Kucing Bengal: Bukan Kucing Hutan!

by: Nisrina Syahira Ainiya

Halo Pet Mates! Sudah pernah dengar tentang kucing Bengal? Kucing dengan motif seperti macan tutul ini sering mendapat perhatian karena pola rambutnya yang unik. Tapi, apa yang membuatnya berbeda dari kucing-kucing ras lain?

Sumber: https://trupanion.com/breeds/cat/bengal

Kucing Bengal merupakan kucing hasil dari perkawinan dari Asian leopard cat (Prionailurus bengalensis) dan kucing domestik (Felis silvestris catus). ini juga sering kita kenal dengan sebutan kucing hutan. Namun, tidak seperti kucing hutan yang dilindungi dan tidak boleh dipelihara, kucing Bengal adalah kucing yang legal dipelihara karena sudah terdomestikasi. Kucing hutan merupakan hewan yang dilindungi oleh pemerintah menurut Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.106/MenLHK/Setjen/Kum.1/12/2018 sehingga kucing hutan illegal untuk dipelihara. 



Motif rambut Kucing Bengal
Sumber: 8 Things All Bengal Cat Owners Know to Be True (bengalcats.co)

Rupa kucing Bengal memang mirip dengan kucing hutan dengan motif rambut tutul (rosette) yang serupa. Namun bentuk tubuh kucing Bengal lebih menyerupai kucing domestik. Badan kucing hutan jauh lebih ramping dengan kaki-kaki yang panjang dibanding kucing Bengal. Walaupun demikian, kaki belakang kucing Bengal memiliki kekuatan yang baik untuk memanjat. Fitur wajah kucing bengal memiliki sedikit kemiripan dengan ukuran kepala yang kecil dan hidung yang cukup lebar. Sedikit perbedaannya adalah kucing Bengal tidak memiliki garis putih khas yang menjalar di tengah kepala kucing hutan dan ujung telinga kucing Bengal lebih lancip. Perbedaannya dapat terlihat jelas pada foto di bawah ini. 



Kucing Bengal 
Sumber: http://www.vetstreet.com/cats/bengal

Kucing hutan
Sumber: https://www.bengalcat.co.uk/asian-leopard-cat/

Selain penampilannya yang unik, sifat kucing Bengal juga tak kalah menarik. Kucing ini merupakan kucing ekstrovert yang sangat aktif dan memiliki insting untuk berburu yang cukup dominan. Perilaku berburu ini merupakan perilaku alaminya dan wajib dipenuhi oleh pet owner dengan menggunakan boneka mainan yang digerakkan menyerupai mangsanya. Karena aktivitas yang sangat tinggi ini, pet owner harus memperhatikan kesejahteraannya untuk mengekspresikan perilaku alaminya. Seperti contoh, kucing Bengal sangat suka memanjat sesuatu seperti pohon. Pet owner yang memelihara kucing Bengal secara indoor harus memastikan bahwa kucing ini memiliki tempat untuk memanjat, seperti memasang cat tree. Selain itu, kucing Bengal juga bukan kucing pendiam. Mereka sangat suka mengeluarkan suara-suara khas untuk berkomunikasi dengan kita atau kucing lain. Dan yang paling unik, kucing Bengal suka main air! Wah, beda sekali ya dengan kucing pada umumnya!


(Sumber: https://www.adventurecats.org/cat-tales/bengal-breathtaking-photos-travel-envy/)

Dibalik karakteristik lucunya, kucing ini juga memiliki kecenderungan beberapa penyakit. Seperti seperti flat-chested kitten syndrome, atrofi retina progresif, displasia pinggul, dan kardiomiopati hipertrofik. Untuk mencegah penyakit-penyakit bawaan ini, kucing Bengal harus didukung dengan asupan nutrisi yang lengkap dan seimbang (Martinez-Caja et al. 2020).

Nutrisi kucing Bengal dan kucing hutan tentu berbeda karena kucing Bengal merupakan kucing yang sudah terdomestikasi. Apakah kucing Bengal harus makan daging mentah? Tentu tidak! Kucing Bengal merupakan kucing yang sudah terdomestikasi dan tidak harus makan daging mentah atau raw food. Malah, pemberian raw food sendiri dapat menyebabkan hiperparatiroidisme karena kandungan kalsium dan fosfat yang tidak seimbang di dalam raw food (Taylor-Brown et al. 2016). Pemberian nutrisi yang lengkap seimbang dapat ditemukan pada produk makanan khusus kucing Bengal, seperti Royal Canin Bengal Adult Dry. 



(Sumber: https://www.royalcanin.com/in/cats/products/retail-products/bengal-adult-dry)


Sudah tertarik untuk mengadopsi kucing lincah ini? Jangan lupa untuk mengadopsi kucing ras dari ethical breeder yang memiliki sertifikasi dalam breeding. Hindari pembelian kucing Bengal tak bersertifikat dan jangan sampai tertukar dengan kucing hutan. Pastikan juga kualitas hidup kucing Bengal dengan memberinya lingkungan yang sesuai, nutrisi yang baik, serta membawanya ke dokter hewan.


Daftar Pustaka

Martinez-Caja, A. M., Rosseau, J., Vervaecke, H., & Moons, C. P. H. (2020). Behavior and health issues in Bengal cats as perceived by their owners: A descriptive study. Journal of Veterinary Behavior. 41: 12-21. https://doi.org/10.1016/j.jveb.2020.10.007 1558-7878/ 2020 

Taylor-Brown, F. E., Beltran, E., & Chan, D. L. (2016). Secondary nutritional hyperparathyroidism in Bengal cats. Veterinary Record, 179(11), 287.

The Cat Fanciers’ Association. 2020. cfa.org [https://cfa.org/bengal/ diakses pada tanggal 19 Desember 2020].

Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.106/MenLHK/Setjen/Kum.1/12/2018

Post a Comment

0 Comments