by: Nisrina Syahira Ainiya
![]() |
Sumber: unsplash.com |
Halo Pet Mates! Masih ingat artikel tentang milk replacer? Saat kita menemukan anak kucing tanpa induk, kira-kira memberi milk replacer aja cukup nggak, ya? Ternyata masih panjang perjalanan pet mates dalam merawat anak kucing tersebut. Simak tips merawat anak kucing tanpa induk di bawah ini!
1. Tempatkan anak kucing di tempat yang ideal
![]() |
Sumber: unsplash.com |
Anak kucing belum bisa mengatur suhu tubuhnya dengan baik sampai umur 4 minggu. Suhu tubuh ideal yang dibutuhkan anak kucing pada minggu pertama adalah 32–34°C. Dengan suhu yang tepat, metabolisme tubuh kucing akan berjalan dengan baik. Pengaturan suhu ini dapat dilakukan dengan menempatkan anak kucing dalam inkubator.
Namun jangan khawatir jika pet mates tidak memiliki inkubator! Anak kucing dapat ditempatkan di dalam tempat tertutup seperti box atau kandang yang dialasi handuk atau kain dan diberi lampu hangat. Pet mates juga dapat meletakkan botol berisi air hangat yang dilapisi dengan handuk di sekitar anak kucing tersebut. Tempatkan lampu dan botol tersebut di tempat strategis agar anak kucing dapat mendekat saat butuh kehangatan lebih dan dapat menjauh saat ia merasa terlalu panas.
Selain di tempat yang hangat, anak kucing juga harus ditempatkan di tempat yang sunyi dan bersih. Anak kucing sangat rentan dengan kuman. Pastikan tempat tersebut memiliki sirkulasi udara yang baik dan kelembaban yang cukup.
2. Monitor kesehatannya
Sebelum membawa anak kucing ke rumah, bawa kucing tersebut ke dokter hewan untuk diperiksa kesehatannya. Masalah parasit pada stray cat ada berbagai macam, seperti cacingan, kutu, dan jamur. Konsultasikan masalah-masalah tersebut pada dokter hewan. Penanganan yang tidak tepat pada masalah-masalah tersebut akan menurunkan imunitas anak kucing dan membuatnya semakin rentan pada kematian.
![]() |
Sumber: pixabay.com |
Monitor kesehatan anak kucing setiap harinya dengan melakukan pencatatan terhadap asupan makanan, pertambahan berat setiap harinya, karakteristik feses, dan perilakunya. Bersihkan tangan sebelum memegang anak kucing dan selalu periksa kebersihan tempat ia tinggal.
Ada kemungkinan anak kucing yang terlantar pada usia di bawah satu minggu tidak mendapat perawatan dari induknya sama sekali, termasuk mendapat kolostrum dari induknya. Kolostrum akan memberikan imunitas untuk kucing sampai berumur 6 minggu. Tanpa imunitas dari kolostrum, anak kucing akan menjadi sangat rentan terhadap penyakit. Cari tahu alasan anak kucing mati mendadak di sini: Anak Kucing Mati Mendadak, Kenapa Ya?.
3. Beri makanan yang tepat
Nutrisi pada anak kucing tanpa induk dapat dipenuhi dengan mencarikan indukan menyusui untuk kebutuhan makannya. Susu induk kucing menyediakan nutrisi yang lengkap dan membantu meningkatkan pencernaan, pertumbuhan, serta imunitas.
Jika tidak ada induk kucing yang bisa menyusui anak kucing tersebut, pet mates dapat memberikan milk replacer khusus kucing untuk menjadi makanan sehari-hari kucing tersebut saat masih menyusui. Contohnya adalah Royal Canin Babycat Milk. Pet mates dapat mengikuti petunjuk penggunaan di label kemasan untuk memberikan susu tersebut. Gunakan juga dot yang datang bersama susu tersebut. Hindari pemberian susu sapi, susu kambing, dan susu manusia untuk anak kucing karena ada perbedaan komposisi nutrisi di dalamnya. Selengkapnya bisa dilihat di artikel ini: Milk Replacer: Susu Kambing Dapat Menggantikan Susu Kucing?.
![]() |
sumber: pixabay.com |
Anak kucing yang baru di-rescue disarankan untuk memulai minum susu secara perlahan dengan memberikannya 50% dari kebutuhan hariannya di 24-48 jam pertama setelah di-rescue untuk menyesuaikan dengan makanan barunya. Kebutuhan hariannya dilihat di label produk susu kucing atau dengan perhitungan 10-15%/100 gram berat badan per harinya.
Pastikan anak kucing tidak hipotermia dan bersuhu di atas 35°C saat hendak memberi susu. Anak kucing yang hipotermia akan mengalami gangguan pada ususnya untuk mencerna makanan dan meningkatkan risiko masuknya air susu ke paru-paru (pneumonia aspirasi). Suhu dari susu tersebut dipertahankan pada suhu 35–38°C. Buang susu setelah satu jam dibuat dan cuci botol susu dengan sabun dan air hangat.
Biarkan anak kucing menghisap dot sendiri dan hindari menekan botol agar susu keluar dengan cepat dan banyak. Hindari juga penggunaan sendok dalam memberikan susu kucing. Hal tersebut dapat membuat kucing tersedak dan membuat jumlah susu yang masuk ke dalam lebih banyak dari yang seharusnya.
4. Sapih dengan makanan basah
Mulai dari umur 3 minggu, anak kucing sudah bisa disapih dengan transisi dari susu ke wet food untuk anak kucing seperti Royal Canin Mother and Babycat Ultra Soft Mousse. Pengenalan makanan basah ini dapat dimulai dengan mencampur sedikit makanan basah dengan susu sampai anak kucing mulai mengenali rasanya. Proses ini dilakukan sampai kucing sudah bisa makan melalui mangkuk datar yang bisa diraih kepala anak kucing.
![]() |
Sumber: https://www.royalcanin.com/ |
Anak kucing dapat mengunyah dry food mulai dari umur 5-6 minggu. Transisikan wet food dengan dry food seperti sebelumnya. Jangan lupa sediakan juga air minum dalam mangkuk yang bisa ia gapai karena dry food memiliki kandungan air yang sangat rendah.
Nah, bagaimana pet mates? Sudah siap menjadi orang tua foster untuk anak kucing terlantar? Dengan usaha maksimal, kita pasti bisa merawatnya sampai dewasa. Jangan lupa bawa anak kucing tersebut untuk check up rutin ke dokter hewan ya!
Daftar Pustaka
Little, S. (2013). Playing Mum. Journal of Feline Medicine and Surgery, 15(3), 201–210. doi:10.1177/1098612x13477542
0 Comments