Kucingku Susah Pipis, Ada Apa Ya?

By: Jeslyn Elen Hanrahan

Kesulitan pipis atau urinasi pada kucing dapat menjadi salah satu gejala dari berbagai gangguan pada sistem kemih. Salah satu gangguan yang sering ditemukan pada kucing sebagai kasus emergency adalah obstruksi uretra atau urethral obstruction (UO). UO merupakan salah satu komplikasi dari kasus Feline Lower Urinary Tract Disease (FLUTD) yang berhubungan dengan Feline Idiopathic Cystitis (FIC), Urolithiasis dan bacterial Urinary Tract Infection (UTI) [1]. 


(sumber: Litter Robot dalam unsplash.com) 


UO harus segera ditangani karena jika dibiarkan selama lebih dari 48 jam dapat menyebabkan:
  • Azotemia (kerusakan ginjal yang tidak mampu lagi membuang sisa nitrogen dalam tubuh)
  • Hyperkalemia (jumlah kalium dalam darah yang berlebihan) 
  • Hyperphosphatemia (jumlah fosfat dalam darah yang berlebihan) 
  • Asidosis (produksi asam yang terlalu banyak dalam tubuh) 
  • Acute Kidney Injury (AKI) 

Selain itu, pasien juga dapat mati dalam 3 sampai 6 hari jika tidak ada penanganan lebih lanjut. Namun, UO merupakan kondisi yang dapat diobati dan memiliki tingkat ketahanan hidup yang tinggi yaitu diatas dari 90% [1]. 


Bagaimana Cara Mengenalinya?
Kucing yang mengalami UO akan menunjukan beberapa gejala yang tidak spesifik hanya untuk kondisi ini. Gejala-gejala yang umum ditemukan yaitu [2]: 
  • Kantung kemih yang keras dan membesar 
  • Dysuria (urinasi yang sakit disertai suara yang berisik) 
  • Stanguria (urinasi yang sakit, sering dengan volume yang sangat kecil setiap urinasi) 
  • Anorexia 
  • Tachypnoea (nafas yang lebih cepat dari normalnya) 


Penampang x-ray dari pembesaran kantung kemih pada kucing 
(sumber: Del-Angel-Caraza et al. 2020) 


Gejala-gejala yang lebih jarang untuk ditemukan dan menunjukkan kondisi yang lebih parah yaitu [2]: 
  • Bradycardia (denyut jantung yang lebih lambat) 
  • Muntah 
  • Shock (keadaan dimana tubuh tidak mendapat aliran darah yang cukup) 

Jika kucing Pet Mates mengalami gejala-gejala diatas segeralah bawa mereka ke dokter hewan untuk diberi penanganan lebih lanjut. Ingat, UO merupakan kondisi emergency yang dapat berakibat kematian. 


Apakah Penyebab dari UO?
Penyebab umum dari UO adalah urethral plugs, uroliths (batu kristal), peradangan dan edema (penumpukan cairan) mukosa uretra [1]. Diantara keempat penyebab tersebut yang paling sering ditemukan yaitu urethral plugs yang terbentuk dari kombinasi materi protein, kristal, materi organik seperti jaringan sisa, dan sel-sel darah yang akan menghambat saluran kemih dan menyebabkan UO. Selain itu, terdapat beberapa faktor resiko kucing mengalami UO, yaitu [2]: 

1. Gaya Hidup 
Kucing yang hidup di dalam ruangan akan lebih rentan mengalami UO. Gaya hidup yang lebih tidak aktif dan frekuensi urinasi yang lebih sedikit menyebabkan kucing lebih mudah untuk mengalami pembentukan kristal urin yang dapat tergabung menjadi urethral plugs. 

2. Berat Badan 
Kucing yang megalami obesitas sebelumnya telah berhubungan dengan tingginya kemungkinan kucing tersebut mengalami FLUTD. Walaupun efek obesitas terhadap FLUTD belum diketahui secara pasti namun diperkirakan bahwa kucing obesitas akan mengalami pengurangan dalam frekuensi aktivitas sehingga dapat meingkatkan kemungkinan FLUTD seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. 

3. Jenis Makanan
Dry food memiliki kadar air yang jauh lebih rendah dibandingkan wet food. Sehingga, kucing yang mengkonsumsi dry food diikuti dengan natur kucinng yang tidak terlalu suka minum menyebabkan asupan air yang kurang akan lebih rentan mengalami UO. Hal ini disebabkan karena frekuensi urin yang lebih sedikit sehingga kemungkinan produksi dari kristal urin akan meningkat. 


4. Jenis Kelamin 
UO lebih sering terjadi pada kucing jantan dikarenakan jantan memiliki uretra penis yaitu area terpanjang dan tersempit yang dapat tersumbat oleh pasir atau urolith kecil. Namun, tidak menutup kemungkinan kucing betina dapat mengalami UO dengan jumlah kejadian yang lebih rendah [1]. 

Bagaimana Cara Penanganannya?
Penanganan dari UO dengan mengeluarkan apapun yang menghalangi saluran kemih tersebut. Tindakan ini sebaiknnya dihindari menggunakan anestesi. Namun, jika hewan sulit untuk di-handling, anestesi dapat digunakan karena jika tidak ditangani dengan benar, prosedur inni dapat menyebabkan trauma atau kerusakan pada uretra terutama jika diperlukan pemasangan kateter urin. Sebelum pemasangan kateter, penanganan dicoba dengan pemijatan penis untuk mengeluarkan urethral plugs atau pasir. Namun jika sudah dipastikan bahwa yang menghalangi adalah urolith, maka tindakan ini tidak boleh dilakukan [1]. 


Pemijatan penis untuk mengeluarkan urethral plugs 
(sumber: Del-Angel-Caraza et al. 2020) 

Jika tindakan tersebut tidak berhasil maka pemasangan kateter perlu untuk dilakukan. Pemasangan kateter berfungsi untuk mempertahankan keadaan uretra serta produksi dan karakteristik urin dapat dipantau. Selain itu, didukung dengan pemberian obat secara oral dan makanan khusus untuk hewan dengan gangguan pada sistem perkemihannya [1]. 

Pemasangan kateter pada kantung kemih kucing 
(sumber: Del-Angel-Caraza et al. 2020) 


Pencabutan kateter perlu dilakukan setelah hewan membaik antara lain tidak ada nyeri perut, karakteristik urin membaik serta pengamatan hewan urinasi selama 24 jam dan dilihat bahwa hewan tidak mengalami kesulitan pipis. Umumnya sekitar 3-5 hari [1]. 

Referensi:
[1] Del-Angel-Caraza J, Aguiñaga-Negrete E, Bernal-Torres AC, Perini-Parera S, Morán-Muñoz R, Pérez-Sánchez AP, Quijano-Hernández IA. 2020. How to remove urethral obstruction in cats. REMEVET. 1-8. 

[2] Segev G, Livne H, Ranen E, Lavy E. 2011. Urethral obstruction In cats: predisposing factors, clinical, clinicopathological characteristics and prognosis. Journal of Feline Medicine and Surgery. 13:101-108.


Post a Comment

0 Comments