Siapa yang menganggap anjing dan kucing Pet Mates adalah bagian dari keluarga atau teman dekat kalian? Tidak dipungkiri bahwa hewan kesayangan menjadi bagian yang sangat besar dari kehidupan Pet Mates dan akan memperlakukan mereka sebagaimana teman dan keluarga dalam hidup kita. Perilaku menjelaskan atau menggambarkan perilaku hewan menggunakan ciri-ciri atau perilaku manusia disebut anthropormophism [1].
Memeluk hewan kesayangan menjadi contoh perilaku anthropormophism
(sumber: canva.com)
Anthropormophism dapat meningkatkan dan menganggu kesejahteraan untuk anjing dan kucing. Perilaku ini membuat sebagian besar pet owners peduli terhadap kesehatan hewan kesayangan mereka. Contoh positif yang terlihat yaitu Pet Mates biasanya akan memberikan makanan yang terbaik serta membawa mereka ke dokter hewan untuk mendapatkan perawatan medis terhadap penyakit yang mungkin sedang diderita [1]. Namun, anthropormophism juga membawa dampak buruk terhadap kesehatan anjing dan kucing. Salah satu hal negatif akibat anthropomorphism pada anjing dan kucing berkaitan dengan nutrisi.
Memasang baju merupakan contoh perilaku anthropormophism pada kucing
(sumber: canva.com)
a) Kekurangan Nutrisi
Modifikasi jenis makanan yang dikonsumsi manusia menjadi sangat populer di kalangan masyarakat. Vegan atau vegetarian menjadi contoh diet yang dipilih masyarakat dengan berbagai alasan antara lain agama atau kesehatan. Keeratan hubungan manusia dan hewan peliharaan membuat kebanyakan pet owners juga ikut mengganti makanan anjing atau kucing mereka menjadi vegan atau vegetarian. Pilihan ini dapat menimbulkan dampak yang sangat berbahaya untuk mereka.
Anjing dan kucing membutuhkan asam amino taurine yang hanya didapatkan pada produk hewani. Jika pemberian vegan atau vegetarian diet tidak diimbangi oleh suplementasi taurine, anjing dan kucing akan mengalami malnutrisi dan dapat berdampak pada kesehatannya. Contoh dari efek negatif yang dimaksud yaitu defisiensi asam amino taurine dapat memunculkan penyakit jantung yaitu dilated cardiomyopathy [2].
Beberapa gejala yang ditimbulkan akibat kekurangan nutrisi yaitu kemerahan, kebotakan, kulit kering bersisik dan kadang disertai gatal. Umumnya, gejala ini timbul 2-3 bulan setelah pemberian diet yang tidak sesuai atau kurangnya nutrient yang dibutuhkan anjing dan kucing seperti asam lemak esensial (asam linoleat dan arachidonic). Oleh karena itu, modifikasi diet anjing dan kucing serta home-cooked diet perlu disertai pengetahuan kebutuhan nutrisi mereka beserta sumbernya agar dapat terpenuhi dengan baik [2].
b) Obesitas
Obesitas menjadi salah satu kasus yang sering ditemukan pada anjing dan kucing dengan presentase 11,5%-35% untuk kucing dan 34%-59,3% untuk anjing. Penyebab obesitas bervariasi antara lain genetik, diet, tingkat aktivitas, dan hubungan manusia dengan hewan [1]. Risiko obesitas juga ditingkatkan dengan adaptasi gaya hidup pemiliknya karena pemilik yang menentukan frekuensi, ukuran porsi, dan variasi makanan yang diberikan.
Hal yang paling sering dilakukan oleh pet owners yaitu memberikan sisa makanan manusia atau treats tanpa memikirkan kalori yang masuk ke dalam tubuh hewan peliharannya. Makanan manusia umumnya memiliki karbohidrat yang tinggi. Walaupun mereka dapat mencerna karbohidrat, makananan dengan kandungan tinggi pati (salah satu sumber karbohidrat) disertai tingkat aktivitas yang rendah akan meningkatkan risiko obesitas karena karbohidrat dalam makanan manusia lebih tinggi dibandingkan yang diperlukan oleh anjing dan kucing [2].
Kucing dengan kondisi obesitas (sumber: canva.com)
Baca juga: Kucing Makan Nasi: Karnivora atau Herbivora?
Pet owners terkadang mengesampingkan masalah kegemukan pada hewan peliharaannya, bahkan melihat anjing dan kucing gemuk merupakan hal yang lucu. Pandangan ini sangat berbahaya untuk mereka karena obesitas yang tidak ditindaklanjuti akan menjadi pemicu munculnya penyakit lain seperti diabetes mellitus [1]. Maka dari itu, penting sekali untuk merubah persepsi terkait kegemukan pada anjing dan kucing sebagai kondisi yang harus diobati dan dibawa ke dokter hewan untuk membuat program penurunan berat badan yang tepat.
Anjing dengan kondisi obesitas (sumber: canva.com)
Walaupun anthropormophism sulit untuk kita hindari, namun perilaku ini dapat diimbangi dengan mengetahui perilaku alamiah dan kebutuhan yang benar diperlukan untuk menjaga kesehatan tubuh mereka. Terkadang sulit untuk melakukan hal ini, tapi yuk hormati sifat alamiah hewan kesayangan kita sebagai bentuk rasa sayang Pet Mates terhadap mereka untuk kualitas hidup yang lebih baik.
Referensi:
[1]Cao M. 2014. How owners’ anthropomorphic tendencies associated with their feeding method towards their pets, and ultimately influence the pets’ weight status. Wageningen University.
[2] Mota-Rojas D, Mariti C, Zdeinert A, Riggio G, Mora-Medina P, Reyes AM, Gazzano A, Domínguez-Olivia A, Lezama-García K, José-Pérez N, Hernández-Ávalos I. 2021. Anthropomorphism and its adverse effects on the distress and welfare of companion animals. aAnimals. 11(3263):1-24.
0 Comments