Apa Itu Pododermatitis?

By : Annisa Cantika Indra


Sumber : pinterest.com

Setujukah Pet Mates kalau paw atau ‘telapak kaki’ hewan kesayangan adalah salah satu bagian yang paling menggemaskan? Paw terbentuk dari kulit dengan struktur epitel yang mengalami keratinisasi sehingga cukup kuat dalam menahan sentuhan dan gesekan. Hal ini berkaitan dengan fungsi paw itu sendiri dalam melindungi bagian tulang, tendon, dan ligamen dari hentakan serta membantu mempertahankan keseimbangan tubuh hewan saat berjalan.



Sumber : pupspal.com

“Psst… ternyata paw juga dapat mengindikasikan suatu masalah kulit lho, Pet Mates!”

Mengenal Pododermatitis

    Pernahkah Pet Mates mendengar tentang pododermatitis? Pododermatitis berasal dari kata podo yang berarti kaki dan dermatitis yang berarti peradangan kulit. Secara keseluruhan, pododermatitis menggambarkan kondisi peradangan atau inflamasi kulit pada area kaki serta telapak kaki (paw). Pododermatitis hingga saat ini masih menjadi suatu kontroversi. Sebagian besar kasus menunjukkan bahwa pododermatitis bukanlah diagnosis utama dari suatu penyakit, melainkan sebuah gejala klinis yang mungkin berhubungan dengan penyakit dermatologi lainnya [1]. Namun, dalam beberapa kasus juga ditemukan bahwa pododermatitis terjadi tanpa disertai penyakit lainnya, hal inilah yang dikenal dengan pododermatitis idiopatik [3].

    Pododermatitis sejatinya dapat terjadi pada berbagai usia, jenis kelamin, dan breed. Namun pada anjing, kasus pododermatitis juga dapat dipengaruhi oleh faktor spesifikasi breed tertentu. Contohnya pada anjing Pekingnese, pododermatitis dapat terjadi karena anatomi kaki yang cenderung datar jika dibandingkan dengan anjing lainnya. Sedangkan, pada anjing Labrador, pododermatitis dapat terjadi karena jarak antar digital pads yang cukup lebar [1]. Beberapa breed anjing lainnya yang kerap mengalami pododermatosis adalah anjing Boxers, Bulldogs, German Short-Haired Pointers, Terrier, Golden Retriever, German Shepherd, dan Irish Setter [4]. Sedangkan pada kucing, sebagian besar kasus yang pernah dilaporkan terjadi pada breed kucing Domestic Short-Hair [5].

Penyebab Pododermatitis



Keterangan : Tabel penyebab kasus pododermatitis pada anjing [4].



“Gimana Pet Mates? Banyaak banget kan penyebab pododermatitis pada anjing!”

        Meskipun memiliki penyebab yang banyak, pada umumnya kasus pododermatitis pada anjing dapat terjadi karena hal berikut :

Alergi dan Infeksi Sekunder

        Pododermatitis dapat menjadi sebuah pengembangan dan gejala klinis dari alergi, baik karena alergi makanan, atopik dermatitis ataupun zat pemicu alergi lainnya. Selengkapnya tentang alergi : Kenali Lebih Dekat Alergi Kulit pada Anjing! Selain alergi, pododermatitis juga dapat terjadi karena infeksi sekunder agen patogen seperti bakteri dan jamur. Beberapa spesies bakteri yang kerap menyebabkan pododermatitis seperti Staphylococcus aureus, Staphylococcus intermedius, Pseudomonas sp., Proteus sp., Mycobacterium, Nocardia, dan Actinomyces. Sedangkan dari kelas jamur, Malassezia spp. adalah jenis yang paling banyak dilaporkan [1,7].

Infestasi Ektoparasit

    Ektoparasit Demodex canis dilaporkan sebagai penyebab terbanyak terjadinya pododermatitis. Pododermatitis yang disebabkan oleh parasit ini memerlukan pemeriksaan kerokan kulit, darah, serta berbagai pemeriksaan lanjutan lainnya karena pada umumnya infestasi parasit ini tidak menunjukkan gejala spesifik [1]. Baca juga tentang : Demodekosis Penyebab Gatal pada Anjing, Jangan Sampai Kena Deh!

“Hmm… lalu bagaimana pada kucing?”

       Sedikit berbeda dengan anjing, kasus pododermatitis pada kucing lebih sering disebabkan dan berhubungan dengan infeksi feline immunodeficiency virus (FIV), atau yang disebut juga penyakit defisiensi imun kucing [2,5]. Infeksi penyakit ini mengakibatkan penurunan daya tahan tubuh kucing sehingga kucing akan lebih mudah terinfeksi penyakit-penyakit lainnya. Berdasarkan gejala klinisnya, kucing penderita FIV akan menunjukkan gejala pododermatitis yang disebutkan sebelumnya. Sedangkan pada pemeriksaan histopatologi terhadap kerokan kulit, akan ditemukan sejumlah besar sel plasma pada lapisan dermis kucing tersebut. Karena dasar inilah, pododermatitis pada kucing dikenal juga dengan sebutan pododermatitis sel plasma [5].



