HATI HATI, CACING JANTUNG PADA ANJING BISA MENULAR KE MANUSIA? INI PENJELASANNYA!

by: Ryanka Edila


Penyakit Cacing Jantung adalah penyakit serius dan berpotensi fatal yang dapat menyerang anjing peliharaan dan menular ke manusia jika dibiarkan tanpa perlindungan. Sebagai pet owner yang bertanggung jawab, teman-teman perlu mengetahui beberapa informasi berikut untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap parasit ini.


Penyakit Cacing Jantung pada Anjing?


Anjing merupakan hewan kesayangan yang sangat dekat dengan manusia. Tingkat kedekatannya yang sangat tinggi dengan manusia memungkinkan penularan berbagai penyakit parasit yang dibawa oleh anjing kepada pet owner. Salah satu penyakit parasitik yang berbahaya bagi anjing dan juga manusia adalah dirofilariasis atau dikenal dengan sebutan penyakit cacing jantung anjing (Levine, 1990)


Sumber gambar: www.petmd.com

Golongan anjing yang terinfeksi mulai dari jenis anjing kesayangan sampai anjing liar. Cacing tersebut hidup pada arteri pulmonalis dan ventrikel kanan, sehingga disebut sebagai cacing jantung. Angka kejadian di beberapa wilayah Indonesia tergolong cukup tinggi di angka (25-57%) yaitu di wilayah Jakarta, Bogor, dan Bali (Fitriawati, 2009). Dirofilariasis sering ditemukan di daerah tropis, subtropis dan daerah beriklim sedang.


Apa Penyebab Cacing Jantung pada Anjing?

    Dirofilaria immitis merupakan penyebab penyakit Cacing Jantung pada anjing, ciri-cirinya ramping, cenderung berwarna putih dan memiliki ukuran untuk jantan 12-20 cm, sedangkan cacing betina 25-31 cm.



Sumber gambar: www.petmd.com


    Cacing jantung ini dapat ditularkan menginfeksi manusia dalam bentuk mikrofilaria melalui perantara berupa gigitan nyamuk. Berbagai jenis nyamuk dapat menularkan bentuk mikrofilaria cacing dari anjing ke manusia. Di Indonesia, berdasarkan hasil penelitian telah diketahui bahwa nyamuk dari spesies Aedes aegypti, Aedes albopictus, Anopheles subalbatus, dan Culex quinquefasciatus dapat menjadi perantara cacing ini. (Karmil, 2002).


Anjing Manakah yang Paling Berisiko untuk Terinfeksi Cacing Jantung?


    Faktor risiko tertinggi yang berkaitan dengan Heartworm disease ini yaitu pada anjing yang meliputi :
  • Hidup di daerah endemik
  • Berada pada lingkungan yang terpapar nyamuk
  • idak diberikannya obat cacing sebagai upaya pencegahan
    Umumnya, anjing penderita dirofilariasis memiliki dua faktor risiko pertama, yaitu hidup di daerah endemik dan faktor paparan nyamuk. Sehingga pencegahan heartworm sebagai satu-satunya cara untuk mengurangi risiko terinfeksi.

Apa Saja Gejala Klinis yang Diakibatkan Cacing Jantung?

    Dirofilariasis pada anjing dapat menyebabkan kombinasi masalah kesehatan yang melingkupi disfungsi dari paru-paru, jantung, hati, dan ginjal. Anjing belum menunjukkan gejala klinis pada infeksi awal. Anjing baru menunjukkan beberapa gejala klinis seperti batuk pada infeksi D. immitis ringan.
    Pada infeksi Dirofilaria yang sedang sampai parah, anjing akan kehilangan berat badan, rambut kasar, batuk kronis, mudah lelah, dyspnoe, suara jantung yang abnormal, hepatomegali, syncope, hydrotoraks, ascites, suara jantung yang abnormal, dan right-sided congestive heart failure (gagal jantung sebelah kanan). Anjing juga dapat mati secara mendadak (Manalu, 2008).

Bagaimana Cara Mengetahui Jika Anjing Peliharaan Mengidap Cacing Jantung?


