(Sumber : id.quora.com)
Memiliki ciri khas yang unik dan silsilah keluarga yang jelas tentu saja membuat anjing ras memiliki daya pikat tertentu dimata pecinta anjing. Bicara tentang anjing ras, sudah kenalkah dengan si anjing pintar yang asli dari Indonesia? Tahun 2019 lalu anjing ras pertama dari Indonesia, anjing Kintamani Bali, resmi menjadi anjing ras yang sudah terdaftar di FCI (Federation Cynologique Internationale). Tidak hanya pintar, penampilannya yang menarik dan sifatnya yang unik membuat anjing Kintamani Bali saat ini sudah tersebar di Indonesia serta beberapa negara di dunia.
1. Kisah Dibalik Anjing Ras Pertama Dari Indonesia
Sesuai dengan namanya, anjing Kintamani Bali berasal dari daerah pengunungan di Desa Sukawana, Kintamani, Kabupaten Bangli, Bali yang merupakan hewan peliharaan penduduk setempat. Anjing Kintamani Bali ini merupakan anjing yang dipercaya berasal dari 600 tahun yang lalu dan merupakan anjing yang lahir dari hasil persilangan ras anjing Chow Chow dengan anjing lokal milik penduduk setempat. Namun, penelitian menunjukkan hasil yang berbeda, hubungan genetik anjing Kintamani Bali justru lebih erat dengan ras anjing Dingo Australia dan anjing lokal Bali. Faktanya, anjing Kintamani Bali berasal dari anjing liar di Bali yang telah berevolulusi dan kehilangan sedikit keanekaragaman genetik mereka[1].
Pada tahun 1985 Program Studi Kedokteran Hewan Universitas Udayana bersama Kintamani-Bali Dog Club of Bali menggelar pertunjukan anjing pertamanya di Bali, setelah itu anjing Kintamani Bali pun mulai naik daun di kalangan pecinta anjing. Tahun 2006 anjing Kintamani Bali didaftarkan sebagai anjing ras pertama yang berasal dari Indonesia. Disusul pada tahun 2012 anjing Kintamani Bali terdaftar sebagai ras dari Asia oleh Asia Kennel Union dan akhirnya pada tahun 2019 Anjing Kintamani Bali resmi diakui dan terdaftar sebagai anjing ras dari Indonesia oleh Federation Cynologique Internationale (FCI).
Gambar 1. anjing Dingo Australia (A), anjing Kintamani Bali (B), Anjing lokal Bali (C)
(Sumber : idntimes.com (A), dronefest.cc (B), kompasiana.com (C))
2. Paras Rupawan Anjing Kintamani Bali
Salah satu daya tarik yang dimiliki anjing Kintamani Bali adalah parasnya yang sangat menarik dan juga unik. Penampilan fisik anjing Kintamani Bali memiliki ciri khas tertentu yang membuat mereka berbeda dari anjing lainnya. Yuk kita lihat bagaimana uniknya penampilan mereka berdasarkan Federation Cynologique Internationale (FCI).
Postur Tubuh
Anjing Kintamani Bali memiliki postur tubuh yang proporsional, dada dan leher berotot, tulang punggung lurus, kaki depan dan belakang kokoh dan berotot.
Ukuran dan Berat Badan
Jantan : Tinggi, 49 - 57 cm
Berat, 15 -18 kg
Betina : Tinggi, 44 - 52 cm
Berat, 13 -16 kg
Bentuk Wajah
Anjing Kintamani Bali memiliki hidung berwarna hitam atau coklat, moncong kuat dan meruncing, bibir kencang dan berpigmen gelap, mata berbentuk seperti kacang almond berwarna hitam atau coklat dengan kelopak yang berpigmen gelap.
Telinga
Telinga tegak sepenuhnya, membentuk segitiga dengan ujung yang membulat. Pada anjing berambut putih memiliki telinga berwarna biskuit.
Ekor
Ekor memiliki rambut yang tebal dan melengkung, namun tulang ujung ekor tidak sampai menyentuh punggung.
Rambut
Salah satu ciri khas anjing Kintamani Bali yaitu memiliki rambut dua lapis (rambut lapis bawah lembut dan pendek sedangkan rambut lapis atas kasar dan keras). Rambut tebal pada bagian leher disebut bulu badong dan pada bagian punggung disebut bulu gumba. Warna rambut mereka juga beragam mulai dari putih, hitam, coklat, sampai dengan motif bercorak.
