oleh Karina Retnyssa H. G.
sumber: canva.com
Bagaimana cara Pet Mates mendeskripsikan anak anjing dan kucing? Menggemaskan? Penuh rasa ingin tahu? Atau siap menjelajah dunia? Tidak perlu diperdebatkan karena semuanya tepat! Akan tetapi, kata ‘rapuh’ juga dapat mendeskripsikan tahap pertama kehidupan mereka yang lebih mudah terserang penyakit dibandingkan anjing dan kucing dewasa. Ingin tahu bagaimana cara menjaga mereka tetap sehat? Temukan rahasianya di artikel berikut ini!
Immunity Gap, Celah Rentan yang Mengancam Kesehatan!
Anak anjing dan kucing yang baru dilahirkan belum memiliki sistem kekebalan yang sempurna, akibatnya mereka lebih rentan terhadap penyakit dibandingkan hewan dewasa. Untuk mempertahankan tubuh di masa ini, anak anjing dan kucing mendapatkan kekebalan sementara dari induk melalui air susu pertama atau kolostrum[1]. Sayangnya, kekebalan ini akan berkurang dan membentuk periode immunity gap di masa sapih. Pet Mates perlu waspada, karena di masa ini anak anjing dan kucing mudah terserang penyakit!
sumber: canva.com
Memelihara Kesehatan yang Rapuh
Bila dibandingkan dengan hewan yang lebih tua, gejala penyakit pada hewan muda relatif lebih berat dan kesembuhan lebih sulit dicapai. Oleh sebab itu, lebih baik mencegah daripada mengobati, khususnya pada anak anjing dan kucing!
1. Mengikuti Program Vaksinasi
Pet Mates sudah tidak asing dengan vaksin bukan? Saat ini topik vaksin ramai disoroti seluruh dunia karena diharapkan dapat menjadi solusi dari pandemi COVID-19. Bekerja dengan merangsang sistem kekebalan, vaksin mempersiapkan pertahanan tubuh untuk melawan infeksi penyakit di kemudian hari. Vaksinasi adalah cara terbaik untuk mencegah terjadinya penyakit, mengurangi dampak dari penyakit, hingga menekan penularan penyakit pada tahap awal kehidupan hewan kesayanganmu[2].
sumber: canva.com
Program vaksinasi yang sesuai akan bekerja optimal untuk menjaga hewan kesayanganmu tetap sehat, mengurangi risiko penyakit menular dan mematikan, serta meningkatkan kualitas hidupnya. Konsultasikan program vaksinasi terbaik dengan dokter hewanmu karena setiap hewan adalah individu unik dengan kebutuhan unik pula! Berikut ini adalah dua komponen program vaksinasi yang perlu Pet Mates ketahui:
1) Kategori vaksin
Berdasarkan urgensi pemberiannya, vaksin tergolong dalam dua kategori; vaksin pokok (core vaccine) dan vaksin non pokok (non-core vaccine) [2].
- Vaksin pokok = direkomendasikan untuk mayoritas hewan kesayangan.
- Vaksin pokok untuk anjing: rabies, canine parvovirus, canine distemper, dan infectious canine hepatitis [2]
- Vaksin pokok untuk kucing: rabies, panleukopenia, feline calicivirus, dan feline viral rhinotracheitis [2]
- Vaksin non-pokok = direkomendasikan untuk individu hewan kesayangan dengan kebutuhan khusus (gaya hidup, usia, area geografis, dsb) yang meningkatkan risiko paparan suatu penyakit.
- Vaksin non-pokok untuk anjing: canine parainfluenza, leptospirosis, borreliosis, dan Bordetella [2]. Akan tetapi, kasus leptospirosis pada anjing cukup sering ditemukan di wilayah Indonesia tertentu, sehingga dokter umumnya mewajibkan vaksinasi ini [3]
- Vaksin non-pokok untuk kucing: feline leukemia virus, feline immunodeficiency virus, Chlamydia, dan Bordetella [2]
2) Jadwal vaksinasi
Secara umum, anjing dan kucing akan menerima vaksin awal dan vaksin booster.
- Vaksin awal = rangkaian vaksinasi pertama yang diberikan untuk hewan berumur 6-8 minggu, kemudian idealnya diulang setiap 2-4 minggu hingga mencapai umur 16 minggu [2].
- Vaksin booster = vaksinasi ulang untuk hewan dewasa setiap 1-3 tahun[2].
Pet Mates mungkin bertanya-tanya, “mengapa anak anjing dan kucing membutuhkan serangkaian vaksinasi sedangkan hewan dewasa cukup setahun sekali?”. Berkaitan dengan immunity gap yang telah disinggung sebelumnya, anak anjing dan kucing memiliki antibodi dari susu induk. Antibodi yang sama dapat ‘menetralkan’ vaksin, sehingga mengganggu keberhasilan vaksin untuk membentuk kekebalan [1,2]. Maka dari itu, vaksin awal perlu diulang untuk memastikan anak anjing dan kucing mendapatkan kekebalan sempurna.
