Bakteri Baik untuk Kesehatan Pencernaan Anjing dan Kucing

By: Jeslyn Elen Hanrahan

 

Bakteri baik pada saluran pencernaan manusia sudah tidak asing lagi di telinga kita. Bahkan,  telah muncul beberapa produk untuk mendukung perkembangan bakteri baik pada manusia. Bagaimana pada anjing dan kucing? Apakah mereka juga memiliki bakteri baik dalam tubuh mereka?


(sumber: unsplash.com)


Mikroba pada Pencernaan Anjing dan Kucing 


Ternyata tidak hanya bakteri loh! Mikroorganisme - atau disebut mikroba - memang lazim ditemukan dalam saluran pencernaan seperti jamur, protozoa, virus dan tentunya bakteri. Mikroba berperan penting dalam berbagai fungsi tubuh hewan, baik secara struktur tubuh, perilaku, reproduksi, kebugaran dan tentunya dalam saluran pencernaan. Sebagai contoh, bakteri baik memiliki peran dalam sistem pertahanan tubuh terutama pada sistem kerja pencernaan hewan. 


Bagaimana pada saluran pencernaan anjing dan kucing? Dalam pencernaan mereka, ditemukan terdapat beberapa jenis mikroba yaitu Firmicutes, Bacteroidetes, Proteobacteria, Fusobacteria, dan Actinobacteria. Namun, terdapat beberapa perbedaan pada saluran pencernaan anjing dan kucing. Dalam beberapa penelitian, ditemukan bahwa jenis mikroba pada pencernaan kucing lebih bervariasi dibandingkan pada anjing. Selain itu, komposisi dari setiap mikroba juga berbeda antar hewan sesuai dengan ras, pakan, umur dan lingkungannya [4]. 


                              

Mikroba pada pencernaan anjing dan kucing (sumber: Łukaz et al. 2015)


Setelah mengetahui pentingnya keberadaan mikroba bagi pencernaan anjing dan kucing, hal selanjutnya yang perlu diketahui adalah cara untuk mempertahankan kondisi dari mikroba tersebut. Salah satunya dapat dilakukan melalui pemberian makanan hewan yang berkualitas. Pakan yang berkualitas mengandung probiotik dan/atau prebiotik dapat mendukung pelestarian mikroba pencernaan. Apa sih yang dimaksud dengan probiotik dan prebiotik? Yuk kita simak lebih lanjut!


Mengenal Probiotik dan Prebiotik 


Probiotik adalah mikroba hidup yang dapat memberikan keuntungan bagi kesehatan hewan jika dikonsumsi dalam jumlah sewajarnya. Mikroba yang menjadi probiotik tidak boleh bersifat patogen atau menyebabkan penyakit bagi inang. Lactobacillus, Bifidobacterium dan Enterococcus merupakan bakteri baik yang telah terbukti dapat digunakan sebagai probiotik untuk kesehatan anjing dan kucing [2].  


Sebagai contoh, Lactobacillus merupakan bakteri yang sering digunakan sebagai probiotik pada manusia untuk mencegah dan mengobati diare yang disebabkan oleh bakteri Clostridium difficile. Uniknya, bakteri baik jenis Lactobacillus ini juga ditemukan efektif pada anjing dan kucing. Probiotik bakteri baik ini teruji dapat mengurangi jumlah bakteri jahat seperti Clostridium yang akan ditemukan dalam jumlah tinggi pada anjing yang mengalami diare. Bakteri jahat tersebut bersifat zoonotik atau dapat menginfeksi manusia. Sehingga, kontrol dari bakteri ini dapat mengurangi kemungkinan zoonotik dan meningkatkan kesehatan pada anjing [1]. 


Studi mengenai bakteri baik pada kucing masih sangat sedikit, namun ditemukan bahwa bakteri ini juga dapat meningkatkan kesehatan kucing dengan menurunkan konsentrasi toksin dalam tubuh. Penurunan ini dapat mengurangi kerusakan lapisan pelindung saluran pencernaan dan meningkatkan pertahanan sel darah merah dari lisis atau pemecahan sehingga kucing lebih tahan terhadap penyakit [3].


Bakteri Lactobacillus acidophilus (sumber: Latifi et al. 2020)


Nah, bagaimana dengan Prebiotik? Prebiotik adalah bahan fermentasi terpilih yang menyebabkan perubahan terhadap aktivitas dan komposisi dari mikroba pada saluran pencernaan. Protein, karbohidrat, lemak, dan asam amino yang akan difermentasi oleh mikroba dapat dikatakan sebagai prebiotik [2]. Singkatnya, probiotik merupakan mikroba yang dikonsumsi hewan, sedangkan prebiotik merupakan bahan yang diperlukan mikroba untuk bertahan hidup. 



Manfaat Probiotik dan Prebiotik


Probiotik dan prebiotik memiliki manfaat yang sama yaitu meningkatkan dan mempertahankan kelestarian mikroba dalam saluran pencernaan. Beberapa penelitian menemukan pentingnya keberadaan mikroba yang dapat mempengaruhi kesehatan pencernaan anjing dan kucing. Sebagai contoh, ditemukan bahwa anjing dan kucing yang terkena diabetes memiliki variasi mikroba saluran pencernaan yang lebih sedikit dibandingkan hewan sehat. Hal tersebut juga terjadi pada anjing dan kucing obesitas dengan jumlah bakteri Actinobacteria dan Roseburia lebih tinggi dibandingkan hewan normal [4].


(sumber: unspash.com)


    
Saluran pencernaan memiliki berbagai jenis mikroba yang kompleks dan terbukti dapat membantu dalam pencegahan berbagai penyakit saluran pencernaan. Namun, pengetahuan mengenai hal ini masih sangat kurang. Oleh karena itu, Pet Mates dapat membantu upaya pelestarian mikroba baik dalam tubuh hewan kesayangan dengan memberi pakan yang berkualitas. Hindari juga pemberiaan sisa makanan manusia ya karena itu dapat menyebabkan keseimbangan nutrisi untuk mereka. Yuk, kita jaga kesehatan sahabat kita!



Referensi:


[1] Baillon MA, Marshall-Jones ZV, Butterwick RF. 2004. Effects of probiotic Lactobacillus acidophilus strain DSM13241 in healthy adult dogs. American Journal of Veterinary Research. 65(3):338-343.


[2] Garcia-Mazcorro JF, Minamoto Y. 2013. Gastrointestinal microorganisms in cats and dogs: a brief review. Arch Med Vet. 45.111-124.


[3] Marshall-Jones ZV, Baillon MA, Croft JM, Butterwick RF. 2006. Effects of Lactobacillus acidophilus strain DSM13241 as a probiotic in healthy adult cats. American Journal of Veterinary Research. 67(6):1005-1012.


[4] Wernimont SM, Radosevich J, Jackson MI, Ephraim E, Badri DV, MacLeay JM, Jewell DE,   Suchodolski JS. 2020. The effects of nutrition on the gastrointestinal microbiome of cats and dogs: impact on health and disease. Front Microbiol. 11:1266.


Post a Comment

1 Comments