Feline Pemphigus Foliaceus : Penyakit Kulit Autoimun pada Kucing

 Oleh Aldin Akbar Rahmatullah


Sumber : veterinary-practice.com

    Feline Pemphigus Foliaceus merupakan penyakit kulit autoimun (kondisi ketika sistem kekebalan tubuh kucing menyerang tubuhnya sendiri) yang umum terjadi pada kucing. Tanda klinis yang muncul biasanya pustula (benjolan pada kulit yang berisi nanah), keropeng, erosi kulit, borok, serta alopecia (kebotakan bulu). Umumnya penyakit ini terjadi pada bagian wajah, telinga dan kaki. Selain itu, juga dapat ditemukan di sekitar telinga (2-20%) dan lipatan cakar (30-90%). Lima bentuk pemfigus yang dikenali pada kucing yaitu pemfigus foliaceus, pemfigus eritematosus, pemfigus pustular epidermal pan, pemfigus vulgaris dan pemfigus paraneoplastik. Berbeda dengan manusia, yang sering terkena pemfigus vulgaris (bentuk dalam dari pemfigus), Pemfigus foliaseus adalah bentuk paling umum yang terjadi pada kucing. 

Kasus Pemfigus Foliaseus pada Kucing 

    Dalam kebanyakan kasus, penyebab yang mendasari penyakit ini tidak dapat diidentifikasi 1. Produksi autoimun dihasilkan dari respon imun tubuh yang berlebihan 1. Pada kasus yang terjadi pada manusia dan anjing, faktor genetik dilaporkan menjadi salah satu penyebab penyakit ini namun tidak pada kucing. Kecenderungan ras dan jenis kelamin terjadinya penyakit ini pada kucing juga belum dilaporkan, tetapi kucing domestik berbulu pendek dengan usia sekitar 5 tahun dikatakan paling sering terkena 5.  

Faktor apa sih yang memicu penyakit ini? 

    Salah satu faktor yang didgua menjadi pemicu Pemfigus foliaceus yaitu reaksi obat yang merugikan dan beberapa penyakit kulit  3. Reaksi obat yang merugikan telah diduga sebagai faktor pemicu Pemfigus Foliaseus pada kucing 8 namun identifikasi definitif obat yang menjadi pemicu penyakit ini sangat sulit dicapai, dan banyak penulis menggunakan "skala kemungkinan reaksi obat yang merugikan" 9. Satu tinjauan secara retrospektif menerapkan skala ini pada laporan dan studi kasus yang dipublikasikan dan menyimpulkan hanya "kemungkinan" hubungan obat di hampir semua kasus feline pemfigus foliaseus yang terjadi 2. 

Bagaimana cara diagnosis Feline Pemfigus Foliaceus

Pemfigus foliaseus parah pada telinga luar kucing (Royalcanin.com) 

    Pet Mates dapat melihat adanya pustula (benjolan pada kulit yang berisi nanah) 2. Benjolan yang pecah akan menyebabkan erosi berkerak. Lalu juga akan terjadi pruritus atau rasa gatal sehingga kucing akan menggaruk bagian tersebut sehingga menyebabkan terjadinya ulserasi (robekan permukaan kulit) 10. Kerak kekuningan dan erosi (akibat pecahnya pustula) pada wajah, telinga, dan kaki merupakan ciri utama feline pemfigus foliaseus  3 5. Dalam beberapa kasus feline pemfigus foliaseus terjadi pada paw (bantalan kaki) dan lipatan cakar 3 4 5. Paw akan terlihat bersisik, berkerak, maupun terjadi erosi. Alopecia (kebotakan rambut) pada bagian yang terkena juga dapat terlihat 7. Kelesuan, anoreksia (tidak nafsu makan), edema (pembengkakan) pada kaki serta demam terjadi pada kucing yang mengalami erosi atau borok yang parah dan meluas 4. 

    Tapi Pet Mates juga harus tahu nih, meskipun Pet Mates menemukan gejala-gejala tersebut, Pet Mates tetap harus membawa kucing ke dokter hewan, karena banyak sekali penyakit kulit yang memiliki gejala yang mirip. Oleh karena itu, bila Pet Mates menemukan gejala-gejala tersebut, segera pergi ke dokter hewan untuk mendapatkan penanganan dan pengobatan lebih lanjut ya. 

