Oleh Aldin Akbar Rahmatullah
Sumber : halodoc.com
Hai Pet Mates! sebagai owner kita pasti sedih bila melihat kucing kita kehilangan rambutnya yang indah dan terkadang hal ini akan membuat beberapa bagian tubuh mereka tidak memiliki rambut lagi. Mungkin saja hal tersebut merupakan tanda dari permasalahan kesehatan yang lebih serius. Yuk simak lebih lanjut artikel berikut tentang beberapa penyebab umum kerontokan rambut pada kucing.
Sebagai pemilik wajar jika Pet Mates selalu menginginkan kucingnya memiliki rambut yang sehat dan berkilau, itulah mengapa akan menjadi masalah bila Pet Mates melihat mereka mengalami kerontokan rambut. Meskipun beberapa kerontokan rambut pada kucing normal dan terjadi secara alami, namun terlalu banyak kerontokan rambut bisa menjadi sebuah pertanda bahwa kucing kita memiliki masalah yang lebih serius. Berikut beberapa penyebab umum kerontokan rambut pada kucing.
Ringworm
Sumber : kompasiana.com
Ringworm merupakan salah satu penyebab paling umum kerontokan rambut pada kucing. Infeksi jamur ini sangat menular dan sering terjadi pada anak kucing atau kucing yang hidup secara berkelompok. Agen penyebab utamanya adalah spora jamur, Microsporum canis, yang dapat ditularkan dari hewan atau lingkungan yang terkontaminasi. Spora jamur ini mampu bertahan di lingkungan selama berbulan-bulan dan akan tetap menular[2].
Spora jamur Microsporum canis akan memasuki kulit kucing, terutama melalui gigitan maupun goresan. Infeksi jamur akan mulai berkembang di lapisan terluar kulit dan folikel rambut kucing. Jika kucing mengalami kerusakan kulit di area yang sulit dijangkau saat kucing melakukan grooming, seperti wajah, daerah ini berisiko lebih besar terkena Ringworm karena grooming dapat membantu menyingkirkan agen infeksius sebelum berkembang.
Ada juga risiko infeksi yang lebih tinggi jika sistem kekebalan kucing terganggu, misalnya karena penyakit atau sedang menjalani perawatan medis yang menimbulkan penurunan sistem imun tubuh.
Tanda-tanda Ringworm bisa berbeda pada tiap kucing, tetapi Pet Mates dapat melihat kerontokan rambut disertai bercak tidak beraturan atau melingkar, bersama dengan bercak kemerahan pada kulit yang mungkin terkelupas. Rambut kucing juga menjadi mudah patah dan tampak tidak normal.
Tapi Pet Mates tidak perlu khawatir, karena Ringworm dapat diobati dan dihilangkan. Obat yang bisa digunakan yaitu griseofulvin diberikan secara peroral satu tablet sehari dan dapat diberikan dengan mencampurkan obat tersebut dengan pakan kucing. Kita bisa juga memberikan salep ketoconazole 2%. Selain pengobatan, kita bisa juga memberikan terapi pendukung menggunakan vi-sorbid yang merupakan multivitamin dan cod liver oil untuk membantu regenerasi rambut serta menjaga kesehatannya[3].
Meskipun memerlukan beberapa tahap pengobatan infeksi jamur itu sendiri serta menghilangkan spora yang tersisa dengan membersihkan dan senantiasa menjaga sanitasi lingkungan tempat tinggal kucing secara menyeluruh. Sanitasi yang dapat dilakukan seperti membersihkan kandang serta sudut-sudut rumah yang sering digunakan kucing dengan desinfektan.
Pet Mates juga harus hati hati nih, karena Ringworm dapat menular ke manusia di rumah lho, jadi bila Pet Mates melihat tanda-tanda tersebut pada kucing, segera konsultasi dengan dokter hewan untuk mencegah terjadinya penyebaran lebih lanjut.
Baca Juga: Anabul Terinfeksi Ringworm, Apakah Pemilik Berisiko Tertular?
Overgrooming
Sumber : halodoc.com
Grooming merupakan cara penting bagi kucing untuk menjaga kebersihan dan kesehatan kulitnya. Namun, grooming yang berlebihan dapat menyebabkan kerontokan rambut dan efek samping lainnya.
