Otitis Externa: Kenali Tanda Peradangan Telinga pada Anjing untuk Mencegahnya

Penulis: Viviana Anyaputri Tanurahardja
Sumber: Today's Veterinary Practice
Jika Pet Mates memiliki anjing yang tinggal di rumah, ada baiknya kalian mengenal tanda-tanda otitis externa atau radang telinga pada anjing. Kondisi ini memengaruhi lebih dari 20% anjing (lebih dari 50% di iklim hangat dan lembab) (Hill et al., 2006), dan jika tidak ditangani dapat menyebabkan lesi atau bekas luka yang mempersempit saluran telinga. Dalam kasus yang parah, radang telinga anjing bahkan bisa menyebabkan ketulian
Namun, kabar baiknya otitis externa dapat diobati dan dalam beberapa kasus, dapat dicegah. Mengetahui fakta tentang masalah telinga dapat membantu menjaga kesehatan anjing dan menghindari tahap pengobatan. Yuk, kita kenali tanda peradangan telinga pada anjing untuk mencegahnya!

OTITIS EXTERNA
Otitis externa adalah kondisi umum yang sering terjadi di klinik dermatologi dan praktik umum hewan kecil (Noxon, 2014). Telinga yang terdampak seringkali terasa sakit dan gatal (misalnya, menggelengkan kepala, menggaruk); jika kondisinya menjadi kronis, akan lebih sulit dikendalikan. Oleh karena itu, penyebab utama masalah telinga harus diidentifikasi, dihilangkan, atau dikelola dalam jangka panjang.

ANATOMI TELINGA ANJING
Sebelum membahas penyebabnya, yuk kita pahami terlebih dahulu mengapa anjing rentan mengalami otitis externa. Telinga anjing memiliki berbagai bentuk dan ukuran, tetapi semuanya memiliki struktur dasar yang sama dan terdiri dari tiga bagian utama (Garosi et al., 2003):
  • Telinga luar: pinna (daun telinga) dan saluran telinga 
  • Telinga tengah: gendang telinga (dan tulang terkait) 
  • Telinga dalam: struktur yang terlibat dalam pendengaran dan keseimbangan
Sumber: MSD Veterinary Manual
Masalah dapat muncul di salah satu dari lokasi ini, tetapi sebagian besar masalah dimulai dan terbatas pada telinga luar. Berbeda dengan saluran telinga lurus pada manusia, saluran telinga anjing berbentuk "L". Lekukan dalam saluran ini membantu melindungi gendang telinga dari tusukan tetapi juga menciptakan peluang bagi suatu komponen untuk mengumpul (Gotthelf, 2004).

PENYEBAB
Otitis externa dianggap sebagai gangguan multifaktorial; diklasifikasikan menjadi 4 kategori yang membantu dalam mengidentifikasi penyebab: faktor predisposisi, primer, sekunder, dan faktor yang memperpanjang (Today’s Veterinary Practice).

PREDISPOSISI

Tidak menyebabkan penyakit telinga, tetapi membuat hewan lebih rentan.

Anatomi: Daun telinga terkulai (seperti cocker spaniel) dan rambut telinga berlebihan (seperti poodle).

Penyumbatan: Adanya polip dan tumor dapat mencegah drainase cairan telinga.

Tak disengaja: Seperti pencabutan rambut dan trauma akibat pembersihan yang berlebihan dengan kapas.

Peningkatan kelembapan: Akibat berenang, mandi, atau kelembapan tinggi.

PRIMER

Penyebab terjadinya radang.

Alergi: pakan, lingkungan.

Parasit: Tungau termasuk spesies Sarcoptes, Notoedres, dan Cheyletiella.

Penyakit autoimun: Jarang terjadi, tetapi hewan biasa memiliki lesi selain otitis.

Penyakit keratinisasi: Mengubah produksi kelenjar keratin dan serumen di telinga luar.

Benda asing: Plant awns, kotoran, obat-obatan kering, rambut rontok, dan serangga.

SEKUNDER

Tidak menyebabkan otitis, tetapi hasil dari telinga yang sakit dan berkontribusi terhadap faktor utama.

Infeksi: Bakteri dan jamur.

Obat: Reaksi kontak terhadap obat pada telinga yang sebelumnya sudah sakit.

Pembersihan telinga yang berlebihan.

