Paw Kids Kamu Gendut atau Cacingan?

 

Paw Kids Kamu Gendut atau Cacingan? 





Pet mates! 

Pernah gak sih pet mates melihat perut kucing anabul bulat membesar dan ketika dipegang rasanya seperti balon? Atau ketika pet mates ingin melakukan vaksinasi, dokter hewan akan bertanya kondisi cacingan. Apa sih cacingan itu pada kucing?  


Cacingan pada kucing adalah …

 

    Istilah yang digunakan untuk kondisi parasit dalam pencernaan. Layaknya manusia, ada cacing yang hidup di saluran pencernaan kucing seperti usus. Hampir 45% kucing terkena penyakit cacingan (2). Cacing berdampak buruk pada anak kucing karena cacing ini mengambil nutrisi dan darah Paw kids sehingga menyebabkan rusaknya saluran pencernaan akibatnya dapat menghambat tumbuh kembang anabul (3). Beberapa jenis cacing yang sering ditemukan di saluran pencernaan adalah :

Roundworms/ cacing gelang seperti Ascaris sp.

Hookworms/ cacing tambang seperti Ancylostoma caninum 

Tapeworm / cacing pita

Adapun cacing yang sangat berbahaya karena menyerang organ lain seperti

Cacing jantung dikenal dengan heartworms hidup di dalam jantung. Dapat menyumbat peredaran darah, intoksikasi, kerusakan dinding jantung hingga stroke.

Cacing hati dikenal dengan liver flukes. Hidup di dalam hati dan menggerogoti dinding-dinding hati sehingga hati menjadi rusak.

 

lustrasi 1 : Gambaran jenis cacing yang sering menginfeksi saluran pencernaan kucing

(sumber : vet.cornell.edu)


 

Gejala kucing cacingan yaitu …


Bulu kucing akan mengalami rontok, feses akan berdarah dan berlendir. Pada feses juga terdapat gelondongan kecil berwarna putih yang menandakan telur cacing. Beberapa kucing akan malas makan dan memiliki warna gusi yang pucat. Warna gusi atau mukosa yang pucat menandakan anabul anemia (kekurangan darah) (4). Selain feses berdarah, kucing mengalami diare, dehidrasi, dan muntah. Cacingan juga bisa ditunjukkan dari perut kucing berbentuk seperti “pot” sedangkan bagian tubuh lainnya sangat kurus. Apabila pet mates menemukan ukuran perut seperti itu maka segera periksa ke dokter hewan ya!

 

 

Ilustrasi 2. Contoh “potbelly” pada kucing. Selain mengindikasikan cacingan, bentuk perut ini bisa jadi pertanda kucing terinfeksi FIP.

(Sumber : quora.com)

Ilustrasi 3. Contoh warna gusi pucat menandakan kucing kekurangan darah

(Sumber : quora.com)


Peka terhadap gejala, segera bawa ke dokter hewan!  


Manusia terutama anak kecil bisa tertular cacing yang keluar dari feses peliharaan, pet mates loh! Maka, kebersihan dan higienitas dalam rumah harus dijaga dengan baik agar tidak terjadi saling menular satu sama lain. Semakin cepat Pet mates bawa peliharaan ke dokter hewan, anda telah mencegah kontaminasi silang di lingkungan rumah. Obat yang diberikan biasanya berupa tablet kunyah jenis praziquantel atau pirantel. Sifat obat ini sangat beracun untuk  cacing. Obat dapat diberikan mulai umur 3 minggu diberikan setiap 2 minggu sekali. Kemudian diberikan setiap bulan pada umur 8 - 9 minggu (5). Pemberian dosis obat harus disesuaikan dengan berat badannya, jadi konsultasi dengan dokter hewan perlu dilakukan. Jangan asal membeli dan memberikan obat karena akan membuat kucing diare hebat!

 

Ilustrasi 4. Contoh tablet cacing (sumber drontal.co.uk)

lustrasi 5. Rekomendasi pemberian obat cacing menurut ESCCAP

(sumber drontal.co.uk)



Pencegahan dimulai dari rumah!

Kucing bisa terkena cacing dari tanah dan feses yang terkontaminasi oleh telur cacing, memakan daging mentah dan memburu hewan liar seperti tikus serta serangga. Mulai dari sekarang yuk pet mates perhatikan kesehatan anabulnya! Anda bisa melakukan hal berikut untuk mencegah anabul sakit dan keluarga disekitar Anda tidak tertular cacing yaitu 

a. Membersihkan tempat feses/ litter box minimal dua kali sehari yaitu pagi dan malam

b. Mencuci tangan setelah memegang dan membersihkan kotoran hewan peliharaan

c. Menjaga kebersihan rumah

d. Jika hewan anda semi-outdoor, jangan lupa dibersihkan sebelum masuk ke rumah

e. Berikan obat cacing secara reguler meskipun Anda tidak bisa melihat cacingnya. Dokter hewan akan memberikan rekomendasi efektif untuk pencegahan cacingan.

 

Ditulis oleh Belgia Basyirasaniyanti

Referensi

(1) Tizard, Ian. 2017. Veterinary Immunology, 10th Edition. Elsevier Health Science. ISBN 032352348X

(2) Cornell Feline Health Center. 2018. Gastrointestinal Parasite of Cats. Vet Cornell Edu. Dapat di akses melalui https://www.vet.cornell.edu/departments-centers-and-institutes/cornell-feline-health-center/health-information/feline-health-topics/gastrointestinal-parasites-cats

(3) AAFP-AAHA. 2010. Feline Life Stage Guidelines. Journal of American Animal Hospital Association (46): 70 - 85. Dapat diakses di https://www.aaha.org/globalassets/02-guidelines/feline-life-stage/felinelifestageguidelines.pdf

(4) Gillete, Leslie. 2020. How to Get Rid of Worms in Cats. Petmd.com. Dapat diakses di https://www.petmd.com/cat/parasites/worms-cats-everything-you-need-know

(5) Companion Animal Parasite Council. CAPC recommendations: Controlling Internal and External parasites in US dogs and cats, 2008 general guidelines. Dapat diakses melalui www.capcvet.org/recommendations/ guidelines



Post a Comment

0 Comments