanyaan di atas dikarenakan kekhawatiran pet owner dengan penggunaan sampo yang salah terhadap kesehatan kulit hewan kesayangannya.
Levin dan Maibach (2007)
menyatakan bahwa pada permukaan kulit terdapat mantel asam merupakan lapisan
yang halus dengan pH sedikit asam yang terdiri dari asam laktat dan asam amino
yang berasal dari keringat. Fungsi lapisan ini antara lain menyokong pembentukan
lemak epidermis yang menjaga pertahanan kulit dari gangguan luar, memberikan
perlindungan terhadap serangan mikroorganisme, dan memberikan perlindungan
terhadap bahan-bahan yang bersifat alkali (alkali
neutralizing capacity atau skin
buffering capacity).
Nah saat mandi, kita menggunakan sampo atau sabun sehingga membersihkan lapisan minyak asam ini. Pet MD menyatakan, hal inilah yang mengakibatkan banyak sampo dan sabun menggunakan pelembab pada formulasinya agar menggantikan lapisan pelindung yang telah dibersihkan, setidaknya hingga kulit mampu mengisi kembali setelah 12 jam kemudian. Jika kulit terluar terbuka dan tidak terlindungi, maka akan membuka peluang untuk sejumlah mikroorganisme untuk menginfeksi sehingga mengakibatkan gangguan kulit lainnya
Jika menggunakan sampo manusia pada pet animal, mantel asam pada kulit kucing dan anjing akan terganggu sehingga menimbulkan akibat-akibat yang tidak diinginkan. Akan membuat mikroorganisme seperti bakteri, virus maupun parasit semakin merajalela, gangguan-gangguan kulit dan hal-hal lainnya yang tidak diinginkan. Tanpa disadari, pet owner memilih memandikan hewan kesayangannya berkali-kali karena bau yang disebabkan oleh perkembangbiakan mikroorganisme-mikroorganisme. Otomatis akan menambah dan memperburuk masalah karena lapisan asam atau keseimbangan pH kulit semakin terganggu tidak stabil.
Selain itu, menggunakan sampo
yang tidak sesuai dengan hewan kesayangan akan menjadikan kulit anjing dan
kucing semakin kering dan memancing mereka untuk terus menggaruk. Garukan yang
timbul memungkinkan terjadinya lecet pada kulit sehingga memperbesar peluang
terinfeksi mikroorganisme yang tidak dinginkan. Hal lain yang perlu diingat adalah, sampo
manusia dirancang untuk penggunaan harian atau mingguan. Sedangkan hewan
peliharaan tidak membutuhkan waktu sesering itu. Sampo rambut manusia cenderung
tidak mengandung bahan penghilang bau yang cukup, antiparasit khusus hewan,
atau spesifikasi kebutuhan untuk pet lainnya (Barbara J, 2006).
Sumber: okezone.com
Nah, sudah jelas banget ya pet owner, penggunaan sampo manusia
pada hewan kesayangan bukan pilhan yang tepat. Sekali lagi bukan tentang boleh
atau tidak boleh, berikanlah yang sesuai bagi kesehatan kulit hewan
peliharaan. Sudah banyak sampo-sampo untuk pet
animal di luar sana, tinggal kita dituntut sigap dan kritis. Tentukan perlakuan yang terbaik untuk kucing atau anjing peliharaan. Sekian
ya guys pembahasan sampo manusia untuk hewan peliharaan, semoga bermanfaat!
Referensi:
Bird, Barbara
J., Beyond Suds and Scent: Understanding Pet Shampoos and Conditioners,
Birdzeye Press, Tucson, AZ, 2006
Pet MD, Maintaining Your Dog’s Skin pH, petmd.com
Melman, Steven A. , Skin Diseases of Dogs & Cats: A Guide for Pet Owners and Professionals, ,Dermapet, Potomac, Maryland, 1994.
0 Comments