    Selain melihat gejala klinis yang muncul, Dokter Hewan akan melakukan uji laboratorium yang bertujuan memastikan diagnosa. Uji-uji laboratorium yang biasa dilakukan adalah The modified Knott’s test, yaitu uji untuk memeriksa mikrofilaria dengan melakukan sentrifus sehingga didapat endapan mikrofilaria.
    Selanjutnya bisa menggunakan uji ELISA deteksi antigen atau antibodi, ELISA deteksi antigen digunakan untuk mendeteksi antigen yang dihasilkan oleh D. immitis dewasa. Kelemahan dari uji ini adalah tidak dapat mendeteksi infeksi yang kurang dari enam bulan (American Heartworm Society 2008; Attwell 1998; Manalu, 2008).
    Radiologi untuk melihat abnormalitas pada jantung dan paru-paru, Ultrasonografi untuk melihat dan mengevaluasi pembesaran bilik dan ventrikel jantung serta untuk melihat keberadaan cacing di ventrikel kanan jantung atau arteri pulmonari dan uji-uji lainnya yang disarankan oleh dokter hewan .

Pengobatan yang Biasa dilakukan Dokter Hewan

    Pengobatan pada kasus ini sangat kompleks antara cacing dewasa dan mikrofilaria berbeda dalam penggunaan anthelmintic. Treatment tidak boleh dilakukan tanpa pemeriksaan fisik anjing dan pengecekan fungsi jantung, paruparu, hati, dan ginjal. Pada kondisi yang belum terlalu parah, anjing dengan cacing jantung pada awalnya akan menerima perlakuan yang disesuaikan dengan kondisi masing-masing. Setelah itu akan diberi obat untuk membunuh mikrofilaria yang beredar, dan sebagian besar akan menjalani rangkaian suntikan untuk membunuh cacing jantung dewasa di jantung dan paru-paru.

Sumber gambar: www.royalcanin.com

    Jika kondisi sudah sangat parah, prosedur pembedahan diperlukan untuk menghilangkan cacing jantung dewasa dari jantung kanan dan arteri pulmonalis melalui vena jugularis. Namun, pembedahan memiliki resiko yang besar pada anjing karena dampaknya adalah akan menganggu fungsi jantung dan paru-paru.

Bagaimana Cara Merawat Anjing yang Terinfeksi Cacing Jantung?

    Sangat penting untuk membatasi olahraga sebelum, selama, dan setelah pengobatan untuk keberhasilan pengobatan. Anjing kesayangan yang memiliki kondisi cukup parah disarankan untuk diistirahatkan di dalam kandang dengan tujuan membatasi mobilitas.

Selain itu, tes untuk mengetahui keberadaan Dirofilaria immitis dewasa harus dilakukan kira-kira enam bulan setelah pengobatan selesai untuk mengetahui tindakan selanjutnya. Anjing peliharaan yang telah dirawat karena penyakit cacing jantung juga perlu menerima obat pencegahan karena mereka dapat terinfeksi kembali

Cara Mencegah Penyakit Heartworm pada Anjing

    Infeksi cacing jantung pada anjing dapat dicegah dengan pemberian anthelmintik rutin sesuai dengan resep dokter hewan. Biasanya sebelum pemberian obat cacing jantung dalam rangka pencegahan, anjing harus diperiksa terlebih dahulu apakah sudah atau pernah terinfeksi cacing jantung, terutama jika dosis pernah diberikan. Selain itu, memastikan kebersihan dan sanitasi kandang akan menjadi faktor yang berpengaruh dan mendukung upaya pencegahan terhadap penyakit ini. Jika seekor anjing berhasil diobati dari penyakit cacing jantung, penting untuk tetap melakukan program pencegahan untuk mencegah kekambuhan yang akan datang.
    Pengobatan cacing jantung pada anjing tergolong cukup mahal dan selalu membawa risiko pada anjing. Tentu lebih baik mencegah penyakit daripada menghadapi akibatnya. Biaya untuk mencegah cacing jantung seumur hidup hampir sama dengan biaya untuk mengobati penyakit hanya sekali.


SUMBER:

Levine, N.D. 1990. Parasitologi Veteriner. (Diterjemahkan Soekardono). Gadjah Mada Universitas Press, Yogyakarta.

Fitriawati. 2009. Infeksi Cacing Jantung pada Anjing di Beberapa Wilayah Pulau Jawa dan Bali: Faktor Risiko Terkait dengan Manajemen Kesehatan Anjing. Skripsi. Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Karmil, T.F. 2002. Studi Biologis dan Potensi Vektor Alami Dirofilaria immitis sebagai Landasan Penyiapan Bahan Hayati. Disertasi. Program Pascasarjana Institut Petanian Bogor. Bogor.

McCall, J. 2005. The safety-net story about macrocyclic lactone heartworm preventives: A review. An update, and recommendations. Veterinary Parasitology. 133(2-3):197-206.

Post a Comment

0 Comments