By : Annisa Cantika Indra
Sumber
: unsplash.com
Pernahkah
Pet Mates mendengar tentang urinary tract infections? Urinary
tract infections (UTI)
atau infeksi saluran kemih adalah salah satu gangguan umum yang kerap terjadi
pada anjing kesayangan kita. Sebagian besar kasus canine UTI terjadi karena perpindahan flora normal dari kulit atau saluran
pencernaan menuju saluran perkemihan, yang pada umumnya berada di sepanjang
uretra [2,3]. Mikroflora ini kemudian berkolonisasi
pada saluran kemih, menyebabkan infeksi, dan mengganggu mekanisme pertahanan
tubuh [2].Eschericia coli adalah bakteri yang paling umum
menyebabkan kasus canine UTI, tetapi beberapa
spesies bakteri lainnya seperti Proteus,
Klebsiella, Pasteurella, Pseudomonas, Corynebacterium, dan Mycoplasma spp. [5]
juga bisa turut
berperan serta nih, Pet Mates!
“Kenapa sih anjing bisa terserang canine
urinary tract infections?”
Ada beberapa faktor yang
dapat meningkatkan resiko anjing kesayangan kita terserang canine UTI nih, Pet Mates! Faktor pertama adalah jenis kelamin.
Anjing betina lebih beresiko terinfeksi canine
UTI karena struktur uretranya yang lebih pendek jika dibandingkan dengan
anjing jantan, sehingga kemungkinan migrasi bakteri menuju saluran kemih akan
semakin meningkat. Selain itu, kondisi anatomi organ reproduksi betina yang
umumnya lembab dan memiliki banyak lipatan juga akan mempermudah pertumbuhan
bakteri [2,4,5].
Faktor kedua adalah
kondisi daya tahan tubuh. Mengingat canine
UTI adalah suatu bentuk infeksi, maka penyakit ini tentunya juga akan
diperburuk dengan melemahnya sistem pertahanan tubuh anjing. Gangguan kesehatan
dan berbagai kondisi klinis seperti inkontinensia (kondisi hilangnya kontrol
saluran kemih), diabetes melitus, kista, urolithiasis, penyempitan vagina,
ataupun tumor tentunya akan meningkatkan resiko anjing mengalami canine UTI [3,5].
Faktor
ketiga adalah resistensi antibiotik. Antibiotik adalah obat yang kerap
digunakan dalam penanganan infeksi. Resistensi antibiotik diartikan sebagai
tidak terhambatnya pertumbuhan bakteri dengan pemberian antibiotik dalam dosis
normalnya. Hal ini menyebabkan bakteri dapat terus tumbuh dan menginfeksi tubuh
[1].
“Lalu seperti apa sih anjing yang
terserang urinary tract infections?”
Sumber : vcahospitals.com
Serupa dengan urinary
tract disease lainnya, canine UTI
juga dapat memiliki satu atau lebih dari beberapa gejala berikut [3,4,5]
:
- Dysuria (sulit buang air kecil)
- Pollakiuria (mengeluarkan urin secara spontan dengan jumlah banyak)
- Stranguria (timbulnya rasa sakit saat buang air kecil)
- Hematuria (terdapatnya darah pada urin)
- Periuria (mengeluarkan urin di luar litter box dan di sembarang tempat)
- Urin berbau menyengat
- Minum lebih banyak
- Overgrooming pada area kelamin
- Terjadinya perubahan perilaku, seperti lebih sering pergi ke luar rumah
- Demam
- Muntah
- Hilangnya nafsu makan
“Kalau anjingku menunjukkan salah satu
atau beberapa gejala tersebut, aku harus apa?”
Urinary
tract infections adalah
masalah kesehatan serius yang harus segera ditangani. Pet Mates perlu memeriksakan kondisi kesehatan anjing kesayangan Pet Mates sesegera mungkin ke dokter
hewan. Penanganan canine UTI disesuaikan
dengan tingkat keparahannya, dalam beberapa kasus canine UTI dapat disembuhkan dengan pemberian antibiotik saja namun
beberapa kasus lainnya harus ditangani dengan prosedur bedah [3]. Seiring dengan ketidaknyamanan,
infeksi yang tidak segera diobati juga dapat menimbulkan penyumbatan sebagian
atau seluruh uretra, serta mengganggu pengeluaran urin. UTI bahkan diketahui
juga dapat berkembang menjadi super infeksi, yaitu infeksi yang terjadi lebih
dari sekali [3]. Dalam beberapa kasus, anjing yang
terinfeksi canine UTI bisa saja tidak
menunjukkan gejala apapun sehingga lebih berbahaya nih, Pet Mates!
“Aku gamau nih anjingku terserang
urinary tract infections, hmm aku harus gimana ya?”
Hal paling tepat yang
dapat Pet Mates lakukan adalah dengan
menjaga pola maka, memastikan anjing mengonsumsi cukup air bersih, serta rutin memeriksakan
kesehatan anjing kesayangan ke dokter hewan. Dokter hewan akan merekomendasikan
pola makan dan perawatan khusus yang sesuai jika anjing kesayangan Pet Mates
memiliki kemungkinan terserang canine
urinary tract infections. Pengecekan kesehatan secara rutin tentunya juga
akan membantu Pet Mates dalam
mengetahui kemungkinan penyakit atau kondisi klinis lain yang dimiliki oleh
anjing kesayangan Pet Mates serta
menentukan perawatan yang terbaik untuknya.
Referensi
[1]
Humaida, R. (2014).
Strategy to handle resistance of antibiotics. Journal Majority, 3(7) : 113-120.
[2]
Kogika, M.M., Fortunato,
V.A.B., Mamizuka, E.M., Hagiwara, M.K., Pavan, M.D.F.B. dan Grosso, S.N.A.
(1995). Etiologic study of urinary tract infection in dogs. Animal Science Journal, 32(1) : 32-36.
[3]
Olin, S.J. dan Bartges,
J.W. (2015). Urinary tract infections treatment/comparative theurapetics. Vet Clinic Small Animal Journal, 10 (1)
: 1-26.
[4]
Sorensen, T.M.,
Holmslykke, M., Nordlund, M., Siersma, V. dan Jessen, L.R. (2019). Pre-test
probabilityof urinary tract infection in dogs with clinical signs of lower
urinary tract disease. The Veterinary
Journal, 247 (2019) : 65-70.
[5]
Thompson, M.F., Litster,
A.L., Platell, J.L. dan Trott, D.J. (2011). Canine bacterial urinary tract
infections : new developments in old pathogens. The Veterinary Journal, 190 (2011) : 22-27.
0 Comments