Penulis: Shafira Salwa Salsabil
Kegiatan membersihkan kotoran/feses anabul adalah kegiatan yang tidak menyenangkan dan ingin kita selesaikan dengan cepat.
Namun, siapa sangka bahwa ternyata kotoran yang dikeluarkan oleh anabul setiap harinya menyimpan banyak informasi yang berkaitan dengan kesehatannya, lho!
Pet mates dapat memperhatikan konsistensi, bentuk, warna, dan frekuensi anabul buang air besar sambil membersihkannya. Mengapa demikian?
- Konsistensi dan Bentuk
Konsistensi dan bentuk feses merupakan indikator penting untuk mengetahui kesehatan pencernaan anabulmu [3].
Diare dan sembelit merupakan salah satu contoh kasus ketidak normalan konsistensi maupun bentuk feses pada anjing maupun kucing yang sering terjadi [3].
Perbedaan konsistensi feses yang keras dan lembek dipengaruhi oleh berbagai hal, yaitu komponen yang terkandung dalam makanan, dehidrasi, stress, penyakit menular, dan lingkungan [3]
Oleh karena itu, perubahan terhadap konsistensi dan bentuk feses dapat dikategorikan dalam beberapa skor antara lain:
SEMBELIT
Apabila pet mates melihat konsistensi dan bentuk kotoran anabulmu seperti kedua skor di bawah ini, maka segeralah konsultasikan ke dokter hewan untuk mengetahui penyebab dan cara menanganinya.
Sembelit pada umumnya dapat disebabkan karena: teralu sering grooming, memakan benda asing, dalam pengobatan (efek samping obat), ketidak seimbangan elektrolit, penyumbatan internal, dan lain-lain [4].
Untuk mengetahui penyebab spesifik diperlukan pemeriksaan oleh dokter hewan dan baca lebih lanjut informasi mengenai sembelit pada anjing dan kucing di:
Waspada, Konstipasi pada Anjing: Apa yang Harus Dilakukan?
Gambar 1. Sembelit (Skor 1 (A) dan Skor 2 (B))
Sumber: royalcanin.com
A. Skor 1: Berbentuk seperti kerikil dan sangat keras [1,2,3].B. Skor 2: Keras, berbentuk lonjong dengan sedikit retakan [1,2,3].
NORMAL
Skor 2.5
Gambar 2. Normal (sumber: royalcanin.com)
Bentuk feses anabul yang normal yaitu berbentuk lonjong dan tidak mudah berubah bentuk saat diambil [1,2].
DIARE
Kotoran anabul yang mengalami umumnya memiliki konsistensi yang lebih lembek hingga cair.
Diare pada anjing dan kucing umumnya disebabkan karena infeksi parasit/virus/bakteri/jamur, pola makan yang salah, penyakit endokrin, dan stres [3,5].
Untuk mengetahui penyebab spesifik diperlukan pemeriksaan oleh dokter hewan.
Gambar 3. Diare (A: Skor 3, B: Skor 4, C: Skor 5).
Sumber: royalcanin.com
A.Skor 3: kurang lebih 50%dari feses yang terbentuk konsistensi lembek/sangat lembab [3].
B.Skor 4: konsistensi basah seperti pasta dan tidak berbentuk [1,2,3]
C.Skor 5: konsistensi cair dan tidak berbentuk [1,2,3]
- Warna
Kotoran atau feses anabul normalnya akan berwarna kecokelatan [1,2].
Adapun warna lain seperti terdapat darah, hitam, putih keabuan, kuning, dan bintik-bintik putih dapat mengindikasikan penyakit pada saluran pencernaan [1,2].
- Frekuensi
Setiap hewan dapat memiliki frekuensi yang berbeda, namun pastikan bahwa anabalmu memiliki frekuensi yang konsisten untuk buang air besar [1,2].
Jadi, bagaimana sih kotoran anabul yang normal?●Berwarna kecokelatan
●Konsistensi tidak cepat berubah apabila diambil/dibersihkan
●Bentuk lonjong
●Frekuensi konsisten
Referensi
[1] Royal Canin. What is your cat’s poop telling you?. Diakses dari https://www.royalcanin.com/us/cats/health-and-wellbeing/what-is-your-cats-poop-telling-you
[2] Royal Canin. What is your dog’s poop telling you?. Diakses dari https://www.royalcanin.com/us/dogs/health-and-wellbeing/what-is-your-dogs-poop-telling-you
[3] German, A.C., Cunliffel, N.A., dan Morgan, K.L. 2015. Faecal consistency and risk factors for diarrhoea and constipation in cats in UK rehoming shelters. Journal of Feline Medicine and Surgery. DOI: 10.1177/1098612X15610370.
[4] Parramatta Veterinary Hospital. Constipation. Diakses dari http://parramattavet.com.au
[5] Candellone, A., Cerquetella, M., Girolami, F., Badino, P., dan Odore, R. 2020. Acute Diarrhea in Dogs: Current Management and Potential Role of Dietary Polyphenols Supplementation. Antioxidant. 9,725.
1 Comments
👍👍👍
ReplyDelete