Kucing Gendut Apakah Sehat?

oleh Karina Retnyssa Harviany Gunawan

sumber: canva.com

    Gambar dan video kucing selalu berhasil menarik perhatian netizen di dunia maya, terutama tren kucing ‘chubby’, ‘chonky’, atau singkatnya: gendut. Tidak sedikit pemilik kucing yang menginginkan hewan kesayangannya mengikuti tren ini. Namun, apakah kucing gendut merupakan yang kucing sehat? Pet Mates dapat mengupas jawabannya di artikel berikut ini!


“Berapa sih berat badan ideal untuk kucing?”

    Tahukah Pet Mates bahwa tidak ada suatu nilai berat badan ideal untuk kucing? Hal ini dikarenakan berat badan kucing dipengaruhi berbagai faktor seperti ras, jenis kelamin, umur, dan bentuk tubuh. Akibatnya, membandingkan berat badan kucingmu dengan berat badan kucing lainnya bisa memberikan gambaran kondisi tubuh yang tidak akurat. Oleh sebab itu, selain mengukur berat badan secara objektif dengan timbangan, perlu juga menilai kondisi tubuh kucing secara subjektif dengan mengukur body condition score (BCS). Dokter hewan akan mengamati dan meraba tubuh kucing sebelum menentukan nilai BCS berdasarkan skala 1-9.

Body condition score (BCS) kucing (sumber: royalcanin.co.uk)

    Mengukur BCS secara akurat membutuhkan pengalaman dan keterampilan sehingga sebaiknya dilakukan oleh dokter hewan. Namun jangan khawatir, Pet Mates juga bisa mengetahui kondisi tubuh kucing kesayanganmu secara umum dengan mengikuti langkah berikut ini!
  • Amati bentuk tubuh kucing dari atas dan samping. Perhatikan pertulangan kaki dan punggung, serta legok antara dada dan perut.
    • Bila pertulangan kaki dan punggung terlihat dari jarak dekat, legok antara dada dan perut terdefinisi, maka berat badan ideal.
    • Bila pertulangan kaki dan punggung terlihat menonjol bahkan dari jarak jauh, legok antara dada dan perut terlihat dalam, maka kekurangan berat badan.
    • Bila pertulangan kaki dan punggung tidak terlihat bahkan dari jarak dekat, legok antara dada dan perut terlihat dangkal, maka kelebihan berat badan.
  • Raba permukaan tubuh kucing, terutama bagian samping dimana tulang rusuk berada.
    • Bila tulang rusuk teraba dan tidak terlihat dari jarak jauh, maka berat badan ideal.
    • Bila tulang rusuk teraba namun terlihat dari jarak jauh, maka kekurangan berat badan.
    • Bila tulang rusuk tidak teraba, maka kelebihan berat badan.


“Lalu kenapa kalau kucing kelebihan berat badan? Kan, semakin ‘chubby’ semakin lucu!”


sumber: canva.com

    Berat badan dan kondisi tubuh kucing akan mengalami perubahan selama masa hidupnya. Akan tetapi, perubahan diluar keadaan ideal dapat menyebabkan gangguan kesehatan. Obesitas merupakan penyakit nutrisional terpenting pada kucing akibat kelebihan sebanyak 30% dari berat badan ideal (Yaguian-Colliard, 2008). Kondisi abnormal dimana terjadi peningkatan berat badan akibat penumpukan lemak ini cukup sering ditemui, bahkan sekitar 35% populasi kucing di Amerika Serikat mengalami kelebihan berat badan (Saito, 2021).
    Sama seperti pada manusia, obesitas pada kucing juga dihubungkan mendukung perkembangan penyakit lainnya. Peningkatan risiko penyakit mengakibatkan penurunan lama harapan hidup dan kualitas hidup kucing obesitas dibandingkan kucing dengan berat badan ideal. Berikut ini adalah penyakit yang dapat menyertai kucing obesitas sehingga perlu Pet Mates waspadai! (Little, 2011; Saito, 2021; Yaguian-Colliard, 2008).
  • Diabetes mellitus
  • Osteoarthritis
  • Feline lower urinary tract disease (FLUTD)
  • Hepatic lipidosis
  • Penyakit kulit non alergi akibat kesulitan grooming
  • Inflammatory bowel disease (IBD)

