Osteoarthritis pada Kucing Super Senior, Mengapa Terjadi?

By : Annisa Cantika Indra

Sumber : unsplash.com

“Sudah berapa tahun-kah usia kucing kesayangan Pet Mates?”

Menurut Miele et al., kucing yang telah dewasa berdasarkan usianya dapat dikategorikan menjadi mature (usia 7-10 tahun), senior (usia 11-14 tahun), dan geriatric atau super senior (usia lebih dari 15 tahun). Seiring bertambahnya usia, tanda-tanda penuaan, gangguan fungsi, ataupun penyakit tertentu mungkin saja dapat terjadi pada kucing kesayangan kita.

Salah satu tanda penuaan yang mudah diamati pada kucing kesayangan adalah adanya penurunan mobilitas fisik atau secara sederhananya, kucing mulai mengalami kesulitan dalam bergerak dan beraktivitas. Hal ini dapat terjadi karena adanya gangguan pada tulang dan sendi kucing senior kita, atau yang sering dikenal dengan istilah ‘osteoarthritis’.

Osteoarthritis adalah kondisi dimana terjadinya peradangan serta kerusakan area bantalan sendi (diiringi berkurangnya cairan sinovial sendi) sehingga terjadinya pergesekan antara beberapa tulang yang menimbulkan rasa nyeri dan dapat menurunkan gerakan persendian [1]Osteoarthritis cukup banyak menyerang kucing dari berbagai kalangan usia, dengan 90% kasus terjadi pada kucing super senior [4]. Sebenarnya kenapa ya kucing super senior lebih sering mengalami osteoarthritis?

Gambar 1. Kucing super senior dengan osteoarthritis tampak mengalami kekakuan saat berdiri (Sumber : Miele et al., 2020).

Penuaan diartikan sebagai serangkaian proses perubahan kehidupan mulai dari saat hewan dilahirkan hingga menjadi tua. Setiap makhluk hidup pasti mengalami penuaan dan dapat dipengaruhi oleh faktor genetik, internal, dan eksternal. Penuaan akan mengakibatkan berbagai perubahan dalam tubuh hewan, mulai dari perubahan fisiologi hingga ke perubahan perilaku [3].

 Perubahan pada sistem muskuloskletal (otot dan tulang) serta area persendian pada kucing super senior dapat terjadi karena tidak adanya pembentukan kembali (regenerasi) tulang serta cairan sinovial sendi, sedangkan kedua bagian tubuh ini telah dan masih akan terus digunakan dalam jangka waktu yang panjang. Hal ini menyebabkan terjadinya peradangan dan kerusakan yang disertai rasa nyeri berkepanjangan.

Selain usia, masih banyak faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya osteoarthritis pada kucing nih Pet Mates, mulai dari jenis kelamin, ras kucing, lifestyle, gangguan metabolisme tubuh, obesitas, trauma pada area persendian, serta faktor genetik [4].

Osteoarthritis dapat menyerang di berbagai bagian tulang ataupun sendi. Dari beberapa kasus yang dilaporkan, osteoarthritis kerap terjadi pada area siku, pinggul, kaki (pada tulang tarsus) dan juga dapat terjadi pada tulang belakang bagian tengah dan bawah (tulang vertebrae thorakalis (T7-T10) yang disertai adanya perlukaan di area tulang vertebrae lumbar dan lumbosacral) [2,4].

Kucing dengan penyakit osteoarthritis akan mengalami rasa nyeri dan kesakitan, penurunan aktivitas fisik, ketidakmampuan melompat, perubahan postur tubuh, penurunan nafsu makan dan berat badan, perilaku lebih agresif, kesulitan melakukan self grooming, gaya berjalan yang kaku atau bahkan pincang, serta adanya kebotakan (alopecia) pada area di sekitar sendi yang mengalami peradangan [1,4].