Keterangan : Plasma cell pododermatitis pada kucing akibat feline immunodeficiency virus [5].



Keterangan : Gambaran histopatologis plasma cell pododermatitis pada kucing akibat feline immunodeficiency virus; menunjukkan sejumlah sel plasma berisi Russell sitoplasma (ditunjukkan oleh panah) disertai neutrofil dan limfosit [5].

Bagaimana Gejala Pododermatitis?

    Secara umum, hewan yang terinfeksi pododermatitis biasanya akan menunjukkan gejala munculnya eritema (bercak kemerahan), nodul (tonjolan), edema (penimbunan cairan), pembengkakan dan penebalan, ulcerasi (luka terbuka) disertai pruritus (rasa gatal) pada area metacarpal, metatarsal, dan digital pads-nya. Karena rasa gatal yang berkepanjangan, anjing dan kucing akan terlihat sering menjilati bagian kaki dan sekitar area paw-nya [1]. Gejala pododermatitis dapat terjadi pada salah satu atau bahkan seluruh kaki anjing dan kucing. Jika terjadi pada seluruh kaki tentunya hewan kesayangan kita juga akan menujukkan kesulitan berjalan nih, Pet Mates!

    Penyebab yang berbeda dari setiap kasus pododermatitis juga dapat memberikan gejala klinis yang berbeda pula. Sebagai contoh, pododermatitis yang disebabkan penyakit autoimun (auto-immune mediated disease) akan menunjukkan gejala krusta (keropeng) diiringi ulserasi di seluruh bagian digital pad. Pada kasus pododermatitis yang disebabkan pemfigus foliaceus, telapak kaki akan tampak menebal, berkerak, dan mengalami perubahan warna [6,7].


Keterangan : pododermatitis akibat pemfigus foliaceus (auto-immune mediated disease) [6].


Upaya Pencegahan dan Penanganan Pododermatitis

    Nah Pet Mates, karena penyebabnya yang super duper banyak dan kompleks, hal paling tepat yang dapat dilakukan ketika mencurigai hewan kesayangan Pet Mates terserang pododermatitis adalah dengan segera membawanya ke dokter hewan untuk mendapatkan diagnosa dan penanganan yang tepat.

    Penanganan dan pengobatan pododermatitis didasarkan pada penyebab utama dari kondisi ini yang dapat meliputi pemberian antibiotik, antiparasit, atau antimikotik, salap dan obat topikal, shampoo khusus, dan lainnya. Perlu diketahui bahwa pododermatitis yang disebabkan oleh alergi dan penyakit autoimun (auto-immune mediated disease) sebagian besar tidak dapat disembuhkan sehingga pengobatan hanya difokuskan untuk meredakan gejala dan mencegah kekambuhannya saja [7].

    Selalu menjaga kebersihan area tempat tinggal dan bermain hewan, memberi kecukupan nutrisi yang seimbang, serta rutin memeriksakan kondisi kesehatan hewan adalah beberapa cara yang dapat Pet Mates lakukan untuk mencegah terjadinya pododermatitis pada si anabul tersayang.

Referensi

[1] Bajwa, J. (2016). Canine pododermatitis. The Canadian Veterinary Journal, 57(9) : 991-993.

[2] Biezus, G., Cristo, T.G.D., Schade, M.F.D.S., Ferian, P.E., Carniel, F., Miletti, L.C., Maciel, A.D.R. dan Casagrande, R.A. (2020). Plasma cell pododermatitis associated with feline leukemia virus (FeLV) and concomitant feline immunodeficiency virus (FIV) infection in a cat. Topics in Companion Animal Medicine. DOI : https://doi.org/10.1016/j.tcam.2020.100475.

[3] Bloom, P. (2008). Idiophatic pododermatitis in the dog: an uncommon but frustrating disease. The Veterinary Journal, 176(2008) : 123-124. DOI : 10.1016/j.tvjl.2007.06.028.

[4] Breathnach, R.M., Fanning, S., Mulcahy, G., Bassett, H.F. dan Jones, B.R. (2008). Canine pododermatitis and idiophatic disease. The Veterinary Journal, 176(2008) : 146-157. DOI : 10.1016/j.tvjl.2007.05.027.

[5] Cain, C.L. dan Mauldin, E.A. (2016). Chapter 27-Diagnostically Challenging Dermatoses of Cats in August’s Consultations in Feline Internal Medicine Volume 7. Elsevier Inc. DOI : https://doi.org/10.1016/C2011-0-69693-0.

[6] Duclos, D. (2013). Canine pododermatitis. Veterinary Clinic Small Animal Practice, 43 (2013) : 57-87. DOI : http://dx.doi.org/10.1016/j.cvsm.2012.09.012

[7] Hunter, T. dan Ward, E. (2021). Pododermatitis in dogs. https://vcahospitals.com/know-your-pet/pododermatitis-in-dogs. Diakses tanggal 18 April 2021.

Post a Comment

0 Comments