Apa itu Konstipasi pada Kucing?

 

By: Gusti Ayu Illiyin Putri Santosa

Source: https://www.felinemedicalclinic.com/constipation-in-cats-tips-and-treatment/

 

Hai Pet Mates! Pernahkah kalian mendengar mengenai Sembelit pada kucing? Sebenarnya istilah sembelit pada kucing ini karena sedang terjadi konstipasi di saluran pencernaannya lho! Yang mana biasanya ditandai dengan adanya tinja yang kering dan keras yang menyebabkan defekasi atau buang air besar menjadi susah, bahkan tidak ada sekalipun. (Thompson, 2023) Kucing sendiri lebih sering mengalami masalah diare daripada sembelit atau konstipasi ini, Meskipun demikian, penyakit konstipasi yang jarang terjadi ini harus tetap kita waspadai lho Pet mates!

Sembelit atau konstipasi sendiri dapat disebabkan dari banyak hal, termasuk menelan bahan yang tidak dapat dicerna seperti rambut, ataupun terjadinya obstruksi saluran gastrointestinal oleh benda asing, tumor, ataupun penyempitan usus, gangguan elektrolit, penyakit neuromuskular, hingga efek samping dari berbagai obat yang dapat menjadi predisposisi kontipasi pada kucing. Pada beberapa kasus konstipasi dilapangan penyebab spesifiknya pada kucing tidak dapat ditentukan sehingga disebut kasus konstipasi idiopatik (Rossi et al., 2017). Jika semakin parah dan tidak segera ditangani dapat berkembang menjadi megacolon dan obstipasi yang mana kondisi fungsi dari usus besar hilang fungsi secara permanen. Penanganan pada kasus ini dilakukan dengan membedah bagian usus besar yang terkena untuk mencegah translokasi bakteri dari saluran gastroinstestinal ke aliran darah (Giorgio et al., 2000).


Source: http://vetnetwork.net/pca/articles/digestive/images/f_impaction.jpg

 

Pada kucing feses dapat bertahan di dalam usus besar selama beberapa hari tanpa menimbulkan adanya gangguan. Tetapi secara perlahan, feses yang terkumpul di dalam usus dalam waktu yang lama akan mengganggu proses penyerapan air, sehingga feses menjadi lebih kering dan akibatnya kucing akan kesakitan pada saat buang air besar. Apabila kondisi ini semakin parah dan berlangsung dalam jangka waktu yang lama, maka dapat mengakibatkan perubahan atau kerusakan motilitas (pergerakan) usus. Adanya perubahan motilitas usus akan menyebabkan metabolisme pencernaan di dalam usus terganggu, sehingga akan terjadi kesulitan buang air besar pada kucing (German dan Morgan, 2015).

Tanda-tanda konstipasi pada kucing antara lain merejan dan kesulitan buang air besar (tenesmus), nyeri saat buang air besar, frekuensi buang air besar menurun bahkan tidak ada, serta produksi feses kecil dan keras. Dalam beberapa kasus hewan terlihat selalu dalam posisi merejan namun tidak ada feses yang dikeluarkan. Hewan penderita biasanya menunjukkan tanda tanda seperti gelisah, perut membesar dan menegang serta sensitif bila disentuh (Olah, 2018).

Untuk pencegahan kucing terkena konstipasi pawrents bisa meningkatkan konsumsi air yang diminum kucing, mengawasi makanan yang dimakan kucing kesayangan agar tidak ada obstruksi benda asing dan juga memberikan makanan yang mengandung serat cukup agar pencernaan kucing tetap lancar.

Penanganan konstipasi pada setiap kucing tergantung pada penyebab masalah, tingkat keparahannya, dan durasinya. Jika sudah ada tanda - tanda konstipasi atau sembelit Pawrents bisa membawa kucing kesayangan kalian ke dokter hewan dan memberikan pakan yang mengandung kadar air dan serat yang tinggi dapat membantu proses defekasi secara teratur. 


References

German A, Morgan K. 2015. Faecal Consistency and Risk Factors For Diarrhea and Constipation In Cats in UK Rehoming Shelters. Journal of Feline Medicine and Surgery 19(1): 57-65

Giorgio R, Stanghellini V, Barbara G, Corinaldesi R, Ponti F, Tonini M, Bassotti G, Sternini C. 2000. Primary Enteric Neuropathies Underlying Gastrointestinal Motor Dysfunction. Scandinavian Journal of Gastroenterology 35(2): 114-122.

Olah GA. 2018. Diagnosing Constipation, Obstipation & Megacolon In Cats. https://www.cliniciansbrief.com/article/diagnosing-constipation-obstipationmegacolon-cats. diakses 18 Juni 2023.

Rossi G, Berardi S, Jergous A, Cicco E. 2017. Effects of a Probiotic (SLAB51™) On Clinical and Histologic Variables and Microbiota of Cats with Chronic Constipation/Megacolon: A Pilot Study. Benefecial Microbes 9(1): 101-110.

TB Thompson DVM., 2023. The 1 Big Reason Your Cat Hasn’t Pooped in 5 Days

Post a Comment

0 Comments