Karang Gigi dan Pet Dental Scaling, Yuk Cari Tahu!

 By : Annisa Cantika Indra

Sumber : pinterest.com

Pet Mates pasti setuju bahwa gigi adalah salah satu bagian tubuh yang sangat penting. Gigi berperan dalam menghancurkan dan melembutkan makanan sebelum ditelan. Karena fungsinya ini, gigi tentunya membutuhkan perawatan dan harus rajin dibersihkan. Hal ini juga berlaku untuk gigi hewan kesayangan kita ya Pet Mates!  Eh, tapi tahukah Pet Mates bahwa ada satu biang masalah gigi yang sulit dibersihkan?

“Siapa yaa? Yuk cari tahu jawabannya!”

Perkenalkan, inilah dia si karang gigi! Selain pada gigi manusia, karang gigi juga dapat ditemukan pada gigi anjing dan kucing kesayangan kita nih Pet Mates! Karang gigi atau dental calculus / tartar adalah akumulasi dari plak yang telah termineralisasi sehingga memiliki struktur yang keras. Mineralisasi merupakan proses bercampurnya mineral seperti kalsium dan fosfat, air liur, serta plak. Karang gigi akan muncul dalam kurun waktu 48 jam setelah terjadinya pengendapan plak [4].

Perlu Pet Mates ketahui bahwa plak dan karang gigi itu berbeda, lho! Plak gigi tersusun atas mikroba mulut (oral microba) dengan komposisi dan struktur yang dapat terus berubah sepanjang waktu [1,3]. Plak umumnya transparan dan bertekstur lunak serta lengket sehingga masih dapat diatasi dengan kebiasaan menyikat gigi secara teliti dan teratur [4]. Selengkapnya tentang plak gigi serta cara menggosok gigi hewan yang baik dan benar bisa Pet Mates cek di Jaga Kesehatan Anjingmu, Lakukan Kebiasaan Ini!

Kembali lagi ke karang gigi nih! Pembentukan karang gigi dipengaruhi oleh kondisi area mulut serta komposisi makanan yang dikonsumsi hewan kesayangan kita [4]. Tingkat keparahan karang gigi dapat dilihat dari warna, ketebalan, hingga lokasi dimana karang gigi tersebut berada. Dilihat dari warnanya, karang gigi umumnya akan berwarna kuning hingga kuning tua, coklat, dan pada tahap yang lebih parah akan berwarna hitam [5].

Sedangkan dari segi ketebalan, karang gigi dibedakan menjadi karang gigi yang muncul dan tumbuh di permukaan gigi yang disebut kalkulus supragingiva, serta karang gigi tebal yang masuk ke dalam gusi dan disebut kalkulus subgingiva. Untuk lokasi keberadaannya, pada umumnya karang gigi berada di gigi belakang, yaitu di sekitar gigi geraham (molar dan premolar) [4].

Gambar 1. Feline Calculus Index Score; skala penilaian warna, ketebalan, dan lokasi keberadaan kalkulus pada gigi kucing dari 0 (tidak ada kalkulus) hingga 3 (kalkulus tebal mengiritasi gusi). Sumber : Intermountain Pet Hospital Feline-Dental-Chart

Gambar 2. Canine Calculus Index Score; skala penilaian warna, ketebalan, dan lokasi keberadaan kalkulus pada gigi anjing dari 0 (tidak ada kalkulus) hingga 3 (kalkulus tebal mengiritasi gusi). Sumber : Intermountain Pet Hospital Canine-Dental-Chart

“Lalu apa saja masalah yang disebabkan si karang gigi?”

Karang gigi sudah pasti menyebabkan gangguan pada kesehatan gigi dan mulut hewan kesayangan kita. Penumpukan karang gigi dapat menyebabkan bau mulut (halitosis), rasa sakit dan tidak nyaman saat hewan mengunyah makanan, infeksi pada area gusi dan mulut seperti gingivitis dan periodontitis, karies gigi, bahkan dalam beberapa kasus infeksi karang gigi dapat menyebabkan perlukaan terbuka area mulut. Meskipun bakteri pada plak adalah penyebab utama penyakit periodontal, karang gigi juga memiliki kontribusi besar dalam meningkatkan keterikatan bakteri di dalam plak serta mengiritasi jaringan gusi [1,3, 4].

“Hiiii serem banget! Terus gimana cara mencegah dan mengatasi karang gigi?”

Kabar buruknya nih Pet Mates, karang gigi tidak bisa dihilangkan hanya dengan rajin menyikat gigi aja loh! Cara paling ampuh dalam mengatasi sekaligus mencegah pertumbuhan karang gigi sejak awal adalah dengan melakukan prosedur pet dental scaling. Pet dental scaling adalah prosedur pembersihan karang gigi hewan secara rutin setiap 6 hingga 12 bulan sekali dengan menggunakan scaler ultrasonic terstandarisasi. Prosedur ini bertujuan untuk menghilangkan seluruh karang gigi dan plak serta menilai tanda-tanda kerusakan gigi [4].

Perbedaan mendasar pet dental scaling dengan dental scaling pada manusia terletak dari prosedur anastesinya. Prosedur pet dental scaling dilakukan dengan memberikan anastesi umum pada hewan. Hal ini bertujuan untuk mempermudah proses pemeriksaan dan pembersihan karang gigi secara menyeluruh termasuk proses pencabutan gigi jika diperlukan nantinya [4]. Jangan khawatir, Pet Mates! Prosedur anastesi yang dilakukan tentunya telah mempertimbangkan kondisi kesehatan hewan serta faktor-faktor lainnya yang dapat menjadi kemungkinan terburuk.

            Gambar 3. Pet dental scaling in dog. Sumber : wholedogjournal.com.

Kebiasaan baik menyikat gigi hewan secara teratur serta memberikan pakan kering (dry food) dengan kandungan tartar control adalah beberapa cara yang dapat dilakukan dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut hewan kesayangan Pet Mates [2,4]. Tetapi perlu diingat juga bahwa penyakit pada area gigi dan mulut bersifat progresif yang artinya penyakit tersebut akan terus berlanjut dan bertambah buruk apabila tidak mendapat penanganan yang tepat [2,4].

Untuk itu, prosedur pet dental scaling juga perlu dilakukan untuk membersihkan keberadaan karang gigi yang mengganggu sekaligus mengontrol kondisi kesehatan mulut dan gusi hewan kesayangan Pet Mates secara berkala. Pemeriksaan rutin dan perawatan yang baik tentunya akan menghindarkan segala kemungkinan penyakit yang tidak kita inginkan.

“So… ayo ke dokter hewan dan #jangantunggusakit yaa!”

Referensi

[1] Chetrus, V. dan Ion, I.R. (2013). Dental plaque – classification, formation, and identification. International Journal of Medical Dentistry, 3(2) : 139-143.

[2] Harvey, C., Serfilippi, L. dan Barnvos, D. (2015). Effect of frequency of brushing teeth on plaque and calculus accumulation, and gingivitis in dogs. Journal of Veterinary Dentistry, 32(1) : 16-21.

[3] Kyllar, M. dan Witter, K. (2005). Prevalence of dental disorders in pet dogs. Veterinary Medical Journal, 50 (11) : 496-505.

[4] Logan, E.I. (2006). Dietary influences on periodontal health in dogs and cats. Veterinary Clinic Small Animal Practice Journal, 36 : 1385-1401.

[5] Manuel, S.T., Abhishek,P. dan Kundabala, M. (2010). Etiology of tooth discoloration – a review. Nigeria Dentistry Journal, 18(2) : 56-63.

Post a Comment

0 Comments