Feline Acne: Kucing Bisa Berjerawat?

sumber: canva.com

oleh Karina Retnyssa Harviany Gunawan

    Saat ini terdapat beragam jenis produk perawatan kulit yang ditujukan untuk menangani permasalahan jerawat. Namun apakah Pet Mates tahu bahwa kondisi kulit serupa juga dapat terjadi pada kucing? Baca artikel berikut untuk mengenal feline acne lebih dekat!

Apa sih yang dimaksud dengan feline acne?

    Feline acne merupakan kondisi kulit akibat gangguan folikel rambut di area dagu dan sekitar bibir kucing (Jazic et al., 2006; Scott et al., 2010). Folikel rambut adalah lubang yang berfungsi sebagai lokasi tumbuhnya rambut. Bagian dari folikel rambut ialah batang rambut, kelenjar minyak, dan ruang folikel yang dilapisi sel kulit. Pada kondisi normal, sel kulit yang melapisi ruang folikel akan mengalami siklus pergantian yang diawali dari kematian sel kulit tua, pelepasan sel kulit mati melalui lubang folikel, dan penggantian oleh sel kulit baru. Selanjutnya, kelenjar minyak akan memproduksi minyak untuk menjaga kelembapan kulit. Pada kondisi abnormal seperti feline acne, terjadi gangguan pada siklus pergantian yang mengakibatkan sel kulit mati tidak terlepas melalui lubang sehingga terjadi penimbunan sel mati dalam folikel rambut. Bila gangguan ini disertai produksi berlebih dari kelenjar minyak, maka dapat terbentuk sumbatan pada folikel rambut berupa komedo yang mengawali kondisi feline acne (Scott et al., 2010).
    Tahukah Pet Mates bahwa feline acne adalah suatu kondisi kulit yang sering ditemukan pada kucing? Kondisi ini dapat dialami oleh semua kucing terlepas faktor umur, jenis kelamin, ras, dan gaya hidup (Little, 2012; Norsworthy, 2011).
    Ciri feline acne yang paling sering ditemui ialah area dagu dan/atau sekitar bibir yang terlihat kotor oleh titik-titik berwarna gelap. Bila diperiksa lebih lanjut, titik-titik ini adalah sumbatan yang Pet Mates kenal sebagai komedo. Dapat diperhatikan pula permukaan kulit yang menebal, berkerak, dan kemerahan. Umumnya feline acne tidak menyebabkan rasa nyeri atau gangguan lain yang mengurangi kualitas hidup mereka. Akan tetapi, kondisi ini dapat diperparah oleh perilaku menggaruk sehingga area tersebut dapat terluka, terinfeksi bakteri, atau mengalami kebotakan (Jazic et al., 2006; Scott et al., 2010).

Gambar 1. Feline acne ringan dengan komedo (sumber: Scott et al., 2010)

Gambar 2. Feline acne parah dengan perlukaan bernanah (sumber: Scott et al., 2010)


Lalu, apa yang menyebabkan feline acne?

    Hingga kini belum ditemukan penyebab spesifik feline acne. Faktor yang diduga berperan dalam perkembangan kondisi feline acne diantaranya adalah produksi minyak yang berlebih, kebiasaan self-grooming yang buruk, infeksi virus saluran pernapasan atas, stres, dan alergi (Coyner, 2020; Scott et al., 2010). Saat ini marak dipercayai bahwa kucing mengalami feline acne akibat reaksi alergi terhadap suatu permukaan benda atau allergic contact dermatitis. Tempat makan dan minum yang terbuat dari bahan plastik diduga menyebabkan allergic contact dermatitis yang memicu feline acne. Hal ini dapat disebabkan reaksi kulit kucing terhadap bahan plastik atau reaksi terhadap bakteri yang bersarang di permukaan plastik yang berpori (Scott et al. 2010).

Bagaimana cara mencegah feline acne pada kucing?


Gambar 3. Tempat makan dan minum berbahan stainless steel (sumber: canva.com)

    Pet Mates dapat mengurangi risiko terjadinya feline acne pada kucing kesayanganmu dengan melakukan langkah sederhana berikut:
  1. Memperhatikan dan memelihara kebersihan tubuh kucing kesayanganmu. Beri perhatian lebih pada area rentan feline acne seperti dagu dan sekitar bibir. Pet Mates dapat membersihkan area ini menggunakan air hangat dan segera mengeringkannya. Menyisir rambut juga dapat membantu menjaga kebersihan di area tersebut.
  2. Menggunakan tempat makan dan minum dari bahan nonplastik. Alternatif material dengan lebih sedikit pori ialah tempat berbahan stainless steel atau keramik.
  3. Menjaga kebersihan tempat makan dan minum.

Jika kucingku mengalami feline acne, bagaimana cara mengobatinya?


Gambar 4. Mengonsultasikan kucing ke dokter hewan (sumber: canva.com)

    Jangan ragu untuk mengonsultasikan kondisi hewan kesayanganmu dengan dokter hewan, tidak terkecuali kondisi kulit seperti feline acne. Telah disebutkan sebelumnya bahwa kucing dapat mengalami feline acne ringan yang tidak mengganggu hingga feline acne parah yang terinfeksi dan membentuk abses. Maka dari itu, pengobatan kondisi ini akan disesuaikan berdasarkan penilaian dan rekomendasi dokter hewan.
    Pet Mates juga perlu mengetahui bahwa kondisi feline acne dapat berulang. Dalam periode waktu tertentu kucing bisa saja mengalami outbreak feline acne setelah kesembuhan sebelumnya. Oleh sebab itu, diskusikanlah manajemen perawatan yang terbaik dengan dokter hewanmu. Jadilah #IAmResponsible agar mereka dapat menikmati hidup yang panjang, sehat, dan sejahtera bersamamu!

Referensi

  1. Coyner, K. S. (Ed.). (2020). Clinical Atlas of Canine and Feline Dermatology. John Wiley & Sons.
  2. Jazic, E., Coyner, K. S., Loeffler, D. G., & Lewis, T. P. (2006). An evaluation of the clinical, cytological, infectious and histopathological features of feline acne. Veterinary dermatology, 17(2), 134-140.
  3. Little, S. (2012). The Cat: Clinical Medicine and Management. Elsevier.
  4. Norsworthy, G. D. (Ed.). (2011). The Feline Patient (4th ed.). John Wiley & Sons.
  5. Scott, D. W., & Miller, W. H. (2010). Feline acne: a retrospective study of 74 cases (1988-2003). 獣医臨床皮膚科, 16(4), 203-209.

Post a Comment

0 Comments