Cegah Pyometra dengan Sterilisasi Hewan Peliharaanmu

by: Nisrina Syahira Ainiya
sumber: unsplash.com


    Sterilisasi pasti sudah tak asing lagi di telinga pet mates. Yup! Sterilisasi merupakan proses pengangkatan organ reproduksi hewan peliharaan baik jantan maupun betina. Untuk hewan betina proses ini lebih dikenal sebagai ovariohisterektomi sedangkan pada hewan jantan dikenal sebagai kastrasi. Pada hewan betina, saluran reproduksi yang diangkat mencakup ovarium, oviduk, dan uterus. Apakah pet mates sudah mensteril peliharaan betina kalian? Simak terus untuk mengetahui informasi mengenai sterilisasi pada hewan betina ya! 

    Menurut Howe (2016), sterilisasi pada anjing betina baik dilakukan pada umur 3-4 bulan. Sterilisasi di umur yang lebih muda pada anjing betina akan meningkatkan risiko gangguan saluran kencing. Pada kucing, sterilisasi dapat dilakukan mulai dari umur 6 minggu. 
 
sumber: unsplash.com
    Perlu diingat bahwa setelah sterilisasi, hewan cenderung bertambah berat badannya, hal ini juga perlu diperhatikan oleh pet mates agar peliharaanmu tidak obesitas. Kelayakan kondisi fisik peliharaanmu untuk disteril harus diperiksa oleh dokter hewan. Bukan hanya umur yang menjadi patokan, pemeriksaan fisik seperti berat badan, kondisi nutrisi hewan, dan faktor-faktor lain akan menjadi penilaian yang hanya bisa dilakukan oleh dokter hewan. Kamu dapat mengkonsultasikan kelayakan peliharaanmu pada dokter hewan sebelum memutuskan untuk mensteril peliharaanmu.

Salah satu manfaat sterilisasi pada hewan betina adalah mencegah terjadinya pyometra. Sudah pernah dengar pet mates? Pyometra adalah suatu keadaan ketika uterus pada hewan terinfeksi oleh bakteri dan menyebabkan penumpukan nanah pada uterus. Keadaan ini dapat terjadi karena dinding rahim hewan menebal saat siklus kawin, namun ketika hewan tidak dikawinkan terus menerus, dinding rahim yang menebal tersebut dapat membentuk kista. Kista tersebut akan menjadi tempat yang ideal untuk bakteri tumbuh dan menginfeksi saluran reproduksi hewan. 

Ilustrasi anjing yang kesakitan karena pyometra
sumber: unsplash.com
Kondisi tersebut akan membuat ketidaknyamanan luar biasa pada peliharaanmu. Mereka dapat merasa sakit perut, lemas, tidak nafsu makan, haus, bahkan depresi. Gejala yang mungkin dapat terlihat oleh pet mates adalah discharge (cairan) dari vagina hewan, namun hal ini tidak selalu terlihat. Jika tidak segera ditangani, infeksi dapat menyebar ke rongga perut dan merusak organ lain selain uterus. Diagnosis yang paling tepat adalah dengan melakukan USG yang diikuti dengan pemeriksaan darah. Pemeriksaan ini perlu dilakukan oleh dokter hewan. 


    Pyometra biasanya terbentuk mulai dari dua sampai delapan minggu setelah siklus birahi terakhir. Untuk memastikan, perlu dilakukan check up rutin pada hewanmu yang sudah lama tidak dikawinkan. Pada anjing, pyometra biasanya paling sering terjadi di umur 7-8 tahun (Gibson et al. 2013). Tidak menutup kemungkinan untuk hewan yang lebih muda ataupun lebih tua menderita pyometra. 

Ilustrasi check up ke dokter hewan
sumber: pixabay.com
Sterilisasi dapat membantu peliharaanmu untuk mencegah pyometra terbentuk. Perhitungkan lagi jika pet mates memutuskan untuk mengawini peliharaanmu untuk mencegah pyometra. Biaya yang dibutuhkan untuk merawat anak kucing atau anjing akan lebih besar daripada biaya untuk mensteril peliharaan pet mates. Dan jika pyometra ini tidak disadari oleh pet mates, peliharaanmu bisa saja tidak terselamatkan, lho! Selain untuk mencegah pyometra, sterilisasi juga memiliki banyak manfaat lain. Selengkapnya bisa pet mates baca di sini. 

Pastikan selalu kesehatan peliharaanmu dengan memberikannya yang terbaik. #JanganTungguSakit pet mates! Mencegah selalu lebih baik daripada mengobati. Periksakan secara rutin hewan peliharaanmu ke dokter hewan untuk menjamin kesehatannya.

Daftar pustaka 

Gibson, A., Dean, R., Yates, D., & Stavisky, J. (2013). A retrospective study of pyometra at five RSPCA hospitals in the UK: 1728 cases from 2006 to 2011. The Veterinary record, 173(16), 396. https://doi.org/10.1136/vr.101514 

Howe L. M. (2015). Current perspectives on the optimal age to spay/castrate dogs and cats. Veterinary medicine (Auckland, N.Z.), 6, 171–180. https://doi.org/10.2147/VMRR.S53264 

Smith, F. O. (2006). Canine pyometra. Theriogenology, 66(3), 610–612. doi:10.1016/j.theriogenology.2006.04.023 

Ward, E., Weir, M. 2021. vcahospitals.com [https://vcahospitals.com/know-your-pet/pyometra-in-dogs, https://vcahospitals.com/know-your-pet/pyometra-in-cats diakses tanggal 20 Februari 2021].

Post a Comment

1 Comments

  1. Bermanfaat sekali, terima kasih👍👍

    ReplyDelete