Warna Urin Peliharaan Tidak Normal, Kenapa Ya?

by: Nisrina Syahira Ainiya


Sumber: pixabay.com

    Urin merupakan hasil ekskresi dari penyaringan darah di ginjal yang dikeluarkan melalui saluran kencing. Tak hanya pada manusia, urin juga dapat menjadi indikator kesehatan hewan peliharaan, lho! Pet mates dapat mengetahui kondisi tubuh peliharaan melalui urin. Hal yang paling dapat terlihat oleh mata kita adalah warna urin. Seperti apa ya kira-kira warna urin yang sehat? Yuk, kita bahas bersama!

    Mirip dengan manusia, warna urin dari hewan peliharaan yang sehat adalah kuning terang. Tidak terlalu coklat, atau bahkan warna-warna lain di luar warna urin. Warna ini didapat dari zat warna urin yaitu urochrome. Urochrome ini merupakan hasil dari perombakan sel darah merah. Warna kuning dalam urin dapat terlihat lebih pekat ketika peliharaan mengalami demam atau sedang kelaparan. Hal ini disebabkan karena adanya perombakan lemak atau protein (katabolisme) untuk menjadi sumber energi.

    Lalu bagaimana dengan warna-warna urin selain warna kuning? Warna merah dalam urin dapat mengindikasikan adanya darah dalam urin. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai macam penyakit. Contoh adanya batu kencing, masalah ginjal, infeksi saluran kencing, atau mungkin masalah di saluran reproduksi. Tak hanya warna merah, warna-warna lain seperti coklat, kehijauan, bahkan putih dapat ditemukan pada urin hewan kesayangan kita.


Tabel 1 Warna abnormal urin dan kemungkinan penyebab (Yadav et al. 2020).



    Warna kuning kehijauan dan kuning kecoklatan mengindikasikan adanya kehadiran bilirubin dan biliverdin pada urin. Hal ini dapat menjadi sebuah pertanda adanya kerusakan pada fungsi hati peliharaan kita. Sedangkan warna pink kecoklatan dan oranye kemerahan sendiri dapat ditemukan pada hewan peliharaan yang sedang dalam pengobatan menggunakan antibiotik clofazimine dan rifampicin.



Sumber: treehuger.com
    Warna putih susu pada urin dapat disebabkan oleh kehadiran sel darah putih atau nanah. Hal ini menunjukkan bahwa ada abnormalitas di saluran kencing. Misalnya seperti adanya infeksi bakteri, jamur, maupun virus. Keadaan pyuria ini juga dapat menunjukkan penyakit non infeksius seperti adanya tumor, trauma, batu kencing, dan keadaan lain yang dapat menjadi pertanda adanya kerusakan pada saluran kencing.

    Nah, pet mates tahu gak, sih, kalau ada warna abnormal yang tak kasat mata? Microhematuria merupakan keadaan ketika sel darah hadir pada urin, tetapi tak terlihat kasat mata berwara merah seperti yang disebutkan di atas. Untuk mengetahui microhematuria ini, pet mates dapat menggunakan pendeteksi yang direkomendasikan oleh dokter hewan. Salah satu contohnya adalah ROYAL CANIN° HEMATURIA DETECTION technology by Blücare. Alat pendeteksi ini berupa granul yang dapat diletakkan di litter box. Saat bersentuhan dengan urin yang memiliki microhematuria, granul akan berubah menjadi berwarna kebiruan (Khenifar 2019).


Granul pendeteksi microhematuria pada litter box
Sumber: vetfocus.royalcanin.com

    Selain warna, perilaku pada peliharaan yang mengalami masalah urinasi juga akan terlihat berbeda. Frekuensi urinasi hewan akan meningkat. Kucing akan terlihat sering mengunjungi litter box dengan posisi seperti ingin urinasi. Kucing juga akan mengeong keras saat ingin urinasi. Selain itu, pet mates dapat menemukan urin di luar litter box. Baik anjing dan kucing akan terlihat sering menjilati bagian vulva mereka ketika memiliki masalah urinasi. Perilaku lain yang berhubungan dengan masalah urinasi adalah spraying. Namun, perilaku ini bukan indikasi adanya penyakit. Baca lebih lengkap mengenai spraying di artikel ini.

Sumber: kittentoob.com
    Nah, meskipun sudah tahu beberapa gejala tersebut, pet mates tidak dapat mendiagnosis penyakit yang diderita oleh hewan peliharaan hanya dari warna dan perilaku urinasi. Gejala-gejala ini dapat mengarah pada beberapa masalah saluran urinasi seperti feline idiopathic cysticis atau urinary tract infection. Selengkapnya, pet mates dapat membaca artikel Feline Idiopathic Cystitis (FIC) : “Penyakit Saluran Kemih Paling Populer di Kalangan Para Kucing”  dan Seputar Canine Urinary Tract Infections yang Kamu Harus Tahu!

    Perlu dilakukan diagnosis lebih lanjut oleh dokter hewan untuk mengetahui masalah apa yang dialami oleh hewan peliharaan. Selalu cek kondisi urin hewan peliharaan kita dan jangan lupa untuk membawanya ke dokter hewan.




Daftar pustaka

Howrits, D. Landsberg, G. (2020). Cat Behavior Problems - House Soiling. [https://vcahospitals.com/know-your-pet/cat-behavior-problems-house-soiling diakses tanggal 20 Maret 2021].

Khenifar, E. (2019). Early screening for feline hematuria.Veterinary Focus, 29(2).

PetMD Editorial. (2010). Pus in the Urine in Cats [https://www.petmd.com/cat/conditions/urinary/c_ct_pyuria diakses tanggal 20 Maret 2021].

Reppas, G., & Foster, S. F. (2016). Practical urinalysis in the cat. Journal of Feline Medicine and Surgery, 18(3), 190–202. doi:10.1177/1098612x16631228

Yadav, S. N., Ahmed, N., Nath, A. J., Mahanta, D., & Kalita, M. K. (2020). Urinalysis in dog and cat: A review. Veterinary world, 13(10), 2133–2141. https://doi.org/10.14202/vetworld.2020.2133-2141


Post a Comment

1 Comments