by Sintya Meydina
(sumber: be.chewy.com) |
Beberapa cat owner seringkali memiliki keluhan yang cukup membuat frustasi akibat dari kebiasaan kucing kesayangannya pipis di luar litter box yang telah disediakan. Karpet, kasur, sofa, dan lantai rumah kini menjadi tempat mereka membuang kotorannya. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai macam faktor. Tingkah laku alami kucing yang dengan nalurinya untuk selalu menggali lalu mengubur kotorannya dalam pasir membuatnya sebagai tanda adanya masalah. Kegiatan yang akhirnya menjadi kebiasaan tidak normal cukup mengkhawatirkan karena sulit untuk diatasi. Namun, berikut akan dibahas lebih lanjut mengenai faktor penyebab dan 7 tips dalam mengatasi masalah ini..
Faktor Penyebab
1. Stres
(sumber: bobmartin.co.uk) |
Perubahan seperti lingkungan baru, menambah hewan peliharaan, perubahan rutinitas harian atau bahkan anggota keluarga baru ke rumah Anda dapat menjadi pemicu terjadinya stress. Hal ini dapat menimbulkan kecemasan berlebih yang butuh penyesuaian. Kucing akan lebih memilih bersembunyi dan mengurangi interaksi disekitarnya.
2. Populasi Kucing di Rumah
(sumber: cleverpetowner.com) |
Memelihara kucing lebih dari satu di dalam rumah, terutama jika mereka sering berantem (biasanya terjadi pada kucing jantan) dapat menimbulkan stres dan enggan berkemih di dalam litter box yang tersedia karena telah digunakan oleh kucing lain. Aroma kucing lain tersebut menunjukkan wilayah kekuasaan yang mengganggunya.
3. Masalah Medis
(sumber: hillcrestanimal.com) |
Masalah medis perkemihan dapat menjadi faktor yang cukup mengkhawatirkan pasalnya dapat menjadi masalah serius yang mengancam nyawa kucing kesayangan. Gejala lain berupa eksresi urin yang sedikit, warna urin kemerahan tercampur darah (selengkapnya mengenai urin berdarah), kucing terlihat gelisah mondar-mandir ke litter box namun tidak mengeluarkan urin atau seringkali mengeong yang menunjukkan kesakitan. Mengindikasikan adanya masalah perkemihan seperti Infeksi Saluran Kemih (ISK), Feline Interstitial Cystitis (selengkapnya mengenai FIC), Batu Ginjal atau Penyumbatan Saluran Kemih, dan lain sebagainya.
- Pilih lokasi litter box yang tepat, hindarkan dari kebisingan dan tempat yang sempit.
- Pilih pasir yang tepat dapat menggumpal dan tanpa pewangi. Sebagai alternatif lain dapat menggunakan pasir tidak menggumpal namun tidak cukup direkomendasikan karena kurang higienis.
- Menjaga kebersihan litter box dengan membuang kotoran setiap hari, tindakan ini juga dapat meminimalisir faktor penyebab adanya penyakit.
- Litter box aman dan mudah diakses dengan sisi rendah, luas dan permukaan yang tidak memungkinan melukai kucing.
- Setiap kucing memiliki litter box-nya masing-masing, dan idealnya dilebihkan 1. Misalnya jika Anda mempunyai 3 ekor kucing, maka Anda harus menyediakan 4 litter box, kucing enggan masuk ke dalam litter box yang berisi kotoran dari kucing lain.
- Perhatikan setiap tingkah laku yang tidak biasa pada kucing Anda, faktor stres karena perubahan disekitarnya membutuhkan perhatian yang ekstra untuk membantu penyesuaiannya.
- Penting! Konsultasikan dengan dokter hewan mengenai kebiasaan ini untuk memastikan bahwa masalah medis bukan menjadi penyebab utama.
Reference:
- American Society for the Prevention of Cruelty to Animals (ASPCA). Litter Box Problems. [diakses pada tanggal 20 Maret 2021 https://www.aspca.org/pet-care/cat-care/common-cat-behavior-issues/litter-box-problems]
- Animal Humane Society. Preventing And Solving Litter Box Problems [diakses pada tanggal 20 Maret 2021 https://www.animalhumanesociety.org/behavior/preventing-and-solving-litter-box-problems]
- Barcelos, A.M., McPeake, K., Affenzeller, N. and Mills, D.S., 2018. Common risk factors for urinary house soiling (periuria) in cats and its differentiation: The sensitivity and specificity of common diagnostic signs. Frontiers in veterinary science, 5, p.108.
- Ramos, D., Reche-Junior, A., Mills, D.S., Fragoso, P.L., Daniel, A.G., Freitas, M.F., Cortopassi, S.G. and Patricio, G., 2019. A closer look at the health of cats showing urinary house-soiling (periuria): A case-control study. Journal of feline medicine and surgery, 21(8), pp.772-779.
0 Comments