Kucing Makan Nasi: Karnivora atau Herbivora?

Penulis: Shafira Salwa Salsabil

Tidak jarang kita melihat orang memberikan kucingnya nasi sebagai makanan. Hal tersebut menimbulkan pertanyaan "Apakah kucing merupakan karnivora atau herbivora?"

Mungkin Pet mates sudah pernah mempelajarinya di sekolah bahwa karnivora adalah hewan yang memakan daging pada habitat alaminya, sedangkan herbivora adalah jenis hewan yang hanya memakan tumbuhan.

Apabila dijabarkan lebih lanjut, hal tersebut sebenarnya berhubungan dengan kebutuhan nutrisi dan kemampuan hewan dalam mencerna nutrisi yang diperlukan.

- Karakteristik Kucing

(Sumber gambar: canva.com)

Ditinjau dari karakteristik tubuhnya, kucing merupakan seekor karnivora yang memiliki kemampuan memegang dan mengoyak makanan, kemampuan tersebut sangat penting untuk seekor kucing agar dapat bertahan hidup di habitat aslinya.


Struktur gigi kucing (Foss dkk., 2008)

Oleh karena itu, apabila dilihat dari giginya, kucing memiliki gigi taring yang sangat tajam dan dilengkapi dengan gigi seri, gigi geraham depan (premolar) dan geraham belakang (molar) [2].

Sebagai hewan karnivora, kucing memiliki usus yang lebih pendek dibandingkan dengan hewan herbivora, namun daya cernanya lebih tinggi [4]. Hal tersebut menyebabkan kucing memerlukan makanan yang lebih mudah dicerna daripada makanan herbivora [4].

Selain itu, kucing digolongkan sebagai karnivora sejati (karnivora obligat) yang apabila ditinjau dari segi nutrisi, ia perlu mengonsumsi nutrisi yang tinggi protein, sedang lemak dan hanya mengandung sedikit karbohidrat[1], mengapa demikian?

- Kucing dan Keunikannya dalam Mencerna Karbohidrat

Nasi merupakan salah satu sumber karbohidrat, sedangkan kucing hanya memiliki kapasitas kecil untuk mencerna karbohidrat. Hal ini karena kucing hanya memilliki air liur yang sangat terbatas.

Lalu, apa hubungan antara air liur kucing dengan kemampuan kucing dalam mencerna karbohidrat?

Begitu makanan masuk ke dalam mulut, pencernaan mekanis dan kimiawi dimulai. Pencernaan mekanis terjadi dengan bantuan lidah dan gigi, sedangkan pencernaan kimiawi terjadi dengan bantuan enzim.

Bau/rasa makanan di mulut dapat merangsang kelenjar air liur untuk menghasilkan air liur yang mengandung enzim dan membantu pencernaan [3]. Salah satu enzim yang terdapat pada air liur ialah enzim amilase yang bertanggung jawab untuk membantu mencerna zat karbohidrat makanan.

Oleh karena itu, akibat terbatasnya air liur pada kucing, aktivitas enzim amilase dalam membantu pencernaan karbohidrat pada mulut pun tergolong rendah [1].

Akan tetapi, proses dalam mencerna karbohidrat tidak berhenti sampai di situ. Proses pencernaan ini akan berlanjut di usus.

Bagaimana karbohidrat dicerna dalam usus?

Pada usus halus kucing dewasa, terdapat beberapa jenis enzim yang membantu proses pencernaan karbohidrat menjadi jenis gula sederhana (glukosa) agar lebih mudah diserap oleh tubuh. Namun, aktivitas usus halus kucing dalam mencerna dan menyerap produk akhir dari karbohidrat juga rendah [1].

Meskipun demikian, bukan berarti kucing tidak dapat menggunakan karbohidrat sebagai sumber energi. Kucing masih dapat menggunakan karbohidrat sederhana untuk menghasilkan energi walaupun pada kapasitas yang lebih rendah daripada herbivora [1].

Oleh karena itu, kucing disebut sebagai karnivora sejati yang hanya membutuhkan sedikit karbohidrat pada makanannya.

- Kesimpulannya?

Kucing merupakan hewan karnivora sejati yang memerlukan nutrisi tinggi protein, sedang lemak, dan hanya membutuhkan sedikit karbohidrat setiap harinya. Memberikan nasi kepada kucing sebagai makanan inti setiap harinya dapat menyebabkan penyakit-penyakit tertentu seperti diabetes mellitus dan/atau obesitas.

Untuk mencegah penyakit-penyakit di atas, Pet mates bisa mengkonsultasikannya dengan dokter hewan mengenai nutrisi yang tepat untuk kucingmu dan belajar lebih lanjut mengenai


Referensi:

[1] Verbrugghe, A. dan Hesta, M. 2017. Cats and Carbohydrates: The Carnivore Fantasy?. Veterinary Sciences. 4(55).

[2] Foss, M.A., Stweart, N., dan Swift, J. 2008. Cat Anatomy and Physiology. Washington: Washington University.

[3] Sturtz, R. dan Asprea, L. 2012. Anatomy and Physiology for Veterinary Technicians and Nurses: A Clinical Approach. Iowa: John Wiley & Sons, Inc.

[4] Cuyper, A.D., Melorob, C., Abraham, A.J., Müllerd, D.W.H., Codron, D., Janssens, G.PJ., Clauss, M. 2020. The uneven weight distribution between predators and prey: Comparing gut fill between terrestrial herbivores and carnivores. Comparative Biochemistry and Physiology. Vol. 243: 110683.

Post a Comment

0 Comments