By : Arfin Wiratama
Apakah Pet Mates pernah melihat
suatu kondisi kulit dimana terdapat banyak bercak
putih di sekujur tubuh seseorang? Hal tersebut merupakan suatu kelainan kulit yang kerap dijumpai pada
manusia. Dalam dunia medis, kondisi tersebut dapat dikenal dengan istilah vitiligo. Kulit yang mengalami fenomena
vitiligo terkonfirmasi tidak berbahaya
tetapi hanya berpengaruh pada penampilan dan estetika kulit. [1]
Perlu Pet Mates ketahui bahwa vitiligo tidak hanya menjangkit manusia tetapi juga dapat menjangkit kucing dan anjing! Sejauh ini vitiligo tergolong jarang terjadi serta belum terdapat data spesifik tentang jumlah kejadian penyakit vitiligo pada kucing maupun anjing.[4]
Penyebab utama terjadi nya vitiligo disebabkan oleh autoimun yang dimana sel imun tubuh menyerang sel-sel permukaan kulitnya sendiri [2]. Sejauh ini belum terdapat penelitian yang membuktikan bahwa vitiligo merupakan penyakit menular, hanya saja penyakit ini dapat diturunkan melalui genetik. [8]
Pada
anjing dan kucing, vitiligo dimulai pada
usia muda dan secara berkala beberapa
sel kulit akan tereliminasi karena imunitas tubuh. Saat sel kulit telah mati,
permukaan kulit di daerah yang diserang oleh imun tubuh akan berubah menjadi warna
putih atau merah muda. Rambut yang
menutupi kulit pun akan terkena dampaknya. Secara perlahan rambut akan berubah
menjadi warna putih. Pet Mates dapat melihat perubahan
signifikan kondisi warna rambut sebelum dan
sesudah terkena vitiligo seiring
berjalan nya waktu pada kucing dan anjing berikut:
Berdasarkan penelitian Tham et al 2019), pemilik anjing ras Australian shepherd pada gambar tersebut melaporkan bahwa warna kulit, rambut dan mata anjingnya mengalami perubahan kurang lebih hanya dalam jangka waktu 8 bulan. Perubahan terjadi secara perlahan hari demi hari hingga akhirnya beberapa bercak putih menutupi warna kulit asli.
Pada hakikatnya vitiligo adalah penyakit menurun atau diwariskan secara genetik. Beberapa genetik ras anjing yang memiliki kemungkinan besar mengalami vitiligo yaitu Rottweiler, Doberman, Pinscher, Collies, Belgian tervuerens, Labrador retrievers, German shepherd, English sheepdogs dan Beauceron shepherd. [1,5] Rata-rata usia kejadian vitiligo pada anjing berkisar pada umur 2 bulan hingga 11 tahun tanpa memandang jenis kelamin.[1] Selain dari ras anjing, beberapa kucing yang memiliki probabilitas mengalami vitiligo adalah kucing ras Siamese dan European Mixed Breed. [1,6]
Beberapa dari Pet Mates mungkin bertanya-tanya apa yang harus dilakukan jika hewan kesayangan kita terkena vitiligo?. Satu hal yang penting untuk diketahui adalah vitiligo tidak akan menimbulkan bahaya maupun rasa sakit maka dari itu Pet Mates tidak perlu khawatir. Kalian dapat berkonsultasi dengan dokter hewan terdekat untuk mengurangi gejala vitiligo yang sudah terjadi.Selain itu, apakah kulit dan rambut yang telah memutih dapat diwarnai menggunakan pewarna rambut? Jawaban nya adalah tidak direkomendasikan. Pada studi yang telah dilakukan, beberapa bahan pewarna rambut dapat merusak kulit hewan kesayangan Pet Mates. Selain itu, tidak seperti manusia, secara harfiahnya kucing dan anjing tidak memerlukan perwarnaan rambut. Pewarna rambut yang digunakan tidak boleh sembarangan apalagi menggunakan produk manusia.
Baca juga : Tren Atau Toksik: Pewarnaan Rambut Anjing Dan Kucing
Alangkah
baiknya sebelum Pet Mates memelihara kucing maupun anjing, penting untuk mengetahui
beberapa ras yang memiliki kemungkinan besar mengalami vitiligo. Hal ini
ditujukan agar Pet Mates tidak terkejut melihat hewan kesayangan nya mengalami
perubahan warna. Selain itu, Pet Mates dapat berkonsultasi kepada
dokter hewan sedini mungkin untuk mendapatkan edukasi lebih komprhensif terkait
penyakit.
Referensi:
[1] Krüger, C., & Schallreuter, K. U. (2012). A review of the worldwide prevalence of vitiligo in children/adolescents and adults. International journal of dermatology; 51(10): 1206-1212.
[2] Iannella, G., Greco, A., Didona, D., Didona, B., Granata, G., Manno, A., & Magliulo, G. (2016). Vitiligo: pathogenesis, clinical variants and treatment approaches. Autoimmunity reviews; 15(4): 335-343.
[3] Tham, H. L., Linder, K. E., & Olivry, T. (2019). Autoimmune diseases affecting skin melanocytes in dogs, cats and horses: vitiligo and the uveodermatological syndrome: a comprehensive review. BMC veterinary research; 15(1): 1-17.
[4] Ollila, Erin. (2020). Vitiligo in Dogs and Cats: What You Need to Know. https://www.hillspet.com/pet-care/behavior-appearance/vitiligo-in-dogs-and-cats. Diakses tanggal 28 Juni 2022.
[5] Tham, H. L., Linder, K. E., & Olivry, T. (2019). Autoimmune diseases affecting skin melanocytes in dogs, cats and horses: vitiligo and the uveodermatological syndrome: a comprehensive review. BMC veterinary research; 15(1): 1-17.
[6] López, R., Ginel, P. J., Molleda, J. M., Bautista, M. J., Pérez, J., & Mozos, E. (1994). A Clinical, Pathological and I mmunopathological Study of Vitiligo in a Siamese Cat. Veterinary Dermatology; 5(1): 27-32.
[7] Santos, A. C., Panchal, A., Rahman, N., Pereira-Silva, M., Pereira, I., Veiga, F., & Lvov, Y. (2019). Evolution of hair treatment and care: Prospects of nanotube-based formulations. Nanomaterials; 9(6); 903.
[8] Austin
Veterinary Team. (2020). https://austinvets.com/5-reasons-your-dogs-hair-turning-white/.
Diakses tanggal 28 Juni 2022
0 Comments