TREN ATAU TOKSIK: Pewarnaan Rambut Anjing dan Kucing

 By: Yeyen Agustianingsi

Mewarnai rambut kini menjadi tren yang kerap dilakukan manusia untuk mengekspresikan diri.  Namun, nampaknya tren ini menarik perhatian pemilik anjing dan kucing untuk lebih kreatif dan mencobanya pada hewan peliharaan mereka.  


Gambar 1. Kucing dan Anjing dengan Rambut yang Terwarnai
Bukan untuk Ditiru
Sumber: Daily Mail.com

Tahukah Pet mates?, ternyata dibeberapa negara pewarnaan rambut hewan dianggap ilegal. Empat negara yaitu Colorado, Florida, Maine, dan South Carolina telah menetapkan undang-undang yang melarang penggunaan pewarna rambut untuk melindungi hewan apapun dari proses pewarnaan, jika melanggar akan didakwa dengan pasal kekejaman terhadap hewan dan menghadapi denda (1).

Pewarnaan rambut hewan peliharaan menjadi kontroversi dimasyarakat, ada yang menyukainya, membencinya, dan ada yang menganggapnya konyol. Bagaimana pendapat pet mates? Apakah pernah berpikir untuk mengikuti tren ini? Yuk simak Bersama beberapa hal yang perlu pet mates ketahui sebelum memutuskan untuk melakukan hal ini!


Pewarnaan Rambut Anjing dan Kucing Berbahaya
Pewarnaan rambut hewan peliharaan dilakukan untuk alasan estetika. Namun, penting bagi pet mates mengetahui dan mempertimbangkan apa dampak yang akan dirasakan oleh hewan peliharaan Anda!.  Mewarnai rambut hewan hanyalah salah satu dari tren yang buruk.

Merupakan Tindakan Antropomorfisme yang Tidak Perlu
Antropomorfisme didefinisikan sebagai kecenderungan untuk mengaitkan bentuk, perilaku, dan emosi manusia dengan hewan atau objek non-manusia. Pewarnaan rambut anjing dan kucing sama sekali tidak sesuai dengan kebutuhan hewan dan akibatnya dapat membahayakan kesehatan dan kesejahteraan hewan peliharaan.

Pewarna Rambut Mengandung Bahan Aktif Berbahaya


Gambar 2. Anjing Hampir Meninggal Karena Luka Bakar Setelah Diwarnai dengan Pewarna Rambut
Bukan untuk Ditiru!
Sumber: www.newsweek.com

Apakah pet mates pernah melihat kasus ini?. Pada tahun 2018 anjing bernama Violet, hampir mati karena luka bakar parah setelah diwarnai ungu dengan pewarna rambut manusia. Penting untuk diingat, penggunaan pewarna rambut adalah pilihan yang buruk untuk hewan peliharaan (2). Bahan aktif pewarna rambut mengandung beberapa zat yang dapat merusak kulit dan rambut anjing dan kucing (3) seperti amonia dan hidrogen peroksida yang dapat menyebabkan rasa terbakar, iritasi, atau ketidaknyamanan lainnya pada kulit (4). 

Berbeda dengan manusia, rambut anjing dan kucing tumbuh dan menutupi seluruh bagian tubuhnya. Mewarnai rambut mereka berarti seluruh tubuhnya terkena zat toksik dari pewarna rambut, sehingga saat melakukan self grooming bahan toksik tersebut dapat tertelan. Telah dilaporkan bahwa seekor anjing Border Collie betina berusia 8 tahun yang secara tidak sengaja menelan konsentrasi tinggi Lawsonia inermis (henna) mengalami anemia hemolitik (penyakit kurang darah akibat kerusakan sel darah merah yang cepat) (5).

Pewarnaan Rambut Bukan Hal yang Menyenangkan Bagi Anjing dan Kucing
Proses pewarnaan rambut membutuhkan waktu yang lama, hal ini tentu menempatkan hewan peliharaan Anda dalam keadaan tidak nyaman hingga dapat menyebabkan stres. Selain itu, memposisikan anjing dan kucing untuk tetap tenang selama proses pewarnaan tidaklah mudah sehingga mungkin saja hewan peliharaan Anda mendapatkan kekerasan yang tidak seharusnya dirasakan.

Berdampak Buruk pada Interaksi Sesama Hewan 
Penggunaan pewarna rambut yang memiliki bau khusus dapat berpengaruh terhadap interaksi hewan peliharaan Anda dengan hewan lainnya. Pada hewan, bau berfungsi sebagai sarana komunikasi (5). Bau dari pewarna rambut  dapat menyebabkan hewan dianggap asing dan tidak dikenali sesamanya (5), hal ini dapat menyebabkan perkelahian diantara mereka.

Setelah membaca uraian diatas, Anda dapat mengetahui bahwa pewarnaan rambut anjing dan kucing adalah toksik dan bukan tren untuk diikuti. Pet mates perlu ingat bahwa hewan peliharaan kita adalah makhluk hidup, bukan benda untuk mencoba tren terbaru. Biarkan mereka memiliki kecantikan alami. Pewarnaan rambut anjing dan kucing hanya bertujuan untuk kepuasan pemilik dalam segi estetika, hal ini sama sekali tidak bermanfaat bagi anjing dan kucing.

Jangan lupa untuk selalu mengutamakan kesehatan dan kesejahteraan hewan peliharaan sebelum membuat keputusan. #IAmResponsible


REFERENSI

  1. Rain, kim. 2021. Is it Safe to Dye a Dog's Fur?. Diakses pada 25 Juni 2022 https://wagwalking.com/wellness/is-it-safe-to-dye-a-dogs-fur
  2. Prater, Danny. 2021. Here’s Why You Should Never Dye Your Dog’s Fur. Diakses pada 25 Juni 2022 https://www.peta.org.
  3. Mota-Rojas, D., Mariti, C., Zdeinert, A., Riggio, G., Mora-Medina, P., del Mar Reyes, A., Gazzano, A., Domínguez-Oliva, A., Lezama-García, K., José-Pérez, N. and Hernández-Ávalos, I., 2021. Anthropomorphism and its adverse effects on the distress and welfare of companion animals. Animals, 11(11), p.3263.
  4. Ollila, Erin. 2021. Are There Dog-Safe Hair Dyes?. Diakses pada 25 Juni 2022 https://www.hillspet.com/dog-care/resources/is-hair-dye-safe-for-dogs
  5. Jardes, D.J., Ross, L.A. and Markovich, J.E., 2013. Hemolytic anemia after ingestion of the natural hair dye Lawsonia inermis (henna) in a dog. Journal of Veterinary Emergency and Critical Care, 23(6), pp.648-651.
  6. Santos, A.C., Panchal, A., Rahman, N., Pereira-Silva, M., Pereira, I., Veiga, F. and Lvov, Y., 2019. Evolution of hair treatment and care: Prospects of nanotube-based formulations. Nanomaterials, 9(6), p.903.






Post a Comment

0 Comments