Gambar 2. anjing Kintamani Bali rambut putih (A), anjing Kintamani Bali rambut hitam (B), anjing Kintamani Bali rambut cokelat (C), anjing Kintamani Bali rambut motif corak (D).
(Sumber : cnnindonesia.com (A) , id.wikipedia.org (B), ekacahyani10.wordpress.com (C), milik pribadi (D))
3. Kepribadian Unik Anjing Kintamani Bali
Selain cerdas, anjing Kintamani Bali juga merupakan anjing yang berkepribadian siaga, setia, ramah dan juga mudah dilatih. Anjing yang selalu waspada ini dapat menjadi agresif untuk melindungi wilayah dan teman mereka[2]. Anjing Kintamani Bali bukan tipe anjing yang suka menggonggong berlebihan, tetapi mereka akan menggonggong untuk memberi tahu pemiliknya jika ada sesuatu yang mencurigakan memasuki rumah pemiliknya. Hal inilah yang membuat mereka sering kali dianggap sebagai anjing yang sangat agresif, namun pada kenyataannya anjing Kintamani Bali merupakan anjing yang ramah dan juga tidak memiliki masalah dalam perilakunya[3]. Karena kepribadiannya itu mereka dikategorikan sebagai anjing pendamping[2].
4. Kebutuhan Nutrisi Anjing Kintamani Bali
Secara umum anjing Kintamani Bali membutuhkan nutrisi yang sama dengan anjing lainnya. Makanan Royal Canin Medium Puppy untuk anakan dan Royal Canin Medium Adult untuk dewasa. Makanan ini dibuat khusus untuk anjing dengan ukuran tubuh medium (11-25 kg), sesuai dengan ukuran tubuh anjing Kintamani Bali. Makanan ini mengandung antioksidan kompleks, serta nutrisi Mannan-oligo-saccharides yang dapat mendukung pertahanan alami tubuh anjing Kintamani Bali. Formula eksklusif protein yang berkualitas tinggi dalam pakan juga akan membantu daya cerna yang optimal, terlebih lagi dengan adanya serat makanan yang simbang akan menjaga sistem pencernaan mereka. Rambut indah anjing Kintamani Bali yang berlapis ganda juga harus diberikan nutrisi dari dalam dengan pakan yang mengandung asam lemak omega-3, seperti EPA dan DHA.
5. Gangguan Kesehatan Pada Anjing Kintamani Bali
Kabar gembira! Sampai saat ini tidak ada penelitian yang menemukan penyakit khusus pada anjing Kintamani Bali[4,5]. Meskipun begitu, perawatan dan pengecekan kesehatan rutin dengan dokter hewan sangat diperlukan untuk menjaga mereka tetap sehat.
Tiga kata untuk anjing Kintamani Bali, pintar, menarik, 100% Indonesia! Sebagai anjing ras pertama dari Indonesia, pesona menawan anjing Kintamani Bali sangat menarik perhatian para pecinta anjing diseluruh dunia. Tidak heran jika sekarang peminat anjing ras Kintamani Bali meningkat dengan sangat pesat. Jika tertarik untuk hidup bersama anjing Kintamani Bali, jangan lupa untuk mengunjungi breeder anjing yang bertanggung jawab.
Referensi :
1. Puja, I Ketut, Irion, D.N, Schaffer, A.L, Pedersen, N.C. 2005. The Kintamani Dog: Genetic Profile of an Emerging Breed from Bali, Indonesia. Journal of Heredity, 96(7):854–859.
2. 2019. Kintamani-Bali Dog. Federation Cynologique Internationale (AISBL), FCI-Standart No 362.
3. Gunawan, I Wayan Nico Fajar, et al. 2012. Perilaku Bermasalah pada Anjing Kintamani. Buletin Veteriner Udayana, Vol. 4 No.2: 95-100.
4. Perayadhista, Ni Made Devityasih, et al. 2015. Prevalence of Ear and Eye Disorders in Kintamani Dog. Jurnal Ilmu dan Kesehatan Hewan, Vol 3 No 1: 1-4.
5. Purwanto, Deborah Bianti, et al. 2015. Prevalence of Musculoskeletal Disorders in Kintamani Dog. Jurnal Ilmu dan Kesehatan Hewan,Vol 3 No 2: 65-68.
6. Royal Canin Medium Adult. Royal Canin.com. Diakses pada tanggal 18 Desember 2020 pukul 14.00 WITA.
1 Comments
good jod dear💕
ReplyDelete