    Selain meningkatkan risiko penyakit, obesitas menyebabkan kucing lebih sulit mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang menunjang kesehatan. Kondisi obesitas menyulitkan pemeriksaan fisik karena banyaknya jaringan lemak. Beberapa teknik seperti pengambilan darah lebih sulit dilakukan dan membutuhkan waktu lebih lama. Prosedur anestesi dan operasi pada kucing dengan obesitas lebih berisiko terhadap komplikasi dibandingkan kucing dengan berat badan ideal. (Yaguian-Colliard, 2008; Little, 2011)


“Wah, ternyata obesitas berbahaya ya! Apa sih penyebabnya?”


sumber: canva.com

    Obesitas umumnya disebabkan ketidakseimbangan energi yang masuk dan keluar, sehingga sisa energi dalam tubuh disimpan dalam bentuk lemak. Ketidakseimbangan dapat muncul dari segi energi masuk seperti makanan maupun energi keluar seperti aktivitas fisik. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor dibawah ini meningkatkan risiko obesitas pada kucing. (Yaguian-Colliard, 2008)
  • Telah dikebiri, sehingga metabolisme menurun dan kebutuhan energi berkurang, faktor risiko utama.
  • Umur dibawah 10 tahun.
  • Gaya hidup indoor, sehingga pengeluaran energi sedikit akibat aktivitas fisik yang terbatas, terutama bila tidak diberi stimulasi.
  • Jenis kelamin jantan.
  • Jenis makanan, makanan tinggi kalori yang disediakan setiap saat.
  • Pengaruh perilaku, kecemasan dan frustrasi menyebabkan gangguan perilaku makan.
  • Ras domestic short hair.


Gimana cara mencegah obesitas pada kucing?”


sumber: canva.com

    Mencegah obesitas pada kucing lebih baik (dan lebih mudah!) daripada mengobati. Sebanyak 30% kasus diabetes mellitus dan kepincangan dapat dicegah dengan menjaga kondisi tubuh yang ideal (Yaguian-Colliard, 2008). Secara umum obesitas pada kucing dapat dicegah dengan melakukan 3 langkah berikut ini! (Yaguian-Colliard, 2008)
  • Mengatur konsumsi makanan
    • Menimbang dan mencatat jumlah makanan yang diberikan dan dikonsumsi.
    • Menghindari pemberian cemilan, terutama dari sisa makanan manusia yang tinggi kandungan gula dan lemak.
    • Memberikan makanan sesuai perilaku makan alami kucing yakni dalam porsi kecil sebanyak 10-15 porsi sehari.
    • Menyesuaikan jenis dan jumlah makanan untuk kucing yang telah dikebiri.
  • Mendorong aktivitas fisik dan perilaku bermain
    • Menstimulasi kucing dengan aktivitas bermain bersama pemilik.
    • Menyediakan sarana yang menstimulasi kucing untuk beraktivitas sendiri.
  • Mengawasi berat badan dan kondisi tubuh
    • Anak kucing berumur 0-6 bulan dicatat perubahan berat badan dan kondisi tubuhnya setiap bulan.
    • Kucing berumur 6-24 bulan dicatat berubahan berat badan dan kondisi tubuhnya setiap 3 bulan.
    • Kucing dewasa berumur >24 bulan dicatat perubahan berat badan dan kondisi tubuhnya setiap 6 bulan.
    • Kucing telah dikebiri dicatat perubahan berat badan dan kondisi tubuh saat bulan 1, 3, 6, dan 12 setelah prosedur.

    Tren kucing gendut memang banyak memikat perhatian masyarakat, namun kini Pet Mates sudah mengetahui bahwa kesehatan dan kesejahteraan mereka adalah hal utama yang harus diperhatikan. Kenali kondisi tubuh ideal, hindari penyebab obesitas, dan lakukan langkah pencegahan karena #JanganTungguSakit agar kualitas hidup kucing kesayanganmu menjadi lebih baik!



Referensi

Little, S. 2011. The Cat: Clinical Medicine and Management. Elsevier Health Sciences.
Saito, E. M. 2021. Co-morbidity of overweight and obesity in dogs and cats. Veterinary Focus.
Yaguian-Colliard, L., Diez, M., German, A., & Lloret, A. 2008. Tackling Obesity in Cats. Veterinary Focus: Special Edition

Post a Comment

0 Comments