Mengenal Feline Urinary Tract Disease (FLUTD)!

oleh Karina Retnyssa H. G.
 

"Feline lower urinary tract disease itu penyakit apa sih? Kencing batu pada kucing ya?"

    Kucing memiliki sistem kemih yang tersusun dari ginjal, ureter, kandung kemih, dan uretra. Organ berbentuk kantung yang disebut kandung kemih akan menampung urin dalam tubuh kucing sebelum akhirnya dikeluarkan melalui saluran sempit bernama uretra (gambar 1). Feline lower urinary tract disease (FLUTD) adalah istilah yang mendeskripsikan berbagai kondisi penyakit pada saluran kemih bagian bawah, yaitu bagian kandung kemih dan uretra. Artinya, istilah FLUTD tidak merujuk pada suatu penyakit secara spesifik melainkan sekelompok penyakit pada suatu bagian tubuh tertentu.

Gambar 1. Sistem kemih kucing (sumber: vet.cornell.edu)


    FLUTD lebih sering ditemukan pada kucing middle age (>6 tahun), kondisi tubuh overweight, gaya hidup indoor, sedikit aktivitas fisik, dan hanya mengkonsumsi makanan kering tanpa asupan cairan yang seimbang. Penyakit ini dapat terjadi pada jenis kelamin jantan dan betina, akan tetapi kucing jantan lebih sering mengalami obstruksi saluran kemih karena uretra yang lebih panjang dan sempit dibandingkan kucing betina. Pada multicat household dimana beberapa kucing tinggal dalam suatu lingkungan yang sama, faktor risiko FLUTD terjadi akibat stres interaksi sosial dan stres perubahan lingkungan.
   Lalu, benarkan FLUTD merupakan penyakit kencing batu? Ternyata, sekitar 56% FLUTD disebabkan oleh Feline Idiopathic Cystitis (FIC) atau penyakit kandung kemih yang tidak diketahui pasti penyebabnya, baca lebih lanjut mengenai FIC di artikel berikut ini. Sedangkan hanya 13% dari kasus FLUTD yang disebabkan oleh urolithiasis atau penyakit akibat adanya batu atau kristal dalam saluran kemih kucing, baca lebih lanjut tentang urolithiasis di artikel ini ya, Pet Mates! (Nururrozi et al., 2020).

Sebagai pemilik, gejala apa yang teramati bila kucing mengalami FLUTD?

Gambar 2. Kucing dengan straining position saat kencing (sumber: 
yourvetonline.com)

    Terlepas dari penyebab spesifiknya, kucing dengan FLUTD biasanya akan menunjukan satu atau lebih gejala berikut:

"Lalu bagaimana cara mencegah FLUTD?"

    Menurut perilaku alaminya, kucing adalah hewan pemburu soliter yang dapat memilih untuk tinggal dalam suatu kelompok sosial beranggotakan individu yang berhubungan. Secara umum kucing tidak suka berbagi sumber daya seperti makanan, air, litter box, dan area hidup dengan kucing lain dari kelompok sosial yang berbeda. Maka dari itu, sumber daya yang terbatas dalam multicat household dapat memicu stres pada kucing kesayangan Pet Mates. Pencegahan yang sukses bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang nyaman dan minim stres bagi kucing, sehingga menyediakan sumber daya yang cukup menjadi langkah utama dalam mencegah FLUTD.

    Selain multicat household, hal yang berpotensi memicu stres kucing sehingga perlu dikenali untuk mencegah FLUTD meliputi:
  • Overcrowding atau populasi kucing melebihi kapasitas suatu area hidup
  • Kelompok sosial yang berbeda-beda
  • Perubahan mendadak pada lingkungan, cuaca, bahkan makanan
  • Stres dari pemilik
  • Kucing baru
  • Hewan atau orang baru
    Sebagaimana telah dibahas pada bagian sebelumnya, penyebab spesifik FLUTD memiliki karakteristik yang berbeda-beda, maka dari itu langkah pencegahan spesifik pun dapat berbeda-beda. Contohnya, pada kasus obstruksi uretra kepekatan urin merupakan masalah utama, sehingga pencegahan yang sukses juga bertujuan untuk meningkatkan asupan cairan yang diterima kucing. Jika sebelumnya kucing Pet Mates pernah mengalami FLUTD, maka manajemen untuk mencegah kembalinya kondisi ini memerlukan langkah yang lebih intensif atas rekomendasi dokter hewan.

Pet Mates dapat melakukan langkah pencegahan berikut ini:
  • Menyediakan litter box dengan jumlah yang sesuai, pada multicat household direkomendasikan agar jumlah litter box sesuai dengan jumlah kucing yang ada
  • Memastikan litter box selalu bersih, direkomendasikan untuk dibersihkan dua kali sehari dan ditambah litter baru semingu sekali (lebih cepat lebih baik!)
  • Menyimpan litter box di area yang aman, tenang, dan tersebar
  • Selalu menyediakan air minum, pada multicat household direkomendasikan agar jumlah mangkuk air minum sesuai dengan jumlah kucing yang ada
  • Memastikan air minum bersih dan segar, mangkuk berbahan stainless steel atau water fountain dapat meningkatkan minat kucing untuk minum
  • Menyediakan makanan dengan nutrisi seimbang, makanan basah dapat diberikan
  • Kucing yang pernah mengalami FLUTD mengikuti program makanan sesuai rekomendasi dokter hewan
  • Menyediakan sarana untuk mengekspresikan perilaku alami, seperti scratching post, area bersembunyi, atau tempat bersantai yang tinggi
  • Mengurangi kegiatan dan interaksi yang menyebabkan stres
    Sekarang Pet Mates sudah mengenal lika-liku FLUTD. Informasi aktual dan faktual serta rekomendasi spesifik merupakan senjata Pet Mates dalam mencegah penyakit ini pada kucing kesayangan. Maka dari itu, berdiskusilah dengan dokter hewan untuk mengidentifikasi faktor risiko FLUTD di area hidup kucingmu. Dokter hewan dapat merekomendasikan manajemen makanan hingga modifikasi lingkungan sebagai langkah pencegahan yang spesifik untuk kucingmu yang unik! Dengan memperhatikan kesehatan saluran kemih, kamu selangkah lebih maju untuk menjadi pemilik yang bertanggungjawab dengan kasih sayang yang sesungguhnya. Ayo #IAmResponsible agar kucing kesayanganmu dapat hidup sehat dan sejahtera!

Referensi

AVMA. (n.a). Feline Lower Urinary Tract Disease: Client Information Brochure. American Veterinary Medical Association.
Gerrard, Emma. (2016). FLUTD owner education: how VNs can advise and support. Vet Times.
Gunn-Moore, D. A. (2003). Feline lower urinary tract disease. Journal of Feline Medicine and Surgery, 5(2), 133-138.
Little, S. (2011). The Cat: Clinical Medicine and Management. Elsevier Health Sciences.
Nururrozi, A., Yanuartono, Y., Sivananthan, P., & Indarjulianto, S. (2020). Evaluation of lower urinary tract disease in the Yogyakarta cat population, Indonesia. Veterinary World, 13(6), 1182.

Post a Comment

0 Comments