Hewan kesayanganmu membutuhkan waktu untuk merespon vaksin yang diberikan. Selama periode ini berikanlah nutrisi yang tepat dan hindari aktivitas yang berlebihan seperti bepergian ke tempat baru. Vaksinasi perlu diberikan untuk semua hewan kesayangan, terlepas dari ras dan tempat asal mereka. Jika Pet Mates mengadopsi anak anjing atau kucing dari breeder atau pemilik lain, jangan lupa menanyakan status vaksinasinya, ya!
Dokter hewan akan memberikan buku vaksinasi sebagai bukti hewan kesayanganmu telah mendapatkan vaksin. Dalam buku ini Pet Mates dapat melihat tanggal vaksin diberikan, tanggal vaksin perlu diulang, nomor seri vaksin, identitas anak anjing atau kucingmu, serta identitas dokter yang menangani mereka. Pastikan Pet Mates menyimpan buku ini dengan baik dan membawanya ketika mengunjungi dokter untuk vaksinasi ulang, ya!
2. Menjaga Kebersihan dan Keamanan
Jaga lingkungan hidup hewan kesayanganmu tetap sehat dengan membersihkan kandang serta tempat makan dan minum mereka secara rutin. Perhatian kebersihan ekstra perlu diberikan untuk anak anjing dan kucing yang belum terlatih potty training. Selain itu, pastikan tidak ada tanaman beracun atau benda kecil yang dapat tertelan oleh mereka ya, Pet Mates!
3. Memberikan Nutrisi yang Tepat
Bagi anak anjing dan kucing, masa sapih menyimpan petualangan yang sangat penting untuk tumbuh kembangnya: peralihan ke makanan padat pertama! Tidak berhenti sampai disini, memilih dan memberikan pet food untuk pertama kali juga menjadi petualangan tersendiri untuk Pet Mates.
sumber: canva.com
Selain berperan sebagai sumber energi, nutrisi yang tepat akan membantu mengembangkan sistem kekebalan untuk menjaga kesehatan hewan kesayanganmu. Kandungan antioksidan dari makanan merupakan komponen penting untuk mempertahankan tubuh hewan kesayanganmu dari radikal bebas [4]. Antioksidan seperti seperti vitamin E, vitamin C, taurin, lutein, dan beta-karoten juga membantu mengembangkan sistem kekebalan saat anak anjing dan kucing rentan terhadap infeksi penyakit [4]. Oleh sebab itu, pilihlah seri diet anak anjing dan kucing dari Royal Canin karena telah dilengkapi nutrisi lengkap dan seimbang, kompleks antioksidan, serta tekstur yang sesuai untuk masa peralihan hewan kesayanganmu!
sumber: royalcanin.com
sumber: academy.royalcanin.com
4. Melibatkan Dokter Hewan
sumber: canva.com
Seperti pepatah, “it takes a village to raise a child”, menemani pertumbuhan anak anjing dan kucing adalah perjalanan yang penuh tantangan dan kejutan. Jangan khawatir karena Pet Mates tidak harus membuat seluruh keputusan sendiri! Diskusikan pilihan terbaik dengan dokter hewan agar hewan kesayanganmu dapat mengawali #StartOfLife dengan sehat dan sejahtera.
Referensi
[1] Tizard, I. R. (2017). Veterinary Immunology. Elsevier.
[2] Day, M. J., Horzinek, M. C., Schultz, R. D., & Squires, R. A. (2016). WSAVA Guidelines for the vaccination of dogs and cats. The Journal of small animal practice, 57(1), E1.
[3] Mulyani, G. T., Hartati, S., Santoso, Y., Kurnia, P. A., & Wirapratiwi, D. K. (2017). Kejadian Leptospirosis pada Anjing di Daerah Istimewa Yogyakarta. Jurnal Veteriner, 8(3), 403-408.
[4] Pibot, P., Biourge, V., & Elliott, D. A. (Eds.). (2010). Encyclopedia of feline clinical nutrition. Royal Canin.
[2] Day, M. J., Horzinek, M. C., Schultz, R. D., & Squires, R. A. (2016). WSAVA Guidelines for the vaccination of dogs and cats. The Journal of small animal practice, 57(1), E1.
[3] Mulyani, G. T., Hartati, S., Santoso, Y., Kurnia, P. A., & Wirapratiwi, D. K. (2017). Kejadian Leptospirosis pada Anjing di Daerah Istimewa Yogyakarta. Jurnal Veteriner, 8(3), 403-408.
[4] Pibot, P., Biourge, V., & Elliott, D. A. (Eds.). (2010). Encyclopedia of feline clinical nutrition. Royal Canin.
0 Comments