Gambar 2. Kucing super senior dengan osteoarthritis menunjukkan gejala kesulitan bergerak dan gaya berjalan yang kaku (Sumber : Miele et al., 2020).

Kucing dikenal sebagai salah satu hewan yang ahli dalam menyembunyikan rasa sakit. Postur tubuhnya yang lebih kecil dan lincah jika dibandingkan dengan anjing membuatnya lebih mudah mentoleransi dan menyembunyikan rasa sakitnya, sehingga pada beberapa kucing gejala osteoarthritis tersebut tidak tampak begitu jelas dan bahkan sering disalahartikan sebagai tanda-tanda penuaan biasa [4].

Sebagai contoh, kucing super senior pada umumnya memang tidak selincah kucing muda, cenderung lebih banyak berdiam diri, dan terlihat memiliki gaya berjalan yang kaku. Nah, karena itu selain pemeriksaan fisik dan pengamatan gejala yang timbul, diperlukan juga pemeriksaan lanjutan terhadap kondisi tulang dan sendi, yaitu pemeriksaan radiografi dan orthopedi oleh dokter hewan pada si kucing kesayangan.

Pengobatan pada kucing penderita osteoarthritis difokuskan pada pengurangan rasa sakit dan tingkat peradangan, peningkatan fungsi sendi, serta memperlambat proses penyebaran penyakit bila memungkinkan. Pada kucing yang menderita obesitas, penurunan berat badan juga akan diutamakan dengan tujuan untuk mengurangi tekanan pada permukaan sendi [2].

Terapi anti nyeri pada kucing penderita osteoarthritis dapat dilakukan dengan memberikan obat anti-inflamasi non steroid (NSAID) yang dosis dan cara pemberiannya sesuai dengan resep dan arahan dokter hewan. Jadi, jika Pet Mates mencurigai kucing kesayangan terserang osteoarthritis segeralah membawanya ke dokter hewan.

Sebagai bagian tubuh yang vital, kesehatan tulang dan sendi kucing kesayangan perlu diperhatikan dan dirawat sejak usia mudanya. Salah satu cara yang dapat Pet Mates lakukan adalah dengan memberikan nutrisi seimbang serta kaya manfaat untuk mendukung kesehatan sendi dan tulang kucing tersayang.

Sebagai contoh, pemberian nutrisi asam lemak rantai panjang omega 3 akan membantu mendukung kesehatan sendi juga ditambah dengan nutrisi lainnya seperti kondroitin dan glukosamin yang dapat membantu mendukung kesehatan tulang rawan [5]. Last but not least, selalu ingat yaa Pet Mates bahwa mendukung dan merawat kesehatan si kucing adalah hal yang penting karena mencegah lebih baik daripada mengobati!

Referensi

[1]  Food and Drug Administration (FDA). (2021). Osteoarthritis in cats : more common than you think. https://www.fda.gov/animal-veterinary/animal-health-literacy/osteoarthritis-cats-more-common-you-think. Diakses tanggal 19 Mei 2021.

[2]  Little, S. (2015). Stiff, sore cats : taming feline arthritis. World Small Animal Veterinary Association World Congress Proceedings. https://www.vin.com/apputil/content/defaultadv1.aspx?id=7259152&pid=14365. Diakses tanggal 19 Mei 2021.

[3] Miele, A., Sordo, L. dan Moore, D.A.G (2020). Feline aging promoting physiologic and emotional well-being. Vet Clinic Small Animal Journal, 50 : 719-748. DOI : 10.1016/j.cvsm.2020.03.004.

[4] Monteiro, B.P. (2020). Feline chronic pain and osteoarthritis. Vet Clinic Small Animal Journal, 195 : 1-20. DOI : 10.1016/j.cvsm.2020.02.003.

 [5]Royal Canin. Penyakit umum pada kucing tua. https://www.royalcanin.com/id/cats/health-and-wellbeing/common-illnesses-in-older-cats. Diakses tanggal 19 Mei 2021.

Post a Comment

0 Comments