Heart to Heart: Mengenal Penyakit Jantung pada Anjing

oleh Karina Retnyssa

sumber: canva.com


Sayangnya, kebanyakan jenis penyakit jantung berakhir pada gagal jantung yang bersifat mematikan. Gagal jantung terjadi ketika organ jantung gagal memompa darah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh, umumnya penurunan kemampuan ini dikarenakan penyakit yang melemahkan jantung. Saat ini penelitian mengenai penyakit jantung pada anjing meliputi pencegahan dan pengobatannya sudah lama dimulai dan terus berlanjut. Fakta tentang penyakit jantung penting untuk Pet Mates pahami agar anjingmu dapat mendapatkan tindakan pencegahan dan pengobatan yang sesuai sehingga mereka dapat memiliki hidup yang berkualitas. 

Anjing dapat terkena penyakit jantung secara bawaan atau dapatan 

Penyakit jantung bawaan artinya gangguan pada jantung yang sudah ada sejak anjing dilahirkan. Biasanya anjing dengan kelompok penyakit ini didiagnosa pada umur yang sangat muda. Dibandingkan angka kasus penyakit jantung dapatan, penyakit jantung bawaan memiliki angka kejadian yang lebih rendah (Ware, 2007). 

Sesuai namanya, penyakit jantung dapatan merupakan gangguan pada jantung yang berkembang selama masa kehidupan anjing. Pada prinsipnya, umumnya anjing dapat terkena dua macam penyakit jantung. Pertama, penyakit katup jantung (valvular disease) yang dikenal juga sebagai insufisiensi katup atrioventrikuler (atrioventricular valvular insufficiency [AVVI]), penyakit katup mitral (mitral valve disease), atau endocardiosis. Kedua, dilated cardiomyopathy (DCM) yakni pelebaran bilik jantung yang menggangu fungsi organ penting tersebut (Ware, 2007; Atkins et al., 2009). 

Gejala penyakit jantung pada anjing 

Anjing yang terkena penyakit jantung sangat jarang untuk menunjukkan gejala pada tahap awal  penyakit. Hal ini disebabkan tubuh yang masih dapat menyesuaikan dengan dampak akibat gangguan jantung. Namun, seiring berjalannnya waktu tubuh semakin kesulitan untuk menyesuaikan sehingga muncul gejala klinis yang dapat diperhatikan (Atkins et al., 2009). Pada tahap lanjut inilah Pet Mates mulai menyadari adanya gangguan pada anjing kesayangannya. 

sumber: canva.com


Gejala gagal jantung pada anjing 


  • Batuk 
  • Perubahan pada pernapasan 
    • Kesulitan bernapas 
    • Napas yang pendek 
    • Napas yang cepat 
  • Perubahan pada perilaku 
    • Mudah lelah 
    • Menolak untuk beraktivitas seperti jalan 
    • Menolak ajakan bermain 
  • Penurunan nafsu makan 
  • Penurunan berat badan 
  • Pingsan atau ambruk 
  • Kelemahan 
  • Kegelisahan 
  • Pembengkakan area perut 

Penyakit katup jantung 

Penyakit ini mempengaruhi kinerja katup pada jantung. Pada anjing yang normal katup akan menutup secara sempurna dan mengatur aliran darah mengalir ke ruang jantung yang seharusnya. Namun anjing dengan penyakit ini memiliki katup yang tidak menutup sempurna sehingga terjadi kebocoran yang mengakibatkan aliran darah tidak mengalir ke ruang yang tepat (Ware, 2007). Aliran balik ini menyebabkan suara khas yang disebut murmur dan dapat didengarkan oleh dokter hewan menggunakan stetoskop. 

Gambar 1. Katup jantung normal dan katup jantung abnormal pada penyakit katup jantung (sumber: yourdogsheart.com) 

Gambar 2. Jantung normal dan jantung abnormal pada penyakit katup jantung AVVI (sumber: yourdogsheart.com)


Menurut Atkins et al. (2009), 75% penyakit jantung pada anjing di Amerika Utara disebabkan oleh penyakit katup jantung kronis. Bentuk yang paling umum adalah insufisiensi katup atrioventrikuler dan penyakit katup mitral. Penyakit ini 1.5 kali lebih sering ditemukan pada anjing jantan dibandingkan anjing betina. Bila memiliki anjing ras Cavalier King Charles. Cocker Spaniel, Poodle, Schnauzer, Chihuahua, atau Fox Terrier, maka Pet Mates harus waspada memantau kesehatan jantungnya karena kelompok anjing berukuran kecil hingga sedang ini paling rentan mengalami penyakit katup jantung dibandingkan anjing lainnya (Ware, 2007). 

Penyakit dilated cardiomyopathy (DCM) 

Anjing dengan penyakit DCM memiliki gangguan otot jantung sehingga organ tersebut melebar dan membesar. Akibatnya kemampuan jantung untuk memompa darah akan menurun karena kontraksi yang kian melemah seiring waktu (Ware, 2007; Atkins et al., 2009). 

Gambar 3. Jantung normal dan jantung abnormal pada penyakit dilated cardiomyopathy (sumber: yourdogsheart.com)



Anjing-anjing berukuran sedang hingga besar seperti ras Doberman, Boxer, Golden Retriever, Great Dane, Dalmatian, Irish Wolfhound, Saint Bernard, English Bulldog, dan Cocker Spaniel lebih rentan terhadap DCM dibandingkan anjing lainnya (Ware, 2007). Selain itu, terdapat pula investigasi terhadap hubungan kejadian DCM pada anjing yang mengonsumsi diet grain-free atau diet tanpa biji-bijian. Hingga saat ini hubungan kejadian kasus DCM akibat konsumsi pet food grain-free masih diteliti, namun terdapat dugaan adanya ketidakseimbangan nutrien seperti taurin pada diet tersebut (FDA, 2019). Maka dari itu, Pet Mates dapat bekerja sama dengan dokter hewan untuk menentukan diet dan program pemantauan terbaik bagi kesehatan jantung mereka. 



Referensi 

Atkins, C., Bonagura, J., Ettinger, S., Fox, P., Gordon, S., Haggstrom, J., ... & Stepien, R. (2009). Guidelines for the diagnosis and treatment of canine chronic valvular heart disease. Journal of veterinary internal medicine, 23(6), 1142-1150. 

Ware, W. A. (2007). Cardiovascular disease in small animal medicine (pp. 300-319). Manson/The Veterinary Press. 

FDA. (2019). FDA Investigation into Potential Link between Certain Diets and Canine Dilated Cardiomyopathy. https://www.fda.gov/animal-veterinary/outbreaks-and-advisories/fda-investigation-potential-link-between-certain-diets-and-canine-dilated-cardiomyopathy 

yourdogsheart.com 

Post a Comment

0 Comments