By: Yeyen Agustianingsi
Pet mates pasti pernah melihat kucing menjilati atau menggigit rambut dan kulit, juga menggosok wajah dengan kaki depannya. Hal itu merupakan perilaku normal bagi kucing untuk membersihkan diri, menghilangkan parasit, dan termoregulasi (1) juga dilakukan sebagai respon terhadap stresor sosial atau lingkungan (2). Namun, bagaimana jika kucing melakukannya secara berlebihan atau overgrooming???
Sumber: https://vetfocus.royalcanin.com
Kucing memiliki lidah yang cukup kasar, sehingga self-grooming yang berlebihan pada kucing dapat menimbulkan masalah yaitu rambut rontok hingga kebotakan dan iritasi pada kulit. Kebotakan akibat overgrooming terutama terjadi di daerah kaki depan, perut, daerah selangkangan, ekor, dan daerah punggung (2). Kucing yang overgrooming juga beresiko memiliki hairballs yang sangat banyak lohh.
Apa
penyebab overgrooming pada kucing?
Pet mates mungkin menyadari bahwa kucing Anda melakukan overgrooming setelah menemukan adanya rambut di feses kucing atau peningkatan hairballs juga jumlah kerontokan rambut yang banyak. Lalu, mengapa kucing bisa overgrooming?
Parasit
Demodex gatoi (x 100 magnification). Pada kucing yang
mengalami kebotakan akibat overgrooming
Kucing yang menjilati atau menggigit tubuhnya secara berlebihan dapat disebabkan oleh rasa gatal akibat adanya ektoparasit seperti kutu, demodicosis, cheyletiellosis dan otodectes cynotis (1).
Infeksi Jamur
Infeksi jamur pada kulit atau disebut dermatophytosis dan oleh masyarakat luas dikenal dengan kurap dapat menyebabkan kebotakan pada kucing akibat infeksinya yang menyebabkan rambut rontok secara spontan. Disamping itu, dermatophytosis juga menimbulkan rasa gatal sehingga kucing terinfeksi melakukan overgrooming (3).
Hipersensitivitas
Kondisi dimana sistem kekebalan tubuh bereaksi secara berlebihan. Hipersensitivitas yang dapat menjadi penyebab kucing melakukan overgrooming, yaitu antara lain hipersensitivitas akibat gigitan kutu, alergi terhadap makanan tertentu, lingkungan maupun sebagai akibat dari reaksi obat (1).
Kondisi psikogenik
Kondisi berupa stress biasanya dipicu oleh perubahan dalam rutinitas atau lingkungan harian kucing, seperti pindah ke rumah baru atau kedatangan anggota keluarga atau hewan peliharaan baru. Aktivitas grooming diperkirakan mampu melepaskan endorfin yang membantu meredakan kecemasan (4). Selain stress, kebosanan juga dapat menyebabkan kucing melakukan overgrooming (4).
Lalu,
bagaimana cara menghentikannya jika kucing overgrooming?
Sumber: https://amyshojai.com.
Setelah mengetahui penyebabnya, pet mates perlu mengetahui cara agar kucing Anda berhenti melakukan overgrooming. Menghentikan kebiasaan overgrooming pada kucing Anda dapat dimulai dengan mengetahui penyebabnya dan segera melakukan tindakan yang tepat.
Baca juga: Mengartikan Rambut Rontok Pada Anjing dan Kucing
Pertolongan dokter hewan
Dokter hewan akan memeriksa kucing dengan serangkaian tes diagnostik untuk menemukan penyebab kucing melakukan kebiasaan overgrooming sehingga menyebabkan kerontokan rambut.
Sumber: https://figopetinsurance.com.
Jika overgrooming yang disebabkan oleh infeksi atau alergi, dokter hewan akan memberi obat yang sesuai seperti pemberian antibiotik, antihistamin, dan/atau obat antiinflamasi. Jika penyebabnya terkait dengan makanan, dokter hewan akan menyarankan diet baru untuk hewan peliharaan Anda.
Perawatan terhadap kondisi psikogenik
Saat kucing Anda mengalami kebotakan akibat kondisi psikogenik maka Anda dapat melakukan perawatan terhadap kondisi kucing Anda dirumah.
- Pertahankan rutinitas untuk mengurangi stress
- Tingkatkan stimulasi lingkungan kucing Anda dengan memperkenalkan main baru, variasikan sesering mungkin.
- Lakukan aktifitas fisik seperti mengajaknya keluar rumah dan berolahraga.
- Luangkan waktu untuk bermain bersama kucing Anda.
Sekarang pet mates sudah memahami bahwa overgrooming dapat menyebabkan kerontokan rambut bahkan dapat berakhir pada kebotakan. Pasti pet mates tidak ingin hal ini terjadi pada teman kesayangan kita, usahakan untuk selalu meluangkan waktu bermain bersama mereka agar dapat memantau dan mencegah kucing melakukan overgrooming. Jangan lupa untuk selalu berkonsultasi pada dokter hewan yang akan selalu membantu Anda dan kucing kesayangan Anda.
Referensi:
(1) Eckstein R, Hart B. The organization and control of grooming in cats. App Animal Behav Sci 2000;68:131-140.
(2) Vint Virga (2004). Behavioral dermatology. , 19(4), 0–249. doi:10.1053/j.ctsap.2004.10.006
Griffiths, Kate. 2021. How I approach… Overgrooming in cats. vetfocus.royalcanin.com. Issue number 26.2
(3) Stilwell Natalie. 2019. Why Cats Overgroom and How You Can Stop It. Diakses pada: https://www.petmd.com/
0 Comments