Bagaimana cara mencegah Feline Pemphigus Foliaceus

Gambar 2. Kucing dengan FPF sebelum diobati (Royalcanin.com) 

    Feline pemfigus foliaseus merupakan penyakit autoimun yang masih belum diketahui penyebabnya secara pasti, sehingga belum ada cara yang dapat pet owner lakukan untuk mencegah penyakit ini. Apabila Pet Mates melihat tanda-tanda yang mengarah pada penyakit ini, segeralah mengunjungi dokter hewan untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat. Ada beberapa obat yang digunakan dalam menangani kasus Feline Pemfigus Foliaseus. Sebagian besar kucing dengan Pemfigus Foliaseus memerlukan obat imunosupresif (obat yang menurunkan sistem imun tubuh), sehingga diagnosis pasti diperlukan sebelum memulai pengobatan 1. 

Gambar 3. Kucing dengan FPF setelah 7 hari pengobatan (Royalcanin.com) 

    Pengobatan menggunakan glukokortikoid yang mampu menurunkan reaksi autoimunitas sangat efektif dalam mengurangi gejala yang ditimbulkan oleh FPF 6. Dalam satu penelitian yang dilakukan, dengan pemberian triamcinolone dapat menurunkan gejala yang ditimbulkan lebih tinggi (15/15 kucing) daripada prednison (8/13 kucing) dengan efek samping yang lebih sedikit 5. Karena prednison oral tidak dapat diserap dengan baik atau dimetabolisme (menjadi prednisolon) pada kucing, sehingga pemberian prednison harus digunakan sebagai pilihan. Vitamin E atau suplementasi asam lemak esensial sering direkomendasikan sebagai pengobatan tambahan berdasarkan bukti yang didapatkan meskipun tidak ada penelitian yang diterbitkan yang mendukung penggunaan tersebut. 

    Nah, Sekarang Pet Mates sudah sedikit mengenal mengenai salah satu penyakit kulit autoimun pada kucing, Feline Pemphigus Foliaceus. Informasi aktual dan faktual serta rekomendasi spesifik merupakan senjata Pet Mates dalam mencegah penyakit ini pada kucing kesayangan. Maka dari itu, rutinlah melakukan pemeriksaan ke dokter hewan apabila kucing Pet Mates mengalami gangguan pada rambut maupun kulitnya. Dokter hewan dapat diagnosa dan penanganan sebagai langkah untuk kucing menjaga kesehatan kucingmu! Dengan selalu menjaga dan memperhatikan kesehatan kucingmu, kamu selangkah lebih maju untuk menjadi pemilik yang bertanggung jawab dengan kasih sayang yang sesungguhnya. Tunggu artikel-artikel menarik selanjutnya dari kami. Terimakasih. 


REFERENSI : 

1. Rosenkrantz WS. Pemphigus: current therapy. Vet Dermatol 2004;15:90-98. 

2. Olivry T. A review of autoimmune skin diseases in domestic animals: I - superficial pemphigus. Vet Dermatol 2006;17:291-305. 

3. Manning T, Scott D, Smith C, et al. Pemphigus diseases in the feline: seven case reports and discussion. J Am Anim Hosp Assoc 1982;18:433-443. 

4. Scott D, Walton D, Slater M, et al. Immune-mediated dermatoses in domestic animals – 10 years after. Comp Cont Educ Pract Vet 1987;9:539-554. 

5. Preziosi DE, Goldschmidt MH, Greek JS, et al. Feline pemphigus foliaceus: a retrospective analysis of 57 cases. Vet Dermatol 2003;14:313-321. 

6. Simpson DL, Burton GG. Use of prednisolone as monotherapy in the treatment of feline pemphigus foliaceus: a retrospective study of 37 cats. Vet Dermatol 2013;24:598-601. 

7. Irwin KE, Beale KM, Fadok VA. Use of modified ciclosporin in the management of feline pemphigus foliaceus: a retrospective analysis. Vet Dermatol 2012;23:403-409. 

8. Mason K, Day M. A pemphigus foliaceus-like eruption associated with the use of ampicillin in a cat. Aust Vet J 1987;64:223-224. 

9. Naranjo CA, Busto U, Sellers EM, et al. A method for estimating the probability of adverse drug reactions. Clin Pharm Therapeut 1981;30:239-245. 

10. Mueller RS, Krebs I, Power HT, et al. Pemphigus foliaceus in 91 dogs. J Am Anim Hosp Assoc 2006;42:189-196. 

Baca juga artikel lainnya : Yuk Kenali! Berbagai Perawatan Kesehatan Rutin pada Kucing

Post a Comment

0 Comments