MEMPERPANJANG

Perubahan anatomi atau fisiologi akibat faktor primer dan sekunder.

Perubahan dapat termasuk hilangnya migrasi epitel, edema, perubahan proliferasi, stenosis, ruptur gendang telinga, otitis media, dan bahkan kalsifikasi saluran akar.


TANDA KLINIS
Otitis externa dapat menyebabkan rasa sakit bagi anjing. Berikut adalah tanda-tanda klinis yang dapat teramati oleh pet mates (Bajwa, 2019): 
  • Menggaruk telinga dan menggelengkan kepala 
  • Hematoma aural akibat garukan berlebih 
  • Iritasi kulit dalam telinga 
  • Keluarnya eksudat/cairan berwarna coklat, kuning, atau hijau 
  • Eksudat kering atau berkerak di lubang saluran telinga 
  • Bau 
  • Tanda-tanda neurologis, misalnya kelumpuhan saraf wajah, sindrom Horner, kepala miring, dan nistagmus

PENGOBATAN
Langkah terbaik yang dapat Pet Mates lakukan adalah untuk menemui dokter hewan segera setelah kalian melihat tanda-tandanya karena otitis externa tidak akan hilang dengan sendirinya.
Sumber: Today's Veterinary Practice
Dokter hewan akan mengambil sampel cairan telinga dan memeriksanya di bawah mikroskop untuk melihat apakah itu tungau, jamur, atau bakteri, dan kemudian meresepkan obat yang sesuai. Perawatannya dapat meliputi antibiotik, antijamur, dan obat antiparasit yang biasanya dioleskan pada kulit. Namun, jika peradangan sudah meluas ke telinga bagian dalam, dokter hewan mungkin merekomendasikan obat oral.

PENCEGAHAN
Pet Mates ingin tahu cara mengobati radang telinga anjing tanpa dokter hewan? Cegahlah sejak awal. Menjaga telinga anjing tetap bersih dan kering adalah hal terpenting yang dapat dilakukan untuk mencegah otitis externa. Bersihkanlah telinga anjing Pet Mates setidaknya sebulan sekali dan kalian dapat membeli obat pencuci telinga anjing dari dokter hewan. 
Namun, cara terbaik untuk mencegah radang telinga yang terulang kembali adalah dengan menemukan dan mengobati penyebab utamanya. Mengobati pemicu radang telinga anjing akan memberikan solusi jangka panjang yang mengarah pada kehidupan yang lebih bahagia dan sehat. #AyokeDokterHewan

DAFTAR PUSTAKA
[1] Bajwa, J. (2019). Canine otitis externa—Treatment and complications. The Canadian Veterinary Journal, 60(1), 97. 
[2] Garosi, L. S., Dennis, R., & Schwarz, T. (2003). Review of diagnostic imaging of ear diseases in the dog and cat. Veterinary Radiology & Ultrasound, 44(2), 137-146. 
[3] Gotthelf, L. N. (2004). Diagnosis and treatment of otitis media in dogs and cats. Veterinary Clinics: Small Animal Practice, 34(2), 469-487. 
[4] Grable, Sandra. (2017). Otitis Externa: Inflammation of the Ear Canal. Today’s Veterinary Practice. Issue: Winter 2018. 
[5] Hill PB, Lo A, Eden CAN, et al. (2006). Survey of the prevalence, diagnosis, and treatment of dermatological conditions in small animals in general practice. Vet Rec. 158:533-539, 2006. 
[6] Hnilica KA. (2011). Otitis externa. In Small Animal Dermatology: A Color Atlas and Therapeutic Guide. St. Louis: Elsevier; 395-409. 
[7] Miller WH, Griffin CE, Campbell KL. (2013). Diseases of eyelids, claws, anal sacs, and ears. Muller & Kirk’s Small Animal Dermatology. 7th ed. St. Louis: Elsevier; 724-773. 
[8] Noxon JO. (2014). Otitis in the allergic dog. Veterinary Allergy. West Sussex: Wiley Blackwell; 175-181. 
[9] O’Neill DG, Volk AV, Soares T, Church DB, Brodbelt DC, Pegram C. (2021). Frequency and predisposing factors for canine otitis externa in the UK – a primary veterinary care epidemiological view. Canine Med Genet.; 8(1):7. doi:10.1186/s40575-021-00106-1




Post a Comment

0 Comments