Saat kucing meng-grooming dirinya sendiri, mereka akan menggunakan lidahnya yang kasar untuk membersihkan bulu dan kulitnya dari parasit, rambut mati, kotoran, dan iritasi lainnya. Tapi lidahnya juga bisa mematahkan bulunya, mengakibatkan rambutnya rontok. Jika kucing meng-grooming dirinya sendiri di tempat yang sama pada rambutnya, Pet Mates akan melihat daerah tersebut menjadi lebih botak atau rambutnya memiliki kualitas yang lebih jelek.
Karena kucing juga akan menelan kelebihan rambut mati, kucing mungkin bisa menderita Hairball karena sistem pencernaannya tidak dapat memproses dan membuang rambut yang tertelan secara efektif.
Baca juga: Muntah vs Hairball pada Kucing, Apakah Kamu Tahu Perbedaannya?
Grooming yang berlebihan bisa menjadi pertanda gangguan perilaku. Apabila kucing sangat stres, mereka akan menjadikan grooming sebagai perilaku pengganti untuk menenangkan dirinya. Hal ini juga bisa disebabkan oleh kebosanan, jika lingkungan sekitar kucing tidak memberikan rangsangan untuk mereka beraktivitas, kucing mungkin akan melakukan grooming lebih dari yang diperlukan[4].
Overgrooming juga bisa disebabkan akibat infeksi parasit, infeksi jamur, dan hipersensitivitas[5]. Baca juga: Kenali Overgrooming, Penyebab Rambut Rontok pada Kucing
Jika Pet Mates melihat tanda-tanda grooming yang berlebihan pada kucing, segera konsultasi dengan dokter hewan untuk mendiskusikan masalah ini untuk membantu mengidentifikasi penyebab kucing melakukan grooming yang berlebih.
Kurangnya nutrisi pada makanan
Sumber : Royalcanin.com
Jika makanan untuk kucing tidak menyediakan semua yang dibutuhkan kulit dan rambut mereka untuk tetap sehat, kucing mungkin akan mulai menderita kerontokan pada rambut atau memiliki kualitas rambut yang buruk.
Kulit dan rambut kucing membutuhkan sejumlah besar protein untuk berfungsi dan tumbuh secara efektif; sekitar 30% dari asupan protein harian mereka digunakan untuk memperbarui dan membangun kulit mereka[1]. Kurangnya protein berkualitas tinggi dalam makanan mereka, atau protein yang terlalu sulit untuk dicerna, dapat menyebabkan rambut tipis, rapuh, bahkan rontok.
Vitamin A dan vitamin E juga penting dalam menjaga kesehatan bulu kucing dan mencegah kerontokan rambut; vitamin ini mengatur pertumbuhan sel dan bertindak sebagai antioksidan alami. Kekurangan zat ini dapat menyebabkan masalah pada kemampuan kucing memproduksi komponen utama rambut, yaitu keratin.
Secara umum, kerontokan rambut pada kucing dapat dengan mudah ditangani melalui kombinasi perawatan medis, penyesuaian dan sanitasi lingkungan, serta pilihan makanan yang tepat. Apabila Pet Mates melihat kerontokan rambut pada kucing, kunjungilah dokter hewan yang akan mengidentifikasi penyebab kerontokan serta memberikan solusi yang terbaik.
DAFTAR PUSTAKA
1. Pibot, P., Biourge, V., & Elliott, D. A. (Eds.). (2008). Encyclopedia of feline clinical nutrition. Aniwa SAS.
2. Mancianti, F., Nardoni, S., Corazza, M., D'achille, P., & Ponticelli, C. (2003). Environmental detection of Microsporum canis arthrospores in the households of infected cats and dogs. Journal of Feline Medicine & Surgery, 5(6), 323-328.
3. Wibisono, H. W., & Putriningsih, P. A. S. (2017). Studi Kasus: Dermatofitosis pada Anjing Lokal. Indonesia Medicus Veterinus.
4. https://www.royalcanin.com/us/cats/health-and-wellbeing/my-cat-is-losing-its-hair (diakses 12 Maret 2022)
5. Eckstein, R. A., & Hart, B. L. (2000). The organization and control of grooming in cats. Applied Animal Behaviour Science, 68(2), 131-140.
Baca juga artikel sebelumnya: Yuk Kenali! Gejala Gangguan Pencernaan pada Kucing
0 Comments